Fourteenth.

13.8K 568 6
                                    

Kami berdua sudah ada di bandara Soekarno-Hatta.

Ku melihat jam penerbangan. Jam 10 pagi dan ini masih jam 8 pagi. Jam 8 pagi teman-teman?!

"Yang.. laper.." ucap ku manja sambil memeluk lengan nya yang.. ehm.. berotot.

"Yaudah.. makan yuk di cafe itu. Keliatan menggoda banget pecel nya." Cafe disana menyediakan makanan khas Indonesia. Hebat kan Cafe itu.. Sebenarnya itu Cafe milik sepupu ku:v jadi jangan coba-coba kalian cari beneran di bandara Soetta, pasti hasil nya nihil. Hehehe..

Kami sudah duduk di 2 bangku berhadapan. Alex memanggil pelayan.

"What want you to order?" Tanya mas itu menggunakan bahasa inggris. Inggris nya acak-acakan njiir.

"Mas.. kita orang Indonesia.. jadi bisa pake bahasa indonesia aja?" Alex merasa seperti orang asing di negara nya sendiri.

"Maaf mas.. saya kira mas sama mbak nya orang luar.. keliatan banget kayak orang luar.." ucap mas itu sambil menggaruk lehernya yang kurasa tak gatal.

"Kita berdua emang punya keturunan darah luar mas.. Ehm.. mas kita mau pesan boleh kan?" Alex mengalihkan pembicaraan.

"Boleh aja mas.. Mau pesan apa?" Mas itu menyiapkan notes kecil dan pulpen.

"Pecel lengkap nya satu sama jus ... pisang?" Alex membaca menu nya.

"Iya mas pisang.. itu varian nya pisang sama jambu" (entah kayak apa rasa nya. Gua juga bingung. Wakakaka..)

"Yaudah itu satu. Kamu mau apa yang?" Tanya Alex.

"Loh mbak pacar nya? Saya kira adiknya." Mas itu tertawa.

"Bukan mas.. Dia istri saya.." ucap Alex bangga.

Mas itu berhenti tertawa. "Istri? Mbak nya umur berapa?" Tanya mas itu.

"17 tahun mas. Di jodohin mas. Bukan karna saya hamil." Jawab ku. "Aku boleh pesan gak sih? Dari tadi aku mau ngomong selalu kalian sela." Ucap ku jengkel.

"Boleh kok mbak.. Mbak nya mau apa?" Aku melihat menunya.

"Rujak manis sama jus jambu nya 1 ya mas." Mas itu menyatat semua pesanan di kertas nya.

"Oke.. saya ulangi ya.. Pecel lengkap 1, Jus Pisang 1, Rujak manis nya 1, Jus jambu 1." Mas itu mengulang semua pesanan kami. Kami mengangguk. Mas itu pergi.

"Yangggg...." Alex menggoyang tangan ku.

"Ehm?" Dehemku.

"Pengen peluk kamu" ucap nya manja.

"Udah.. jangan aneh-aneh.." aku masih fokus ke hp.

"I need your hug.. I need your kiss.." aku melotot di ucapan nya yang terakhir.

"Anda terlalu FRONTAL tuan.." ucap ku tanpa menatap nya.

"I Seriously.." aku tak menanggapi nya.

"Ini pesanan nya mbak.. mass.." ucap seorang pelayan wanita. pelayan ini menatap Alex sambil merona. Mas-mas tadi sibuk sama bule di seberang sana.

"Mbak! Tolong di jaga mata nya! He's mine! Not your mine! Jika saya masih melihat mbak ngelihat suami saya seperti itu, di pastikan besok mbak gak bakalan di terima di cafe ini lagi" Ucap ku panjang lebar sambil menatap nya penuh amarah.

"Su..Suami? Maaf mbak." Ucap nya sambil menunduk. Dia pergi kembali ke tempat nya.

"Yang.. jangan marah dongg... kamu harus maklumi. Suami kamu inj terlalu tampan. Maka nya banyak yang nge fans." Ucap nya penuh kebanggaan. Aku menatap nya sinis.

Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang