EPILOG

1.8K 119 0
                                    

Tahu gak guys, aku takut banget kalo tulisanku dibaca😂, hasilnya jelek, dikasih tugas disuruh ngerjain di luar sekolah. Makanya aku sering lambat ngenext dan bahkan kadang lupa.

Oh iya, jadi di bab ini ada dua cerita. Satu dari sisi Iqbaal dan satunya menurut pandang orang ketiga.

~~~~~

Side's story (Iqbaal).

Mengenalmu begitu indah
Kau obati aku
Lalu berkenalan

Saling dekat
Saling suka adalah hal terindah
Punya hubungan 'kita'
Tak ada lagi kata kau dan aku

Kusakiti kamu
Walau tak sadar
Kau lebih sakit daripada aku

Ku pergi tuk menghindar
Lalu datang, membuatmu bingung

Kau beku
Perlu kucairkan

Walau kau menghindar
Tidak bisa begitu
Kau menyimpan banyak rahasia
Yang tidak kuketahui

Kita seperti jauh
Walaupun kita dekat
Kau yang kaku adalah hal terbaru
Aku salah disini

Maka itu
Ku kan ada disisimu
Ku berdiri di belakangmu
Walau hanya bernapas ku bahagia

Kuperbaiki hubungan rusak ini
Walau sulit diawal
Kau selalu terdiam
Saat aku menggodamu

Seperti tidak tertarik
Itu membuatku terluka
Tapi aku sadar kau lebih terluka

Karena ku ada dalam memorimu
Tetaplah kau disisiku
Ku kan selalu menjagamu

Air mata juga senyummu
Membuatku terasa tercambuk
Mencintamu membuatku gila

Tak ingin kehilanganmu
Kenangan yang mengingatkan dirimu
Semuanya masih bersamaku

Tak dapat kuhapuskan sedihku
Janganlah kau tinggalkanku
Agar aku bukan hanya kenangan

Kata iya yang kuinginkan
Saat aku ingin kau bersamaku
Waktu berjalan
Kau menjawab iya tapi sebagai teman

Hancur

Ku akan selalu disisimu
Kau datang
Lagi dengan senyuman
Aku bahagia

Kita kembali lagi
Mengulang waktu indah
Tetapi tidak mengulang kesalahan

Langsung baca aja.

"Apa ini?" Kata (Namakamu) sambil menunjuk sebuah buku yang Iqbaal barusaja berikan padanya.

Sebuah buku dengan judul yang membuat perutnya tergelitik. (Namakamu) menahan senyuman yang akan terbit diwajahnya. "Judulnya.."

Iqbaal tersenyum sekilas,  "Emang kenapa? Dibaca dong judulnya.."

(Namakamu) tersipu malu dan tak bisa menahan senyumannya lagi. Ia berucap pelan, "Iqbaal (Namakamu) Forever."

"Apa kurang menarik judulnya? Kamu mau aku ganti yang lebih romantis?" Tanya Iqbaal sambil tersenyum menggoda (Namakamu) yang tambah semakin tersipu.

"Udah ah, kamu daritadi ngegodain aku mulu." Rengek (Namakamu) dengan bibir yang mengerucut seperti anak kecil yang tidak dipenuhi keinginannya.

Kemudian Iqbaal meraih wajah (Namakamu) dan mengecup kedua pipinya dengan penuh kasih sayang. "Jangan ngambek atau nangis lagi ya.. kamu tambah cantik kalo kayak gitu. Dan aku terganggu karena itu."

(Namakamu) mengulum senyumnya. Sudah selama ini akhirnya penantiannya tidak sia-sia. Walaupun ia pernah tidak mau mendengarkan Iqbaal dan terus menganggap cowok itu salah.

Inilah aku, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Aku sang matahari, yang akan memancarkan sinar ke bulanku pada malam hari. Tidak akan lagi berniat meninggalkannya sendiri.

TAMAT.

See you Extra Part 😂😊😎😎
Maaf pendek😂

Butuh setahun lebih sedikit ternyata menyelesaikan sebuah cerita😂 apalagi khususnya orang sibuk sekolah kek aku. Walau aku sedih gagal masuk setelah seleksi olimpiade biologi dan kimia😂 . Thanks buat votment dari kalian💕

^^Thanks Have Been Reading^^

Lots Love💕,
Anindya A. R

Diterbitkan : Jum'at, 01 September 2017

Uncertain Heart ×IDR ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang