.
.
."Kau tidur lama sekali" Tatap Kai melihat Kyungsoo terbangun.
"Omo. Jam berapa ini?" tanya Kyungsoo kebingungan
"Jam 3 sore"
"Aku tertidur selama itukah? Kenapa aku bisa tertidur? Kenapa kau.."
"Sshh.. Kau terlalu banyak bertanya" Kai menutup mulut Kyungsoo.
"Kau lapar kyungie? Sejak istirahat tadi kau belum makan apa apa"
Kyungsoo hanya mengangguk.
"Kajja kita pulang. Sekolah sudah sepi" Kai bangkit dari kursi
"E-um" jawab Kyungsoo
.
.
..
"Huahhh. Hiks.. Bagus sekali ceritanya.. Hiks" ronta Baekhyun selesai membaca novelnya.
"Ada dengan tatapanmu?" omel Baekhyun melihat Luhan melihatnya sinis. Luhan tak menghiraukan pertanyaan Baekhyun.
"O iya, Kyungie kenapa belum pulang?" tanya baekhyun sambil mengunyah pearl bubblenya.
"Entah, sudah kuhubungi. Sepertinya ponselnya mati"
"Omo, itu kyungie!" Teriak baekhyun melihat Kyungsoo dan Kai memasuki cafe yang sama.
"Kyungieee!" teriak baekhyun melambai kan tangannya ke arah Kyungsoo
"Omo, Baekii Luluu" Kyungsoo menoleh dan mendatangi Baekhyun dan Luhan.
"Kenapa kalian disini?" tanya Kyungsoo duduk di sebelah Luhan
"Itu yang akan kami tanyakan. Kenapa kau baru pulang huh?" tanya Luhan
"Kyungsoo ketiduran, dan baru saja keluar dari sekolah" jawab Kai
"Itu semua karna kau tau!" tunjuk baekhyun ke arah Kai, dan Kai hanya menunjukkan ekspresi kebingungan.
Mereka semua akhirnya tertawa..
.
.
.*flashback on*
"Aku akan pindah besok" tegas Kyungsoo
"Mwo? Kenapa?" tanya Sehun kaget
"Uri appa, semenjak berhenti menjadi kepala desa. Ia bekerja di perusahaan dan di pindahkan ke Seoul..
Juga, aku akan pindah ke SMp di seoul" jawab Kyungsoo
Sehun terdiam.
"Maafkan aku Sehunie, aku ingin kita selalu bersama. Tetapi tak bisa sepertinya. Juga, desa ini terlalu mengingatkan ku terhadap Oppa Kwangsoo. Aku akan rajin mengirim pesan padamu. Kita masih sahabat kan?"
Sehun masih terdiam, memandangi wajah Kyungsoo.
Melihat raut wajah sedih Sehun, Kyungsoo memegang tangan Sehun.
"Gowamo Sehunie, aku tidak akan pernah melupakanmu" ucap Kyungsoo.
'Kita akan bertemu lagi Kyungie, pasti' batin Sehun.
*flashback off*
.
.
.
.
."Omo aku akan terlambatt" ucap Baekhyun berlari menuju sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 7,l dan Baekhyun masih ada di jalan menuju sekolah.
Baekhyun ingat betul setiap ia terlambat ia akan di hukum oleh Mrs.Hyuna dan diberi hukuman yang menyebalkan seperti berlari keliling lapangan atau menyapu koridor sekolah seorang diri. Tetapi baekhyun tetaplah baekhyun yang hobi bangun siang dan tidur larut malam.*tinnnmm*
Bunyi klakson motor itu mengagetkan baekhyun yang tengah berlari lalu menoleh ke belakang.
"Hya dasar ku..." ucapan baekhyun
terhenti setelah melihat pengendara motor itu membuka kaca helmnya."Kau teman Kyungsoo kan? Naiklah aku juga akan ke sekolah" ucap Chanyeol, yup dialah Chanyeol.
Baekhyun masih terdiam, tak percaya.
"Hey, mau naik atau tidak? Sudah terlambat ini" tanya Chanyeol yang melihat wajah bengong baekhyun"E-um..." ucap baekhyun dengan pipi memerah mendekati Chanyeol.
Melihat pipi baekhyun, chanyeol tertawa kecil."Ckck.. Ini pakailah" Chanyeol menyodorkan helm kepada baekhyun.
"Pegangan erat" ucap Chanyeol
"Huh?" tanya baekhyun tak begitu mendengar Chanyeol.*ngenggggg*
Chanyeol langsung me-ngegas motornya dengan kecepatan tinggi, baekhyun yang kaget hanya bisa berteriak teriak di jalan.
.*perpustakaan*
"Omo, itu Oh sehun dari kelas 11B" bisik bisik para gerombolan yeoja di sekitar perpustakaan lantai 2.
Mereka memandangi namja tampan yang sedang membaca buku klasik itu. Ia menggunakan kacamata hitam dan headset warna putih. Dengan rambut pirang-hitamnya, pemandangan indah seperti itu sayang jika tak di lihat.(Puk)
"Sehunie" Ucap Kyungsoo sambil menepuk bahu Sehun.
"Ahh.. Kyungie. Kau mengagetkanku" jawab Sehun menoleh.
"Sedang apa kau? Tak biasanya kau ke perpustakaan" Tanya Kyungsoo sambil mengambil kursi untuk duduk di depan meja Sehun.
"Hanya.. Aku merasa nyaman jika sedang membaca buku""Ooh.. Ah Lu!" Teriak Kyungsoo begitu melihat Luhan berdiri di dekat tangga perpustakaan. Sehun pun ikut menoleh.
Begitu mendengar Kyungsoo memanggil namanya, Luhan langsung mendatangi meja dimana Kyungsoo dan Sehun berada.
"Kyungie, aku mencarimu kemana-mana. Ponselmu tidak aktif juga, dan ternyata kau disini" Ucap Luhan melihat Kyungsoo dan Sehun.
"Ahh.. Mianhe Lu. Aku sedang berjalan jalan di sekitar lobby dan melihat Sehun ke arah perpustakaan, lalu aku mengikutinya" jawab Kyungsoo tertawa
"Arraseo kau selalu begitu. Ayolah, baekkie sudah menunggu kita. Katanya ada hal yang ingin dia ceritakan" Pinta Luhan
"Oke, Sehunie aku turun pergi dulu ya" ucap Kyungsoo sambil bangkit dari kursinya.
Sehun hanya menganggukkan kepalanya 2x sambil melihat Luhan dan Kyungsoo. Saat akan pergi, Sehun melihat Luhan tersenyum padanya dari kejauhan.
(deg)
(deg)Wajah Sehun memerah. Tentu saja, Xi Luhan bisa dibilang sebagai primadona Sekolah. Ia tinggi, berambut panjang pirang dan memiliki senyum yang manis. Ia juga sebagai model di Sekolahnya.
'Oh tidak, jangan begini' batin Sehun dalam hati.
"Lu, dimana baekkie?" tanya Kyungsoo menuju pintu keluar perpustakaan.
"Lu!" kyungsoo dengan nada tinggi
"Eh. Kau bilang apa?" Luhan tampak
terkejut. Pipi Luhan terlihat merona."Kau ini kenapa? Tak biasanya pipimu memerah begitu" senggol siku kyungsoo ke pinggang Luhan.
"Ahh.. Tak ada apa apa" Luhan menutupi wajahnya dengan poni rambut pirangnya.
*dikelas A*
"Lu ! Kyung!" teriak baekhyun saat melihat Kyunsoo dan Luhan di depan pintu kelas.
Kyungsoo hanya melambaikan tangan dan mendatangi Baekhyun."Ada apa? Kau terlihat bahagia. Apa makanan di kantin ada yang kau suka?" ejek Kyungsoo duduk di depan bangku Baekhyun.
"Aniyo, ahh.. Aku bahagia~" nyanyi Baekhyun sambil membayangkan kejadian tadi pagi
"Kenapa lagi huh?" tanya Luhan sambil bercermin.
"Mendekatlahh~" pinta Baekhyun. Spontan saja Kyungsoo dan Luhan mendekatkan kepalanya ke arah Baekhyun.
Lalu baekhyun menceritakan kejadian pagi tadi dengan bahagia."Aigoo, anak ini sudah dewasa" Luhan mengelus kepala baekhyun. Baekhyun hanya tersenyum senang.
"Kyungie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Song For You
Фанфик"Jadi dengarlah, aku akan menyanyikannya untukmu -" "Yeoja yang menawan itu bukan dari pakaian yang ia kenakan, barang yang ia punya ataupun bagaimana ia merias wajahnya. Yeoja yang menawan itu terlihat dari kedua matanya, sebagai kejujuran awal men...