Alex POV
Aku membuka laci nya. Dan..
Aku menemukan foto nya dan pria sialan itu tertawa bahagia.
Fay sama pria sialan itu pernah ada hubungan kah? Batin ku
Aku menaruh kembali foto itu ke tempat semula. Aku harus bersikap biasa.
Aku keluar menuju meja makan. Aku harus bisa menahan emosi ku.
Alex Pov end.
Aku duduk di kursi dan menikmati nasi pecel yang di belikan kak Ian.
"Gimana enak? Kata nya mbok sarmi, dia kasih lebihan buat loe.." kak Ian duduk di seberan menikmati sate nya.
"Oh ya? Baik banget sih mbok sarmi? Makin cinta deh sama pecel nya" ucap ku polos.
"Loe bego ato gimana sih? Loe kok tambah cinta ama pecel nya sih? Kan seharus nya ama orang nya" Kak Ian menatap ku jengkel. Aku hanya tertawa cekikikan.
Alex duduk di sebelah ku. Aku menoleh nya bentar lalu melanjutkan makan.
"Itu.. Kak Ian beliin buat kamu." Aku menunjuk piring yang berisi pecel di atas meja.
"Makasih ya Ian.." Alex mengambil nasi pecel nya. Kak Ian hanya mengangguk.
"Gimana? Enak kan?" Aku sudah selesai makan.
"Enak banget.." dia bersemangat makan nya.
"Kalian tidur sini aja ya? Mom kangen kalian.. lagian kan ini udah malem, gak baik nyetir malem-malem" Mom duduk di ruang tengah. Ruang tengah terhubung langsung ke arah meja makan.
"Tanya aja mom ama Alex.. jangan tanya aku." Aku meminum jus ku.
"Mau kan Alex?" Tanya Mom.
"Oke aja sih mom.. lagian besok kan Fay mau bolos.." bolos? Emang mau kemana?
"What?! Bolos?! No! Besok aku ulangan ipa. Big no!" Aku menggeleng.
"Boloslah sesekali buat nyenengin mom." Ucap kak Ian.
"Ayolaahh Fay.. buat mom.." mom sampe memohon seperti itu. Aku kan jadi gak tega..
"Oke-oke.. sampe nilai ku turun, ini semua salah kalian." Ucap ku.
"Oke.. aku bisa bantu kok.." ucap Alex.
"Gak pake turun tangan pemilik sekolah." Ucap ku tegas.
"Okelah.. kamu besok tetep masuk. Tapi, kita pulang nya jam 5." Ucap Alex.
"Aku mau bolos." Aku kok labil ya?
"Yang.. kamu jangan labil dong.." ucap nya kesal.
"Kamu bilang aku labil? Yaudah.. kamu tidur di luar, aku di dalem." Ucap ku seperti para abg labil. Lah gue kan masih abg(?)
"Ehh jangan dongg yang.." Alex memeluk lengan ku.
"Merasa gak dianggap." Sindir kak Ian.
"Maaf kak.. salahin ipar mu ini.." aku berdiri dan membersihkan piring kotor.
"Au ah.. pasangan labil ribut mulu.. gak di rumah, gak di sekolah masih aja aja pasangan labil." kak Ian meninggalkan kami berdua.
"Yangg.. jangan ngambek dongg.." Alex memeluk ku dari belakang.
Aku tak menjawab. Aku masih mencuci piring.
"Yannnngggggg... jangan ngambekkkk donggg..." dia menempelkan dagunya di leherku.
"Ekhemm.. kalo mau berbuat mesum jangan di dapur mom." Alex langsung melepaskan pelukan nya.
"Kalo mau ngelakuin 'itu' di kamar aja.. jangan di depan umum." Mom membuka kulkas dan mengambil air minum.
"Apaan sih mom? Udah tua juga omongan nya kayak gitu.." ucap ku tanpa dosa. Aku sama mom ini kayak friend. Jadi, bisa ngomong seenak nya dan mom gak pernah marah sekalipun.
"Mom ngomong gitu, karna mom mau nimang cucu bukan berkas." Ucapan mom membuat ku tertawa. Alex? Dia menunduk saja.
"Udah ah mom.. Fay masih sekolah juga udah di suruh punya anak.. gimana sih mom ini" aku mengelap tangan ku.
"Kucing tetangga waktu kamu belum nikah dia udah hamil dan udah lahiran, lah kamu udah 3 bulan sama Alex masa belum punya anak?" Mom duduk di kursi. Yaiyalah masa di meja.
"Au ah mom.. masa samain Fay sama kucing.. mom mau ya, anak nya jadi hewan gitu? Mom tega." Ucap ku terlalu menghayati.
"Kamu mah kalo di bilangin gitu.. mom kan jadi sedih." Aku hanya memutar bola mata malas.
"Maaf deh mom.. tapi, Fay belum siap aja jadi ibu." Aku tertawa. Alex duduk di sebelah mom.
"Di coba aja dulu.. kamu kan udah kelas 3 sma ... tinggal beberapa bulan lagi kan UN nya. Kamu nyoba aja dulu." Aku tak menanggapi.
"Liat dulu mom." Ucap ku pada akhir nya.
Aku mengotak-atik hp ku. Adriell mengirim kan beberapan pesan singkat.Fay.. kau masih ingat apa yang ku ucapkan? Aku bakalan nge dapetin kamu bagaimana pun caranya😃
Fay.. aku bakalan buat kamu sama suami kamu CERAI.
"Pria brengsek!" Gumam ku.
"Siapa yang brengsek?" Alex menganggetkan ku.
Belum aku selesai ngomong, Alex sudah mengambil hp ku dengan paksa.
"Pria bajingan! Liat saja kau!" Geram nya.
Aku merebut kembali hp ku. Dan ternyata berhasil.
"Udah ah.. aku mau tidur. Bye." Aku berdiri meninggalkan nya yang masih di penuhi emosi.
"Yang.. tunggu.." dia mengejarku.
"Apa?" Tanya ku sebelum masuk.
"Aku ikut tidur. Capek." Aku tak menjawab. Aku langsung masuk ke kamar.
Aku membuka lemari dan masih ada beberapa potong baju ku di situ. Aku mengambil baju tidur dan mengganti nya.
Aku naik ke kasur memasang selimut dan langsung terlelap.
Next~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ✅
Teen FictionTHIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) #76 dalam TeenFiction 6/1/2017 #90 dalam TeenFiction 19/2/2017 "I Love you even on bad days when everyone else annoys me." -Alexander Angel...