Seven.

15.7K 686 0
                                    

Normal POV.

Aku terbangun. Mata ku terasa berat. Aku kenapa? Apa aku mimpi?

Alex? Kenapa dia megang tangan ku terus? Aku mengelus rambut nya. Dia bergerak.

"Sayang.. kamu tidur aja ya.." dia duduk dengan tegap.

"Aku kenapa?" Aku duduk.

"Kemarin kamu tiba-tiba aja pingsan. Aku takut kamu kenapa-napa. Jadi aku panggil dokter" jelas nya panjang lebar.

"Pingsan? Kata dokter nya apa?" Aku bersandar pada punggung kasur. Kepala ku masih pusing.

"Kata dokter nya, kamu kebanyakan pikiran dan akhir nya kamu demam"

Aku mengambil minum di nakas kasur. Alex membantu ku minum. Btw, sekarang itu jam berapa ya? Aku tidur kelamaan ya?

"Sekarang itu jam berapa?" Aku mengambil hp. Jam 7 pagi dan itu sudah hari rabu. Aku tertidur seharian penuh.

"Jam 7 pagi." Dia berjalan untuk mencuci muka. Aku ingin berdiri, tapi kepala ku sangat sakit.

"Arrghhh.." aku duduk kembali.

"Sayang.. kamu kenapa?" Dia berlari tergopoh-gopoh.

"Aku ingin berdiri.. memasak sarapan untuk kita" aku memijit pelipis ku. Rasa nya sangat pusing.

"Aku aja ya yang masak.. kamu disini istirahat" dia ingin beranjak pergi.

"Ta.. Tapi kan aku yang seharus nya masak" aku berdiri. Rasa pusing masih menyelimuti kepala ku. Aku berjalan keluar kamar.

"Udah.. kamu duduk aja di situ dan kamu liatin aku masak aja" dia mengenakan celemek. Wakakaka.. lucu juga dia pake celemek.

Dia sangat hebat dalam memegang wajan, spatula. Dia mengiris cabe, tahu, tempe. Apa yang mau dia masak?

"Kamu mau masak apa?" Aku berdiri buat melihat nya. Aku berjalan ke arah nya.

"Oseng-oseng tahu tempe?" Aku berdiri di sebelah nya.

"Iya.. kata nya Mom.. kamu suka makanan ini.." dia menoleh ke aku bentar lalu kembali sibuk pada masakan nya. (Sebener nya ini makanan kesukaan Author.. apalagi kalau Mama author yang masak, aduhhh bisa" author gemuk deh)

Dia telah selesai masak. Dia menaruh mangkuk ke atas meja. Harum.. jadi lapar.

"Gimana rasa nya?" Dia menatap ku penasaran. Aku baru mau menyuap kan 1 sendok.

"Enak.. tapi kurang pedes" aku masih mengunyah tahu yang ada dalam mulut ku.
"Kurang pedes ya? Aku gak suka pedes soal nya" aku mengangguk-anggukan kepala ku.

Aku menikmati makanan ku dengan tenang. Aku tak sekolah. Karna, aku masih sakit jadi gak boleh sekolah dulu sama suami ku tercintaahhh...

Dia mencuci piring kotor. Seharus nya kan ini aku yang ngerjain. Dia bilang kasian ke aku, aku masih sakit tapi udah di suruh ngurus dapur.

"Kamu gak kerja?" Aku duduk di sofa. Dia duduk di sebelah ku dan memeluk ku.

"Lagi males" dia masih memeluk ku.

Drrttt... drrtt..

Kak Fafa? Kenapa dia telpon?

"Hallo?" Aku segera mengangkat nya.
"Dekk.. kata nya kamu sakit.. udah enakkan? Kakak mau ke sana sama Mom"
"Aku udah gak apa kak.. kesini aja... sama kak Ian gak?" Aku berharap kakakku yang Absurd itu ke sini.
"Iya.. dia ikut.. dia kan yang nyetir" aku mendengar suara ribut di sana. Seperti nya itu suara kak Ian.
"Halloo dekk" suara Kak Ian memekakan telinga ku.
"Hai kak.. jadi kesini kan?" Aku girang mendengar suara kak Ian.
"Jadi.. otw ya.. 25 menit lagi kita sampai"
"Iya.. aku tutup ya" aku mematikan telepon.

"Kak Ian, Mom, dan kak Fafa mau ke sini.. aku mau mandi dulu ya" aku beranjak berdiri. Tapi aku terduduk kembali. Kepala ku masih pusing.

"Ayo aku bantu jalan sampai kamar mandi" saat dia memeluk ku kenapa ada degupan aneh di jantung ku? Apakah aku... gak mungkin secepat itu..

Aku bersiap-siap. Alex masih mandi. Aku sudah gak pusing lagi.

Ting.. nong.. ting.. nong..

Aku membuka pintu apartemen. Di situ berdiri kak Fafa, Kak Ian, Mom. Aku memeluk mereka. Aku merindukan mereka semua.

"Ciieee yang udah jadi istri.." kak Ian ngeledek aku dengan muka nya yang ngeselin.

"Ciiieee yang jomblo... kapan nyusul kak?" Aku menatap nya dengan tatapan mengejek.

"Mana Alex?" Kak Fafa celingak-celinguk mencari keberadaan Alex.

"Iam here Fa" Alex duduk di sebelah ku dan memeluk ku.

"Mom.. mom kalo mau minum ambil sendiri ya.. Aku lagi gak enak badan" Mom mengangguk dan berjalan ke dapur.

Kami berbincang kurang lebih 4 jam. Aku lapar. Astagaaa...

"Kalian gak lapar? Aku sangat lapar" aku mengelus perutku.

"Kami lapar Fay.. kamu masakin ya.. kita semua kangen masakan kamu" Kak Ian memasang Puppy face nya. Aku ingin membuang kak Ian dari apart ku.

"Yayaya" aku berjalan ke dapur.

Aku masak apa ya? Reader ada ide gak? Aku bingung nih mau masak apa.. Masak nasi goreng aja deh.

Aku berkutat cukup lama dengan alat memasak ku. Astagaa.. panas amat sih apinya (kalo gak panas bukan api nama nya sayanggg)

"Makanan udah siap nihhhh" aku berteriak.

"Yeayyy.. Nasi goreng..." kak Ian mengambil piring dan menyendokan nasi goreng buatan ku.

Kami makan dengan tenang. Hanya ada suara sendok.

"Fay.. kamu kapan mau bikin cucu buat Mom?" Uhuuukk.. uhhukkk.. aku tersedak potongan ayam di nasi goreng ku. Alex memberikan ku minum. Aku segera meminum nya.

"Mom.. Fay kan masih sekolah, jadi jangan tanya cucu dulu ya" Kak Fafa menyelamatkan ku dari Mom.

"Mom kan juga pengen punya cucu kayak tetangga sebelah" Mom merajuk. Astagaaa mom kayak anak kecil deh.

"Mom.. Aku masih 9 bulan lagi sekolah nya. Kan gak mungkin aku hamil.. bisa berabe kan kalo aku hamil waktu sekolah" aku membenarkan ucapan kak Fafa.

"Mom kan pengen punya cucu Fay.. kamu punya anak waktu umur 19 tahun aja ya"

"Seterah deh mom" aku malas berdebat dengan mom.

Mom, Kak Fafa, Kak Ian pulang sekitar pukul 7 malam. Aku membereskan kekacauan yang di buat kak Ian.

"Fay.. Kamu beneran mau punya anak di umur 19 tahun?" Alex duduk di salah satu sofa di ruang tamu.

"Gak tau lagi deh.. aku males aja kalo debat ama Mom.. gak bakalan selesai" aku melap meja yang basah.

Alex masuk ke kamar. Mungkin ia pengen mandi. Panas banget sih cuaca nya... astaga..

"Minum yang tadi di kasih Mom ahh" aku membuka kulkas dan menaruhnya di gelas.

"Apa itu? Mau dong" Alex menyodorkan gelas. Aku menuangkan minuman itu.

"Minuman apa ini Sayang?" Alex meneliti gelas minuman itu dengan seksama.

"Tadi aku di kasih mom.. katanya biat gak capek" dia hanya mengangguk saja.

Aku meminum nya. Astagaaaa... udara nya tambah panas. Mandi ahh..

Setelah aku mandi...

Next~~

Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang