Twenty Two.

10.3K 470 0
                                    

Kandungan ku sekarang sudah memasuki bulan ke 6. Itu sangat sangat cepat. Kurang 3 bulan lagi dedek bayi nya keluar.

Kata dokter, aku punya anak kembar. Terbukti dari USG kemarin kalo ada 2 kantung. Itu menandakan anak ku kembar.

Well.. sekarang aku mau periksa kandungan ku.

Aku datang ke dokter sendiri. Alex tak bisa menemaniku. Dia ada rapat yang sangat sangat penting.

Aku bukan wanita yang manja dan merengek meminta di antarkan. Aku bukan cewek seperti itu. Lol.

"Hai dok." Sapaku pada seorang dokter. Yang mungkin beda 7 tahun dengan ku.

"Hai Fay.." dokter itu tersenyum padaku.

Oke. Biar ku perjelas. Sekarang aku sudah berumur 19 tahun. Aku telat sekolah 2 tahun. Karna, dulu aku susah banget ngomong bahasa Indonesia.

Soalnya dulu aku lahir dan besar di Amrik. Aku kembali ke Indonesia sewaktu SMP. Dan itu aku sangat susah berbahasa Indonesia.

Oke. Kembali ke cerita.

Aku duduk di depan dokter nya. Ralat, Kursi depan dokternya.

"Gimana kandungan mu Fay?" Tanya Dokter itu.

"Baik-baik aja dok. Cuman akhir-akhir ini aku lebih sering morning sick dan itu sangat menyiksa ku." Aku terlalu menghayati.

Katanya.. Hormon ibu hamil lebih sensitif dibandingkan ibu yang sudah melahirkan.

"Trisemester mu seharusnya sudah lewat Fay." Dokter itu mengangkat alisnya yang badai.

"Aku juga gak tau dok." Aku menggeleng.

"Kalau begitu, kita langsung periksa aja ya kandungan mu." Aku menganngguk antusias.

Aku duduk di ranjang. Dokter itu mengoleskan gel dingin.

"Tahan ya Fay." Aku mengangguk.

Dia menekan kan sebuah alat ke perutku.

"Fay.. lihat. Ada 3 janin di rahim mu." Aku menoleh.

Dan benar. 3 janin bergerak.

Aku bakalan punya 3 anak? Wow.

"Dan kau pasti penasaran jenis kelamin nya apa." Dokter itu tersenyum.

"Jenis kelamin nya apa dok?" Aku menatap nya penasaran.

"2 cowok dan 1 cewek." Ucap sang dokter.

"Beneran dok?" Aku masih tak percaya.

Dokter itu mengangguk.

Oke. Acara ku dengan dokter tadi sudah selesai.

Dia memberikan ku vitamin dan beberapa resep.

Aku melajukan mobil ke supermarket. Ya. Akhir-akhir ini aku memang tidak ke toko buku.

Lagi bingung mau beli apa. Kalo udah di sana aku pasti ayan. Bingung pilih yang mana. Alhasil, aku beli semua yang bagus.

Dan kalian tau, apart ku sudah jadi mini perpustakaan.

Karna, buku ku buanyak banget.

"Hi anak mom. Kamu mau apa? Ketemu dad? Tapi, dad masih di kantor sayang." Bayi ku menendang perutku 2x.

"Oke oke. Mom anter kamu ke sana." Aku memutar balikan mobil ku.

Saat sampai di sana, aku segera naik ke lift.

Menekan tombol 30. Lalu segera naik ke lantai paling atas.

Aku segera masuk ke dalam ruangan nya.

Dia lagi sibuk dengan berkas nya.

"Kacang oi." Aku setengah berteriak.

Itu membuatnya mendongak. Dia menaruh bolpoin nya.

"Ngapain kamu ke sini? Sama siapa?" Dia berdiri menghampiri ku.

"Nih.. anak dad minta ketemu dad nya. Mereka marah waktu aku bilang gak mau." Aku mengelus perut ku yang membesar.

Alex setengah berjongkok. Dia mencium perut ku yang buncit.

"Hai anak dad. Kamu jangan nakal dong sama mom." Dia berbicara dengan perutku.

Seakan mengerti apa yang Alex bicarakan, mereka berhenti menendang ku.

Dia tersenyum lalu berdiri.

"Makan siang yuk." Alex menarik tangan ku keluar ruangan.

Dia mengajak ku ke cafetaria lantai bawah.

Saat aku tiba di sana..

Next~~

Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang