thirteenth

238 7 0
                                    

Author pov

Woohyun masih fokus berjalan menuju kembali ke gedung sekolah, langkah kakinya terhenti ketika mendapati bahunya kembali membuatnya merasa sakit
"Woohyun hyung, gwenchana ?" Tanya sungyeol yang berhasil menyetarakan langkahnya dengan woohyun.
"Aaaa..." keluh woohyun sembari memegang bahunya yang mungkin karena efek saat dia sesekali menggunakannya untuk menyetir mobil dan memainkan piano tadi.
"Haiss, kau benar-benar keras kepala, sudah tahu bahumu belum sembuh total, kau malah bersikeras untuk pergi" ucap sungyeol yang tak habis pikir dengan sikap woohyun, dia pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Songcheon-dong ?!" Kejut sungyeol ketika melihat papan jalan yang tak jauh dari jangkauan matanya.
"Yak !! Woohyun hyung, sekarang kita di gangbuk-gu ?!" Ucapnya tak percaya sekaligus begitu heran, "kau sudah selesai bicara ? Sekarang pergilah ke gedung sekolah dasar itu, kunci mobilnya ada di ruang musik." kata woohyun memberi arahan ke sungyeol yang masih melongo dengan keberadaannya. "Kau akan terus berdiam terus disitu sampai besok ?!" Tanya woohyun menghapus lamunan sungyeol. "aku akan mengantarmu dulu ke rumah sepupumu, keadaanmu sedang tidak baik, hyung" sahut sungyeol, "gwenchana, aku akan duduk di mini market itu, kau pergilah." Ucap woohyun, sungyeol pun bergegas menuju ke gedung sekolah.

Naeun masih menatap chorong yang sedang memandang luar halaman sekolah melalui jendela, dipalingkannya menatap kunci mobil woohyun yang masih tetap setia diam di tempatnya. "Hmm chorong-ah, aku pergi ke luar sebentar yah, hah dimana yah toiletnya." Ucap naeun seraya melangkahkan kakinya mendekati tempat kunci mobil woohyun dan mengambilnya lalu keluar dari pintu, chorong tak menyahutnya dia masih fokus dengan pandangannya.

"Aaaa kamjjagiya !!" Seru naeun setelah turun dari tangga mendapati sungyeol yang tiba-tiba dihadapannya, dibungkamnya mulutnya takut jika chorong mendengar teriakannya. "Naeun !!" Kejut sungyeol. Naeun pun langsung menarik sungyeol menuju ke bawah. "kamu ngapain disini ?!" Tanya sungyeol setelah naeun memberhentikan langkah mereka. "Kau kesini mau mengambil kunci mobil woohyun kan ?!" Tanya naeun dengan wajahnya yang masih celingukan, takut jika chorong akan melihat mereka. "Darimana kau tahu." heran sungyeol. "Ini, cepat pergilah !!" ucap naeun memberikan kunci mobil woohyun ke tangan sungyeol. "Mwo ?! Yak !! Jawab pertanyaanku dulu, kenapa kau ada disini dan kenapa kau bisa tahu jika ini kunci mobil woohyun ?" Tanya sungyeol mengintimidasinya. "Kau tahu ini tempat apa ?!" naeun pun membalik tanyakan ke sungyeol. "Ini tempat sekolah woohyun, apa jangan-jangan kau mengikuti woohyun ?! Kau mulai suka pada woohyun ?!" Seru sungyeol, naeun langsung membungkam mulut sungyeol dengan tangannya. "Hussss" pinta naeun membujuk sungyeol untuk diam, "kau tahu,  ini tempat kenangan woohyun dengan chorong." jelas naeun. "Mwo ?!" Kejut sungyeol. "woohyun adalah pangeran kecilnya chorong yang selama ini dia cari, begitu pula dengan woohyun dia juga sedang mencari chorong, semua kenangan mereka ada disini. Jadi jika mereka saling bertemu bukankah akan menjadi masalah." Jelas naeun, "hah" sungyeol pun membuang nafas beratnya, "atau apa kita harus membiarkan mereka bertemu, untuk saling tahu satu sama lain. Aku tidak tega dengan chorong, begitupula dengan woohyun, mereka sudah saling menunggu begitu lama untuk bertemu." Ungkap naeun, "anni, andwae !! Kita harus mencegahnya. Jika kita tidak mencegahnya, bagaimana dengan sunggyu hyung ?! Aku takut mereka akan bertengkar." Ucap sungyeol, "tapi sungyeol-ah..." kata naeun mencoba untuk membujuk sungyeol. "Jebal,.. bisakah kau membantuku untuk sekali ini saja. Aku tidak ingin ada pertengkaran diantara mereka, kumohon mengertilah." Ucap sungyeol. "Aku pergi, kau harus menahan chorong untuk keluar. kembalilah, chorong pasti sudah menunggumu." Lanjutnya kemudian melangkah pergi meninggalkan naeun yang terus menatapnya. "Hah.." desahnya.

Chorong masih asyik menatap jendela luar, matanya menangkap sosok tak asing. Dia pun segera terbangun dari duduknya dan menuju ke dekat jendela, menatap sosok yang sedang duduk didekat mini market. "Bukankah itu nam woohyun ?" Kejutnya, chorong pun segera berlari menuju keluar. Dituruninya anak tangga dengan langkah cepatnya, "chorong-ah.." panggil naeun yang melihat langkah cepat chorong, pikirannya mengatakan bahwa chorong pasti melihat woohyun. Naeun pun segera menyusulnya, "hah.hah.hah" suara nafas chorong yang berusaha dia atur setelah berlari, kini dia menatap kosong kursi yang terdapat di mini market tersebut. Naeun menatap chorong yang sedang berdiri, "yak !! Kenapa kau tiba berlari seperti itu." Ucap naeun mencoba untuk mengalihkan chorong dari pandangannya. "Hah, tadi aku seperti melihat seseorang disini." kata chorong, "melihat siapa ?" Tanya naeun, "nam woohyun.." jawab chorong, naeun sontak terkejut mendengarnya. "M..m..mwoo ?! Yang benar saja ? Untuk apa nam woohyun kesini, haiiss dia pasti sedang istirahat di dorm, bukankah semalam mereka selesai berpesta keberhasilan konser mereka ?" Ucap naeun. "Kau benar juga, aku pasti salah lihat." Kata chorong, dia masih menatap kursi kosong itu. "apa aku memang salah lihat ? Atau apa itu benar kau nam woohyun." Batinnya.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang