Chapter 27

2.2K 198 16
                                        

.

"kau datang?" Tanya yeoja itu dengan senyuman manisnya saat melihat namja itu mendekatinya.

"Seperti biasa." Jawab namja itu dengan selembut mungkin dan langsung mengambil alih untuk mendorong kursi roda di depannya.

"Besok kelasmu ada Ulangan Harian Mata Pelajaran milik saya, kan? Cepatlah pulang, ZiTao akan ku urus sekarang." Ucap Kris melihat Baekhyun terdiam sambil melihat ke arahnya sedari tadi. Baekhyun cukup terkejut kehadiran saemnya disini. Baekhyun langsung membungkuk hormat dan tersenyum melihat Zitao di depannya.

.

Baekhyun berjalan di lorong rumah sakit sambil sedikit memikirkan sesuatu. Ternyata namja yang ZiTao eonni selalu bicarakan yaitu Kris-saem. Ia tidak menyangka hal itu. Yang Baekhyun tahu dari beberapa cerita dari eonninya, namja itu berpostur tubuh tinggi, dan memiliki rambut kecoklatan. Semua ciri-ciri itu sama persis dengan Kris-saem saat ini.

Baekhyun menghentikan langkahnya dan mulai teringat suatu. Ia ingat, saat Kris-saem mengampu mata pelajaran di sekolahnya, dan pelajarannya di mata Baekhyun sangatlah sulit. Terkadang ia meruntuki saemnya sendiri karena menganggap guru itu tidak bisa mengajar dan hanya bermodal tampang super-coolnya di depan kelas. Parahnya, Baekhyun menceritakan tentang Kris-saem di hadapan ZiTao saat menjenguknya di Rumah Sakit.

"Ah sial." Baekhyun meruntuki dirinya sendiri karena kecerobohan yang ia miliki sekarang.

Baekhyun berjalan kesal sambil memikirkan ekspresi ZiTao ketika dirinya sedang memaki-maki Kris-saem. Sampai akhirnya Baekhyun menabrak seseorang bertumbuh tinggi di depannya tanpa sadar. Baekhyun sedikit kehilangan keseimbangan sampai tangan seseorang itu membantunya agat tidak terjatuh. Baekhyun sadar jika ia menabrak seorang namja dan mendongak karena wajah namja itu cukup tinggi. Baekhyun cukup terkejut saat namja itu malah memeluknya sekarang. Baekhyun yang ingin meronta minta di lepaskan terhenti saat mencium bau parfum yang ia selalu sukai dari badan namja itu.

"Diamlah. Aku sudah lama tidak memelukmu." Pinta namja itu dengan suara beratnya.

"Chanyeol-ah?" Baekhyun masih terkejut saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya meminta untuk tetap terdiam di pelukannya.

"Annyeong, chagi."

Baekhyun langsung melepaskan pelukan namja itu dan langsung menatap wajah namja di depannya. Park Chanyeol, dengan wajah capeknya tetapi ia masih saja menunjukkan senyumannya. Baekhyun menatap pakaian yang di kenakan Chanyeol sekarang. Hanya hoodie hitam, celana pendek dan sepatu olahraga. Baekhyun menebak Chanyeol baru saja selesai latihan dancenya.

"Chagi-a. Kau sakit? Kenapa kau berada disini?" Tanya Baekhyun khawatir karena tau sekarang mereka berdua ada di rumah sakit.

"Aku merindukanmu." Jawab Chanyeol sambil mengelus pelan rambut yeoja-chingunya. "Maaf aku jarang menelfonmu, aku benar-benar fokus untuk latihan."

"Arasseo. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, aku akan selalu mendukungmu, Chanyeol-ah." Jawab Baekhyun dengan senyuman manis di bibirnya. Karena tak tahan, Chanyeol menarik Baekhyun lagi kedalam pelukannya dan mulai menciumnya tepat di bibir namun Baekhyun dengan cepat menghalangi bibir Chanyeol dengan punggung
tangannya.

"Ini di rumah sakit! Kau tak lihat sedari tadi orang-orang melihat kita!". Chanyeol mulai tersadar dan malu saat melihat ke arah keseliling lorong rumah sakit dan ada beberapa orang yang melihat kearah mereka geli.

.

.

Luhan sedari tadi tidak fokus memperhatikan bimbingan belajar di depannya. Ia memikirkan sikap Sehun tadi kepadanya dan juga memikirkan Kyungsoo yang berada di dekat Sehun tadi. Luhan berkali-kali mengecek ponsel di dalam kotak pensilnya namun notif yang ia tunggu tak kunjung datang juga. Luhan menghela nafasnya sambil menutup kembali kotak pensil di depannya.

A Song For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang