Chapter 28

2.1K 183 16
                                    

.

"Kyung, kai ada di dalam. Aku dan Sehun sudah membawa kadonya." Ucap Chanyeol duduk berselelahan dengan Sehun dan Kyungsoo di bangku dekat kolam renang sekolah.

Hari ini Kai berulang tahun, mereka ber-lima berencana memberi kejutan kepada Kai. Kai termasuk anak dari seorang pemilik butik terkenal di Korea. Bisa di bilang ia anak orang kaya, namun ulang tahunnya kali ini ia tidak berniat merayakannya dengan alasan berdekatan dengan hari lomba dance di mulai. Kai sangat serius terhadap lomba kali ini, sampai-sampai Kai jarang mengurus dirinya sendiri karena terlalu sibuk berlatih dance.

"Geureh. Aku sudah membawa kuenya. Hanya menunggu Luhan dan Baekhyun datang saja." Jawab Kyungsoo sambil sesekali memastikan bungkusan di tangannya tetap baik.

"Baekhyun selalu saja lama." Ucap Chanyeol malas, ia melirik Sehun di sebelahnya yang sedang terdiam dan nemainkan game di ponselnya.

*

'Hyung, aku minta bantuanmu sebelum Luhan datang nanti. Aku ingin berbicara berdua dengan Kyungsoo. Jadi kau pergi saja ya' ucap Sehun menepuk bahu Chanyeol sebelum membuka pintu kelas.

'serahkan padaku'

*

"Ekhem. Aku harus ke toilet." Ucap Chanyeol tiba-tiba sambil melirik ke arah Sehun di sebelahnya. Kyungsoo hanya merespon dengan sekali anggukan dan Chanyeol dengan cepat langsung berlari meninggalkan Kyungsoo dan Sehun.

"Apa dia mau buang air besar?" Tanya Kyungsoo memicingkan matanya daj membuat Sehun tersadar Chanyeol sudah tidak ada di tengah-tengah mereka.

"Eoh.. eoh." Jawab Sehun gugup. Sehun memasukan ponsel di saku celananya dan mulai menatap ke arah Kyungsoo di sampingnya.

"Kyungie." Ucap Sehun datar. Kyungsoo hanya melihat ke arah Sehun menunggu perkataan yang akan di lanjutkannya.

"Aku.."

"Aku mengerti Sehunnie." Ucap Kyungsoo cepat sebelum Sehun melanjutkan ucapannya.

"Aku memikirkannya setelah kita bertemu di rumah mu kemarin. Aku tidak sadar jika kau memikirkan ku selama ini, Sehunnie. Kita bersahabat sejak kita masih kecil, aku selalu menganggap mu sebagai dongsaengku. Kau tau kan, setelah Kwangsoo oppa tiada. Aku benar-benar tidak menginginkan apapun, namun kau selalu menghiburku dan menemaniku dan membuatku lama kelamaan melupakan kepergian Kwangsoo oppa. Kau tau juga, jika aku sekarang berpacaran dengan Kai. Kenapa kau selalu saja terlambat, Sehunnie?" Kini mata bulat Kyungsoo berkaca-kaca, Sehun paling tidak menyukai saat Kyungsoo sedih. Ia terlalu berat merasakan kesedihan Kyungsoo.

Sehun menyadari apa yang ia lakukan selalu saja menunggu hal buruk terjadi. Sehun sadar dan menyesal, ia terlalu baik dengan semua orang. Sampai ia sendiri yang selalu merasakan hal menyedihkan seorang diri. Sehun kini melihat kenyataan bahwa sahabat masa kecilnya, cinta pertama Sehun tidak memiliki perasaan yang sama dengan Sehun. Entah kapan Sehun menaruh hati terhadap Kyungsoo. Sehun selalu berfikir bahwa karena Kyungsoo mengenal dirinya ia akan menerima hati Sehun dengan mudah. Namun kini semua sudah terlambat.

"Kau orang yang selalu aku inginkan hadir di sampingku disaat aku sendirian ataupun sedang kesepian, Sehunnie. Aku tau kau akan membenciku mulai hari ini. Tapi aku akan selalu menganggapmu sebagai sahabat terbaikku, Sehunnie." Ucap Kyungsoo memegang tangan Sehun di depannya. Tangan Sehun terasa lebih dingin, Kyungsoo tau jika saat Sehun gugup atau Sehun gelisah kedua tangannya akan terasa dingin.

Sehun menatap lekat kedua mata Kyungsoo. Ada banyak hal yang ingin ia sampaikan. Namun sepertinya akan percumah, lebih baik Sehun menguburnya dalam-dalam dan meng-ikhlaskan Kyungsoo sekarang.

"Aku memanglah sahabatmu, Kyungie.Tapi tak bolehkah aku tetap menepati janjiku yaitu akan selalu melindungimu?" Tanya Sehun. Kyungsoo tersenyum dan langsung memeluk Sehun di depannya.

"Tentu saja. Kau sahabatku."

.
.

"Saenggil chukkae handa!" Teriakan suara Chanyeol dan beberapa ledakan dari party popper mengagetkan Kai yang sedang terduduk di lantai dance sambil memegang sebotol air mineral. Kai hanya mengenakan kaus tipis berwarna hitam dan celana jeans kebiruan yang sedikit robek di bagian lututnya. Kai tersenyum merekah melihat Kyungsoo datang membawakan cake red velvet dengan lilin warna warni di atasnya. Sehun datang dengan baloon di tangannya, Luhan dan Baekhyun dengan kado di tangannya.

"Saenggil chukkae hitam!" Teriak Baekhyun melihat tingkat Kai sedikit kikuk melihat Kyungsoo membawakan cake di tangannya.

"Saenggil chukkae hamnida, Changi" ucap Kyungsoo dengan senyuman di bibirnya. Kai langsung memejamkan kedua matanya dan menyatukan kedua tangannya untuk membuat permintaan di hari ulang tahunnya. Kai meniup semua lilin di atas kue itu sampai lilin itu, di tatapnya Kyungsoo di depannya dan spontan Kai langsung memeluk Kyungsoo.

"Gomawo. Saranghae kyungie-ya" Bisik Kai saat memeluk Kyungsoo di depannya. Kyungsoo memberontak karena Kai hampir saja menyenggol cake di tangan Kyungsoo. Chanyeol yang memang berisik langsung menyoraki Kai dan Kyungsoo untuk tidak bermesraan di hadapan mereka semua.

"Pantas saja. Kau dan kau tidak datang latihan hari ini." Ucap Kai sinis sambil menunjuk bergantian antara Sehun dan Chanyeol. Dengan senang Kai langsung memeluk Sehun dan Chanyeol dengan gaya pria.

"Saenggil chukkae Kai" ucap ramah Luhan sambil menyodorkan sekotak kado di tangannya. Begitu juga Baekhyun, walau Baekhyun memukul lengan Kai terlebih dulu karena Kai termasuk menyebalkan karena telah merebut Kyungsoo dari Baek-Lu.

"Ku harap kau tidak bertambah hitam. Dan selalu menjaga sahabat kecilku, Kyungie." Pukul Sehun ringan di bahu kanan Kai yang langsung di tanggapi dengan anggukan yakin oleh Kai.

.
.

Pertandingan dance competition di Gangnam termasuk pertandingan yang di tunggu-tunggu oleh para pemuda Korea. Pertandingan ini langsung di lirik oleh beberapa Agensi ternama di Korea dan di jadikan trainee dance mereka. Ajang ini juga membuat penghargaan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya lebih mudah. Karena tidak hanya kemampuan menghafal choreography dengan baik, namun juga kemampuan menghayati dan menjadikan choreography identitas seorang dancer.

Kini Kai, Sehun dan Chanyeol duduk bersebelahan setelah memasang nomor panggung di dada sebelah kanan mereka. Mereka bertiga mewakili sekolah mereka bersaing dengan sekolah lainnya. Kasper sesekali mengunjungi mereka dan sesekali mendatangi para juri dan para pelatih dance lainnya. Mereka sungguh gugup, ini pertama kalinya mereka bertiga lomba bersama-sama. Biasanya hanya Kai, atau Sehun ataupun Chanyeol.

"Apa aku bisa memenangkan piala Gangnam?" Tanya Chanyeol sambil menunjuk ke arah piala besar di meja juri. Sehun menepuk bahu Chanyeol untuk memberitahu bahwa semua akan baik-baik saja. Kai sesekali memperhatikan para peserta dance kali ini.

Tiga namja datang bersamaan dengan menggunakan jaket hitam bertuliskan 'DTA'. Dangeun Team Asia. Lawan yang di khawatirkan Kai selama ini. Kemampuan dance mereka di bilang cukup hebat. Kai pernah melawan salah satu dari tiga orang itu. Walaupun pada akhirnya Kai tetap menang, namun skor yang diperoleh tidak jauh dengan skor yang Kai dapatkan.

"Itu mereka. Mereka menyewa pelatih Agensi YG sekarang." Ucap Kasper tiba-tiba yang membuat Sehun dan Chanyeol menoleh ke arah samping.

"Wah.. wah.. Sekarang aku jadi tidak ingin naik ke panggung." Ucap Chanyeol dan di hadiahi pukulan di kepala oleh Kasper.

"Bersiaplah. Mereka termasuk lawan yang berat nanti."

.
.

*Vote n comment juseyo^^

A Song For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang