fifth

259 7 0
                                    

hari semakin dekat menuju konser besar mereka. sunggyu, dongwoo, woohyun, sungyeol, hoya, myungsoo dan sungjong kini sedang menyibukkan diri dengan latihan dance mereka agar lebih matang dalam konser nanti bisa menampilkan yang terbaik untuk fans mereka.

woohyun pov

"ok !!" seru hoya membuka suaranya pertanda latihan berakhir. ku usap keringatku dengan saku tangan kesayanganku. kulihat sunggyu hyung sudah berada disampingku, "ada apa hyung ?" tanyaku, "hah, aku masih memikirkan konser kita nanti." jawabnya. "apa yang kau khawatirkan ?" tanyaku sembari ku sibukkan tanganku mengusap keringatku. "molla.." ucapnya, "kau masih menyimpannya ?" tanya sunggyu hyung ketika dia melihat saku tangan yang berada ditanganku, yah dia tahu soal saku tangan ini, karena aku pernah mencurahkan ceritaku padanya. "hmm,, kau masih menantinya ?" tanyanya kembali. "ne, hyung.." anggukku. "kau sama sekali tidak tahu namanya ?" tanya sunggyu hyung menatapku dengan heran. "bukankah sudah kubilang padamu kalau waktu itu aku tidak sempat menanyakan namanya, tapi aku sudah memberitahu namaku padanya." jelas ku. "jadi dia mengetahui namamu, seharusnya dia sudah mengenalimu sekarang." ucapnya sembari melangkah mengambil botol minum dan memberikannya padaku. "gomawo hyung.." sahutku menerima botol minuman yang diberikannya. "hah, kau sama sepertiku, sama-sama menanti seorang perempuan yang kita cintai." ucap sunggyu membuatku menatapnya dengan penuh pertanyaan. "bukankah chorong juga mencintaimu hyung ?" tanya ku. "chorong mencintaiku ?" ulangnya, "hah, aku berharap juga begitu, tapi aku tidak pernah tahu perasaannya." lanjutnya. "kenapa kau tak coba untuk mengungkapkannya hyung ? katakan padanya jika kau menyukainya." ucapku membujuknya. "anni.. aku tidak bisa melakukan itu." gelengnya. "waeyo ? jangan bilang karena kau takut ditolak." ucapku sedikit meledeknya. "hahah,, yak !!" kesalnya, tangannya sudah hampir melayang hendak memukulku. "bukan seperti itu ?!! ... aku pikir dia masih menyukai orang lain." ucapnya, nada pembicaraannya seakan rendah ketika berbicara jika chorong mencintai orang lain. "hmm,, kenapa kau mengambil kesimpulan seperti itu hyung, kau belum menanyakannya padanya. mungkin saja itu hanya perasaanmu, aku pikir dia juga pasti menyukaimu hyung." ucapku mencoba untuk membuatnya lebih tenang. "aku juga berharap begitu." angguknya tersenyum padaku dan meneguk air mineralnya. "ahh,, kalau ada waktu nanti akan ku kenalkan kau padanya. kalian belum sempat berkenalan kan satu sama lain." ajaknya. ku anggukan kepalaku pertanda setuju dengan ajakannya.

chorong pov

"yak !! chorong-ah !!" seru pemilik cafe, "yak !! chorong !!" serunya kembali yang tak ku sahut. seseorang menyenggol bahuku dan membuatku menghapus lamunanku. "kau dipanggil tuan han." ucapnya. "ne !!" kejutku, langsung menghampirinya. "kau masih melamun !! yak !! kalau kau mengelap meja disitu terus, kapan kau akan pindah membersihkan meja yang lain !!" kesal pemilik cafe yang sedari tadi melihat kinerjaku. "ne, sajangnim.." anggukku kemudian melangkah menuju ke meja berikutnya. "chorong-ah..!!" panggil naeun dari balik pintu, "aku akan membantumu." sahutnya mengambil lap meja lain dan mulai membantu membersihkan meja. "naeun-ah.." panggilku, kupasangkan wajah terharuku padanya. "hmm.. wae ? ayo cepat kerjakan." ucapnya sembari mengelap meja. pemilik cafe hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat naeun membantuku. selesai mengerjakan tugasku, aku pun meminta ijin pada pemilik cafe untuk bisa beristirahat terlebih dahulu. ku sodorkan air juice ke naeun. "gomawo naeun-ah.." sahutku. "iya, itu sudah menjadi tugasku untuk membantumu, bukankah itu pekerjaanku." ucapnya tersenyum padaku, aku bahagia sekali memiliki seorang bodyguard sekaligus teman sepertinya. "hmm,, naeun-ah.." panggilku. "kenapa ?" tanya naeun setelah meminum beberapa bulir jus. "kau ingat dengan namja yang bernama woohyun ?" tanyaku. "uhukk..uhukk.." dia pun tersedak ketika mendengar pertanyaanku. "waegure ?" tanyaku. "kenapa kau membicarakan woohyun ?" tanyanya. "ah,, itu.. aku hanya merasa tidak asing dengannya, aku seperti sangat mengenalinya." jawabku. "dia seperti pangeranku yang aku cari selama ini, yang pernah kuceritakan padamu." lanjutku membuat naeun menatapku. "kau sama sekali tidak tahu namanya ?" tanya naeun membuatku mengingat kenangan ku dulu saat bersamanya.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang