Sebenarnya semua yang kusimpulkan tidak semuanya berasal dari aplikasi. Ada juga yang menurutku gitu. Jangan memplagiat ya.. because is not good. Disini aku klarifikasiin bahwa Aldi yang di part awal bukan Alvaro Maldini. Aldi CJR baru ditaruh di part 6, jadi jangan bingung. Kemarin juga gak sempet revisi Aldi yang part 1 atau awal itu sebenarnya Ardi. Jangan salah loh..
"Dia yang suruh kompak, tapi dia sendiri yang misah."
-Dear (Namakamu)'s classmate-⚫I Have A Dream - Westlife
---
(Namakamu) bener-bener gak tahu kenapa orang di kelasnya pada menanyai dirinya. Padahal ia barusan datang dan duduk, eh anak-anak sekelasnya langsung menanyanyakan perihal yang ia tak tahu apa itu. Mereka bertanya langsung saja sehingga ia bingung.
Ia tak tahu apa yang ditanyakan, tapi mereka memaksa menjawab. (Namakamu) harus apa coba? Perasaan ia gak punya salah deh sama mereka?
"(Nam..), yang itu beneran elo."
"(Nam..), lo kok cantik ya di make up. Kalo bisa tiap hari aja.."
"Di bbm itu lo?"
"Woi jawab elah.."
"BISA DIEM GAK SIH? MIKIR DONG LO PADA ITU LANGSUNG NYEROBOT AJA, GIMANA GUE BISA JAWAB? SATU-SATU DONG.." Teriak (Namakamu) kesal.
Huft.. sabar ya (Namakamu), Tuhan pasti mendengarkan keluh kesahmu kepada mereka. Tinggal butuh waktu menunggu kapan indahnya saja.
"Hehe.. maafin kami (Nam..)" teman sekelasnya meminta maaf dan menyengir lebar.. sekali.
"Hmm, apaan?"
"Jadi gini, gue dapet bbm katanya elo yang punya bbm yang nama tampilannya 'titik' dan pasang dp cuma putih?" Tanya seorang cewek yang diketahui bernama Gladis.
"Bukan, gue gak punya bbm yang kayak gitu. Norak banget sih pake nama inisial, sok misterius!"
"Jadi itu bukan lo?"
"Bukan, gila kali ya.. bayangin aja disitu jelas tertulis gue nyuruh lo pada minta maaf sama Celline, padahal dia kan anak X IIS 4. Lagian kita sekelas gak pernah nyari musuh.." jelas (Namakamu) bersungguh-sungguh.
Mana mungkin ia menurunkan reputasi anak kelas X MIA 3. Tak rela..
"Jadi ini siapa dong (Nam..)?" Tanya Mira, teman sebangku Jeha.
(Namakamu) mengangkat bahunya tanda tak tahu.
"Lo kan yang bilang kalo nyuruh kompak Nit? Tapi kenapa lo misah?" Tanya (Namakamu) pada Anit yang membeku.
Anit menelan ludahnya susah. Mampus dia! Mulutnya sih asal, jadi kena deh..
Berani berbuat, berani bertanggung jawab dong pastinya.. ya kan? Apalagi soal perkataan tempo lalu..
"Gue tahu kalo ini ulah elo, lo nyuruh kita kompak tapi sendirinya malah misah. Emangnya kita sekelas gak curiga gitu?" sahut Salsha ikut-ikutan berkata pedas.
Kalau (Namakamu) kan sudah masuk SMA kata-katanya emang udah pedes, tapi kalau Salsha kayaknya dia terkena penyakit menular dari (Namakamu) deh. Mwhehe..
"Tapi.."
"Udah ketauan masih aja ngelak, haha jadi kata-kata yang lo buat waktu itu cuma mau dianggep supaya lo gak salah gitu?" Ikhsan memotong pembicaraan dan menatap Anit dengan datar.
Anit mengalah saja deh. Ia sudah dikeroyok teman sekelas, bagaimana ia bisa keluar?
Bu Asri, guru bk itu mengatakan ada perintah mencatat dari bu Dian, guru IPA yang galak. Kalau tidak dicatat, bisa-- katanya dia dateng agak telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncertain Heart ×IDR ✅
FanfictionAwalnya (Namakamu) mencintai Iqbaal. Namun karena Iqbaal selalu mematahkan hatinya, ia berusaha move on. Dan.. berhasil. 6 bulan kemudian, Iqbaal kembali. Iqbaal kali ini serius. Tapi itu nggak berarti bagi (Namakamu). Karena hatinya telah terkunci...