Sebenernya masih banyak part yang flashback, tapi mendingan sambil masa mereka SMA aja deh. Daripada author sendiri bingung nanti kek gimana. Prolog buatanku berbeda dengan rincian cerita harap dibaca agar tau. Yang gak mau yaudah. Disengaja tidak panjang-panjang karena nanti bingungin dan juga ngedit kata-kata (kalo inget) lama.
"Berjuang atau diperjuangkan? Aku memilih untuk diperjuangkan, alasannya aku cewek yang gampang nyerah."
-(Namakamu) Alyra-"Hidup tak selalu indah, tapi yang indah itu akan tetap hidup meskipun hanya dalam kenangan."
2016.
(Namakamu) berjalan dari pintu gerbang sekolah menuju kelasnya, 10 Mia 3. Disepanjang koridor ia meruntuki dirinya sendiri karena merasa ceroboh. Yups.. apalagi kalau bukan prnya yang tertinggal. Jadi ia pulang ke rumah dan ke sekolah lagi.
Sungguh repot. Entah kenapa saat masuk kelas, orang di kelasnya pada teriak.
Dan ternyata..
"Woi, gila tekeknya gede banget. Cepet kejar woi.." teriak para lelaki yang berada di kelasnya.
Sebenarnya, (Namakamu) jijik dengan makhluk semacam tekek, cicak, kecoak. Nggak tau jijik sama takut itu beda atau nggak?
(Namakamu) masuk kelas dan menghampiri teman sebangkunya, Salsha. Tepatnya Salshabilla Adriani. Selain teman sebangku, ia adalah sahabat (Namakamu) sekarang.
Sahabat perempuan (Namakamu) tidak banyak. Ada Salsha, Steffi, Cassie, dan Jeha. Sedangkan sahabat laki-lakinya ada Aldi, Kiki, Karel, Bastian, Alwan, Mike, Hanif, Alif, dan Fenly.
(Namakamu) kenal mereka saat mos.
Flashback.
Aldi.
(Namakamu) mengenakan pakaian seperti suruhan osis. Pake ini-itu, ada seorang kakak senior yang mendekatinya. Dia ber name tag Alvaro Maldini. Nakal sekali.
Tapi sepertinya senior yang dipanggil Aldi inilah yang paling gemar mengerjainya saat mos.
Mulai dari memetik macam bunga yang ada di sekolah dan berakhir (Namakamu) dimarahi pak satpam.
"Woi, siapa nama lo?" Tanya Aldi menghampiri (Namakamu).
"(Namakamu) Alyra, kak!"
"Nah, (Nam..) lo gak mau kan kayak yang lainnya? Ya.. disuruh cari cabut rumput sebanyak 300 atau disuruh menghitung berapa jumlah buku diperpustakaan tanpa bertanya petugasnya kan?" Tanya Aldi.
(Namakamu) mengangguk. Jelaslah, disuruh cabut rumput se banyak 300 dan tidak boleh lebih, tidak boleh kurang. Apalagi menghitung buku di perpustakaan, kayak gak ada kerjaan aja deh. Walau dia suka sekali dengan pelajaran tapi ia tak suka seperti itu.
"Lo harus petik semua macam bunga yang ada di sekolah ini, masing-masing satu. Gue gak mau tau" perintah Aldi.
"Tapi nanti.."
"Lo mau gitu kayak yang lain? Masih mending elo dari yang lain, loh!"
"Yaudah deh.."
(Namakamu) kesana kemari memetik bunga. Mulai dari kembang sepatu, mawar, ashoka, dll yang ada di sekolah.
Sementara Aldi datang dengan pak satpam. Dia melaporkan bahwa (Namakamu) memetik bunga, dan alhasil (Namakamu) dimarahi.
Pak satpam ngomel-ngomel. (Namakamu) terus menyalahkan Aldi tapi pak satpam tak percaya karena Aldi itu waketos. Dan Aldi sendiri cekikikan di bawah pohon.
Tapi lama kelamaan Aldi dan (Namakamu) menjadi teman baik setelah adanya kejadian itu.
Salsha.
(Namakamu) kenal dengan Salsha karena kegemaran mereka sama. Suka menyanyi. Mereka juga satu kelas dan satu bangku.
Bukan itu saja. (Namakamu) masuk klub nyanyi juga karena Aldi yang memaksanya.
Salsha orangnya friendly, walau awalnya (Namakamu) ragu dengan Salsha. Tapi akhirnya tak ada kecurigaan lagi.
Mike, Hanif, Alif, Fenly dan Alwan.
Ini berawal dari (Namakamu) yang rupanya juga ikut cheers yang dipaksa Salsha. Dia kenal dengan Alwan pas pulang dari latihan cheers dan Alwan pulang dari klub sepak bola.
Mereka bertabrakan. Karena Alwan friendly, (Namakamu) menjadikannya teman.
Soal teman-teman Alwan, itu (Namakamu) dikenalkan oleh Alwan pas mereka hangout bersama.
Steffi, Jeha, dan Cassie.
Mereka ketemu saat klub cheers. Mereka bertiga tidak sombong seperti ketua cheers yang dulu, Chika. Lalu digantikan oleh (Namakamu).
Chika anak kelas 12. Jadi dia udah habis masa jabatannya.
000
Percayakah dengan kata "Birds of a feather flock together?"
Artinya : "Kita akan cenderung berkelompok dengan orang yang sama baik gayanya, hobinya atau kekayaannya."
(Namakamu) percaya. Tapi yang aneh disini kenapa Alwan juga temannya berbeda sifat dengannya? Nah loh..
--
(Namakamu) benci cowok, benci sekali. Melebihi kebenciannya pada lalat. Kenapa sih Tuhan menciptakan makhluk seperti mereka? Kalimat ini bukan untuk sahabat-sahabatnya. Tapi untuk d(i)a yang meninggalkannya.
Lagian (Namakamu) tidak suka bercanda. Cuma kadang ikut nimbrung pas tahu saja. Kalau tidak tahu, ya tidak akan ikut nimbrung dalam obrolan.
---
Hatinya menghangat ketika Adara membalas chat-nya. Ternyata, ia tak satu sekolah dengan sahabatnya sejak SMP itu. Karena Adara disuruh sekolah disana.
Oh iya, nama sekolah Adara adalah SMA N 1 Delon. Sedangkan (Namakamu) di SMA N 1 Dharma Bangsa.
(Namakamu) sudah lost contact sama Iqbaal lebih dari 6 bulan. Iqbaal juga waktu itu sudah pindah SMP.
(Namakamu) tak peduli. Oh iya lupa! Ari juga satu sekolah dengan (Namakamu), tapi beda kelas.
Ari agak jarang ngumpul karena osis dan kegiatan lain di rumahnya.
Yang (Namakamu) banggakan sekarang dia udah move on dari Iqbaal. Enam bulan lamanya akhirnya dia sudah move on.
Semoga "he's not back."
Hanya itu harapan (Namakamu). Karena dia takut.. she's hurt back.
Bersambung..
792 words.
Maks tulis disini 1200 words aja. Takut gaje soalnya. Dan aku berniat ingin revisi ulang jika cerita ini selesai. Oh iya pasti pada nanya kenapa kirim 2 chapt, karena jum'at 9 sept 2016 adalah hari olahraga nasional dan aku bisa next.. ini juga hari libur sih, btw.. kemarin ada yang masukin cerita ini ke reading list makasih ya😊😁
Salam manis,
Anindya AR♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncertain Heart ×IDR ✅
FanfictionAwalnya (Namakamu) mencintai Iqbaal. Namun karena Iqbaal selalu mematahkan hatinya, ia berusaha move on. Dan.. berhasil. 6 bulan kemudian, Iqbaal kembali. Iqbaal kali ini serius. Tapi itu nggak berarti bagi (Namakamu). Karena hatinya telah terkunci...