Aku sudah 2 bulan lebih tak bertemu Alex. Kalian tau? Aku sangat merindukan dia.
"Mom.. Kak Ian.. Anter aku pulang ke apart dong." Aku bergelayut manja di lengan kak Ian.
Sementara ini aku keluar dulu dari sekolah dan beralasan ingin mengambil home scooling. Aku tak ingin mereka semua tahu kalau aku sudah hamil. Aku sangat malu.
"Ayoo.. Kakak anter kamu." Kak Ian memeluk ku.
"Yeaayyy... Makasih kak." Cup! Aku mencium pipi nya.
Kak Ian mengambil kunci mobil nya. Aku memakai jaket ku.
"Ayoo.." kak Ian menarik tangan ku.
Kami berdua sudah sampai di apart ku. Apart yang sudah 2 bulan tidak aku datangi.
Aku memasukan password apart ku. Password nya sangat mudah, 1234. Cuman itu.
Pintu terbuka. Aku memasuki kamar ku. Badan ku mematung melihat pria yang selama ini tak pernah ku temui.
Dia menoleh. Kumis nya tumbuh lebat. Mata nya terdapat kantung mata. Dia seperti Zombie.
"Aku gak lagi mimpi kan? Ini pasti hayalan." Racau nya. Dia mengucek mata nya.
"Ini bukan hayalan, sayang. Lihat. Aku di sini." Aku mendekati nya.
"Ini beneran kamu kan?" Dia melihat ku tak percaya.
Aku berjalan mendekati nya, lalu memeluk nya.
"Ini beneran aku. Bukan hayalan mu." Dia balas memeluk ku.
"I miss you. I really miss you." Ucap nya.
"I miss you too." Aku melepaskan pelukan nya.
Dia bangkit berdiri. Aku di dudukan di kasur. Dia masuk ke kamar mandi.
Mau ngapain dia? Batin ku.
Dia keluar dengan wajah bersih dan segar.
Kak Ian masuk ke kamar. Dia berhenti di depan pintu. Menatap ku sambil tersenyum.
"Makan yuk. Kangen makanan mu." Dia menarik tangan ku. "Ian.. Mau ikut juga?" Dia menoleh ke kak Ian.
"Boleh." Kak Ian berjalan keluar ruangan duluan.
Aku berdiri dan mengikuti nya.
"Mau makana apa? Aku pengen nasi goreng." Ucap ku.
Mereka hanya mengangguk saja. Aku mengambil semua bahan-bahan dan mulai masak.
Oke. Masakin sudah jadi. Aku menaruh di piring dan menaruh nya diatas meja.
"Nih makan." Aku duduk di sebelah Alex.
Aku makan duluan. Laper. Faktor baby di perut ku mungkin. Hehe..
"Yangg... Kamu tinggal di sini lagi dong." Ucap Alex pada ku.
"Hemm.." aku hanya berdehem.
"Fay.. Gue balik duluan ya.. entar Mom gue ajak ke sini. Kasian dia di rumah sendirian. Kak Fafa lagi pergi sama tunangan nya." Kak Ian mengambil kunci mobil.
"Oke. Bye kak." Aku mencuci piring.
Setelah mencuci piring, aku melihat di lemari. Pakaian ku masih ada di sana.
"Yangg... Ke mall yuk..." Alex keluar dari kamar mandi.
"Ngapain?" Aku menarik dress selutut berwarna hijau tosca.
"Jalan-jalan lah.. Masa mau ngepel." Alex mengambil baju nya.
"Yodah. Ayo." Aku mengganti baju ku.
(See mulmed. Please)
Kita berdua sudah sampai di salah satu mall terbesar di jakarta.
Aku ingin membeli beberapa bahan makanan dan baju buat ku kalo perut ku sudah membesar.
"Kita ke toko baju ibu hamil ya?" Aku memasang puppy eyes ku.
"Yaudah.. Ayo.." Alex menggandeng ku ke arah toko baju ibu hamil kekinian.
Aku melihat ada celana kain dengan bagian perut di buat dengan karet.
"Mbak.. Saya mau yang ini. All size kan mbak?" Aku bertanya pada salah seorang mbak-mbak.
"Itu all size kok." Aku mengangguk.
Aku memilih warna biru. Terus ada baju yang terlihat kekinian.
"Mbak.. Ehm.. itu juga all size kan?" Aku menunjuk baju dengan gambar panda dan hellokitty.
"All size." Jawab mbak itu singkat.
"Kita lagi mengadakan diskon besar-besaran. Mbak nya beli 2 gratis 1. All item." Kata mbak tadi.
Aku tertarik.
Aku mengambil beberapa model yang menurutku bagus.
Dan.. aku telah menemukan 4 pasang baju.
Jadi, aku dapat gratisan sebanyak 2
Alex membayar seluruh belanjaan ku.
Kami berdua mengelilingi mall.
Aku capek banget anjay..
Aku berhenti dan berpegangan pada pembatas besi.
"Kamu kenapa?" Alex menatap ku khawatir.
"Gak apa. Cuman kecapekan." Aku memijit kaki ku.
"Yakin gak apa?" Alex menatap ku khawatir.
"Gak apa. Udah ah. Jalan lagi." Aku berdiri tegak lagi.
Alex menggenggam tangan ku dengan erat. Seakan takut aku menghilang lagi.
Kami berdua berhenti di depan restoran italia.
"Aku lagi gak kepengen makan itu." Rengek ku.
"Terus kamu mau makan apa?" Alex menatap ku.
"Beli sate padang di abang-abang yang biasanya jualan di depan gereja itu loh." Aku memohon.
"Oke. Ayo. Aku anterin." Aku hampir berteriak senang.
Kalau aku tidak ingat ini di mana, pasti aku sudah berteriak.
Kami berdua sudah sampai di depan gereja yang ku maksud.
"Ihh.. abang-abang nya kemana?" Aku merengut.
"Beli sate padang yang lain aja ya, yang?" Alex menggenggam tangan ku.
"Enggak deh. Aku mau tidur aja. Capek." Mood makan ku sudah hancur.
Padahal ini ngidam pertama ku. Kenapa gak ke sampaian?!
Isshhhh.... abang-abang itu bikin kesel deh.
Alex membawa ku pulang ke apart.Aku lagi kesel. Kesel banget. Sampe pengen bunuh.
Aku turun dari mobil dan berjalan dengan cepat ke arah lift.
Memasukan password nya. Aku tidak mengganti pakaian ku.
Aku langsung terlelap.
Next~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ✅
Fiksi RemajaTHIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) #76 dalam TeenFiction 6/1/2017 #90 dalam TeenFiction 19/2/2017 "I Love you even on bad days when everyone else annoys me." -Alexander Angel...