Thirteen.

12.4K 607 3
                                    

Aku sudah selesai mandi. Alex mungkin duduk di halaman belakang bareng kak Ian.

Aku mengambil baju ku. Ada tangan kekar yang memeluk ku.

"Mandi sana.. bau tau gak" aku melepaskan pelukan nya. Aku sudah tau kalau itu Alex.

"Mau peluk kamu" dia kembali memeluk ku. Aku masih menggunakan piyama mandi. Untung aku udah pake daleman.

"Udah sana.. entar aku masuk angin." Aku pelukannya.

Dia sudah masuk kamar mandi. Aku mengenakan pakaian ku dengan cepat. Memblow rambut ku. Memakai bedak.

Aku keluar kamar. Di sana udah ada mom, dad, and kak Ian. Brenda udah brangkat sewaktu aku mandi tadi.

Alex untung membawa baju ganti. Dia selalu bawa baju cadangan di mobil nya.
"Duduk sini yuk Fay.." kak Ian menunjuk kursi di sebelah nya. Kursi tempat ku selalu duduk dulu. 

Aku menempati nya. Di depan ku masih ada 2 kursi kosong. Tempat kak Fafa sama Brenda.

"Aku kangen makan bareng kalian." Ucap ku pelan. Dan bahwa di pastikan mereka mendengar.

"Kami juga merindukan makan bareng kamu, nak." Ucap Dad.

"Apa waktu tak bisa di ulang?" Tanya ku dengan sedikit berkaca-kaca.

"Enggak bisa sayang." Ucao mom.

Jangan pernah menyia-nyiakan keluarga yang telah merawat mu sampai besar. Saat keluarga mu mulai tak sama, kau akan merasakan kehilangan yang mendalam. Kau ingin mencoba mengulang waktu, tapi semua itu sia-sia saja.

"Ayo, kita makan aja.. gausah pake acara nangis-nangisan." Mom merusak suasana.

Alex duduk di depan ku. Dia mengenakan kaos polo dan celana tiga per empat. Him like so handsome.

Aku mengambil nas dan mengambil ayam serta oseng-oseng tahu tempe. Kak Ian dibikinin udang crispy dengan sambal ekstra pedas.

Aku makan dengan tenang. Mom juga membuat jus jambu kesukaan ku.

"Mom.. Fay kangen masakan mom." Aku meminum jus jambu nya. Dan rasa nya enak.

"Ya makan yang banyak tohh Fay.." mom juga ikut makan. Tapi, baru aja dia gabung.

"Fay kan gak bisa makan banyak mom.." aku menyuapkan nasi dan tahu. Alex makan udang crispi.

"Mom lupa." Mom hanya tertawa.

"Kenapa Fay kamu gak bisa makan banyak?" Alex akhirnya buka suara.

"Masalah pencernaan. Pernah sekali, dia makan kebanyakan eh besok nya di rawat inap 5 hari." Jawab kak Ian.

"Kenapa pencernaan mu?" Aduhh nih orang masih kepo.

"Gak tau.." jawab ku enteng.

Alex diam. Aku sudah selesai makan.

"Sini mom.. biar Fay aja.." aku membereskan piring kotor dan mencucinya.

****

Kami berdua pulang ke rumah. Bukan ke rumah bapa.

Alex sudah duduk manis di depan kursi kemudi.

"Bye mom bye dad and bye kak ian ku yang ganteng nya mengalahkan Manurios" ucap ku meledek nya.

"Bye Fay.. Balik lagi ya kapan-kapan" Mom dan Dad melambaikan tangan nya ke diriku yang cecans ini.

"Bye adek gue yang jelek. Btw, loe cepetan bikin anak. Biar gue jadi uncle." Ucap nya sambil berbisik.

"Dasar gila." Aku memukul tangan nya.

"Udah ah Fay pulang. Bye semua." Aku berjalan ke arah mobil nya ma baby hun ku.

"Udah?" Tanya Alex. Dia sudah berpamitan tadi.

"Udah. Ayok pulang." Ucap ku manja.

Alex menggas mobil nya. Kami berjalan sedikit perlahan namun pasti.

Kami berhenti dulu di supermarket. Beli beberapa bahan makanan.

"Kamu mau apa yang? Biar aku yang ambil" Alex hendak pergi mengambil makanan dan minuman ringan. Aku berada di tempat sayur, buah, dan daging.

"Aku beliin terserah deh.. aku boleh beli es krim gak?" Aku menunjukan puppy eyes.

"Boleh.. kalo udah tunggu di kasir ya.." aku hanya mengangguk.

Aku mengambil beberapa sayur, buah, dan daging ayam. Dan jangan lupakan sosis dan nuget.

Aku berjalan di kasir. Alex sudah di sana. Berdiri menunggu ku.

"Sudah?" Dia menanyai ku saat kami sudah selesai membayar.

"Sudah. Pulang." Aku membawa 2 kantung dan dia 3 kantung. Banyak banget kan belanjaan nya. Yang bikin banyak itu makanan ringan nya. Orang belanjaan makanan aja cuman 2 kantung.

Kami berdua sudah sampai di apart. Aku menghembuskan nafas lega.

"Fay.. jangan lupa besok kita mau ke amsterdam. Udah kamu siapin baju nya?" Alex menatap makanan dan minuman nya di kulkas.

"Oh ya lupa... entar bantuin yaaa... pliss" aku membuat suara ku semanis mungkin.

"Iya sayang.." Alex memasukan ayam dan semua bahan keperluan kecuali sayur dan buah ke freezer.

*****

Yeay... pakaian nya udah selesai aku masukin tas. Di sana lagi musim panas, jadi gak perlu bawa jaket.

"Kamu gak laper yang?" Alex duduk di meja kerja nya.

"Aku mau makan es krim ku.. bye.. kamu mau makan apa?" Tanya ku sebelum benar-benar pergi.

"Terserah deh." Dia masih fokus ke pekerjaan nya.

"Yaudah." Aku pergi meninggalkan nya.

Aku mengambil telur dan sosis. Pasti kalian tau apa yang mau aku masak. So, aku gak perlu jelasin ke kalian lagi.

Aku menikmati es krim ku sambil menonton kartun spongebob. Es krim ku tinggal dikit.

"Yang.. kamu udah masak?" Alex keluar kamar nya.

"Sudah. Di meja." Aku masih fokus ke layar tv.

Aku tak mendengar suara Alex lagi. Maybe dia lagi makan.

"Yaa.. abis.." aku bicara sendiri.

Aku menaruh wadah es krim nya ke tempat sampah.

Aku membongkar isi kulkas. Untung ada beberapa coklat batangan dan chiki. Ada susu? Alex suka minum susu? Sejak kapan?

"Yangg... ini susu buat siapa?" Aku berteriak. Karna, jarak dapur ke kulkas itu jauh.

"Punyamu.. kata nya Ian kamu suka minum susu.. yaudah aku beliin.." ucap nya yang juga berteriak.

Aku tak menjawab. Aku menaruh kembali susu itu ke tempat nya.

Aku kembali menonton tv. Di sana sudah berganti Tom and Jerry.

"Hahahahaha..." tawa ku menggelegar.

"Ada apa yang?" Tanya Alex. Dia duduk di sebelah ku sambil memeluk ku.

"Itu.. Tom nya ke jedot pintu sampe kepala nya gepeng.. Hahahaha.." aku masih fokus ke tv..

"Tidur yuk yang.." Alex mengelus rambut ku.

"Aku mau liat tv dulu.." aku meringkuk di pelukan nya.

"Yaudah sini.. tidur di sini aja.." dia memeluk ku semakin erat.

Mata ku semakin berat. Dan hasil nya aku tertidur di pelukan nya.

"Sweet dream yang.." aku masih samar-samar mendengar suara nya.

Next~~

Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang