Aku libur sekolah selama 1 minggu. Lusa baru masuk. Kebayang cinn capek nya.
Dan ya, kalian ingat kan Adriell? Dia mengirimi ku banyak sms. Aku lelah menanggapi nya. Jika aku mengatakan nya pada Alex, apa yang terjadi.
Tring.. Tringg.. aku membuka hp ku. Pesan masuk dari. Wait.. wait.. Adriell? Ngapain lagi sih dia? Mau cari masalah?
Aku gak bakalan menyerah ngedapetin kamu. Kamu inget itu say:)
Aku menghapus nya sebelum terbaca orang lain. Aku mulai kesal dengan dia. Kenapa saat aku sudah menikah tuh orang malah balik? Kenapa gak dari dulu aja dia gausah pergi.
"Saaayyyaaangggg" aku terlonjak kaget mendengar suara Alex.
Aku yang awal nya di dapur, langsung berdiri dan berlari ke kamar. Aku sudah berada di apartemen nya.
"Kenapa?" Aku membuka pintu dengan tergesa-gesa.
"Aku pakai baju yang mana?" Tanya nya sambil menggaruk-garukan kepala nya.
Aku berjalan ke lemari dan mengambil kemeja berwarna putih.
"Nih" aku memberikan baju nya itu. Aku berjalan meninggal kan nya.
"Sayang.. ada yang ketinggalan" aku berbalik ingin bertanya tapi tiba-tiba..
CUP... dia mencium pipi ku. Aku menegang seketika. Aku harus sadar. Wake up Fay.
"Apa-apaan sih kamu?" Aku cemberut. Dia tertawa. "Aku sebel sama kamu" aku memutar balikan badan ku.
Aku berjalan ke dapur dan melanjutkan kegiatan ku yaitu memasak. Baru aku memegang sendok sup ada tangan melingkar di pinggang ku.
"Sayanggg jangan marah dong" dia menaruh dagu nya di pundak ku. Aku ingin tertawa. Siapa coba yang marah? Aku akan mengerjai nya.
"Sayang jangan maraah ya?" Dia mencium leher ku. Aku merasakan geli. Aku gak bisa kalau seseorang menyentuh leherku. Geli cinn.
Dia semakin erat memeluk ku. Dia lebih tinggi dari aku. Mungkin ku rasa sekarang dia lagi membungkuk.
"Isshhhh... hahahahhahaha.... geli sayang.. hahahhaa geli" aku menggeliat saat Alex menggelitik pinggang ku.
"Aku berhenti. Tapi, kamu harus janji gak akan marah lagi" ucap nya.
"Iya iya aku gak marah" dia menghentikan glitikan nya.
Aku menghela nafas lega. Aku mengaduk sup nya tadi. Menghidangkan nya di meja makan. Dia membalikan piring nya. Mengambil nasi dan mengambil sup nya.
"Gimana? Kurang apa?" Aku penasaran dengan makanan ku. Menurut ku tadi udah pas.
"Enak" dia menghabiskan sup nya.
Aku duduk dan memakan makanan ku. Aku lagi gak berselera makan.
"Oh ya sayang.. aku mau kasih ini ke kamu" dia mengeluarkan 2 card gold dari dompet nya.
"Buat?" Aku menunjuk 2 card gold nya. Aku gak seberapa butuh itu card. Aku bukan wanita yang suka hura-hura.
"Kamu pake aja ya" dia mengambil dompet ku dan memasukan card gold nya.
"Yaya" mengambil piring nya dan segera mencuci nya.
"Yang... aku berangkat ya" aku berjalan ke arah nya. Mengangguk lalu tersenyum.
Cup... dia mencium pipi ku.
"Bye.. kalo bosen ke rumah Mama aja ya" aku menganggukan kepala ku. Dia berjalan keluar apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ✅
Novela JuvenilTHIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) #76 dalam TeenFiction 6/1/2017 #90 dalam TeenFiction 19/2/2017 "I Love you even on bad days when everyone else annoys me." -Alexander Angel...