Chapter 31

937 55 6
                                        


"Maksudmu apa,Sehun-ah?"

Sehun mengehela nafas, di tatapnya Luhan di depannya. Kejadian beberapa menit lalu membuatnya tidak berfikir secara normal. Sehun langsung pergi dan menarik tangan Luhan dari tempat ia bertemu dengan Yeri.

"Apa kau tadi mengatakan jika aku yeoja-chingumu?" Tanya Luhan seksama. Kini mata Luhan serius menatap Sehun di depannya. Luhan masih tidak percaya jika yang di katakan Sehun tadi di depan semua temannya. Kini mereka berdua ada di luar area tournament, setelah Sehun menarik secara spontan tangan Luhan.

"Mian." Hanya ucapan singkat yang Sehun katakan. Sepertinya Sehun memang hanya spontan mengatakan hal konyol tadi dan berniat tidak membahasnya lebih lanjut. Luhan terdiam sejenak, di tatapnya Sehun sekali lagi sebelum ia berbalik badan meninggalkan Sehun.

"Kumohon." Ucap Sehun. Luhan seketika berhenti, ia tidak membalikkan tubuhnya. "Luhan-si, kumohon jadilah yeoja-chingu ku hanya untuk mengelabuhi Yeri. Jika kau tau, Yeri sangat menyusahkan dan aku tidak tahan dengannya."

"Sehun-a." Luhan berbalik. "Jika yang kau lakukan hanya untuk dirimu sendiri, namun kau tidak memikirkan apa yang akan terjadi kepada orang lain. Dan kau tau, hal seperti itu bukanlah hal yang kecil, dan kau mengatakannya dengan mudah. Kau sangatlah egois, Sehun-a."

Tanpa menunggu tanggapan Sehun, Luhan langsung melangkahkan kakinya menjauhi area tournament itu.

.
.

Tok tok

"Lu! Bukakan pintunya!"

"Luu!"

Luhan menatap teras depan rumah dari jendela kamarnya. Seseorang melambaikan tangan ke arahnya dan meminta nya untuk membukakan pintu rumah. Dengan rasa malas, Luhan turun ke bawah dan berjalan ke arah pintu.

"Aku sudah menunggu lama, kau tahu itu?"

"Sudahlah, Baekkie. Hari ini aku sedang tidak ingin mendengarkan ocehanmu." Ucap Luhan setelah mempersilahkan Baekhyun masuk.

"Sepertinya hari ini Xiumin eonni kerja."

"Kau lebih dari tau." Jawab Luhan memperhatikan ruang tv yang terlihat berantakan. Jika saja Xiumin Eonni berada di rumah, hal seperti itu akan terjadi.

"E-um, Lu--"

"Jika kau ingin membahas insiden kemarin. Lebih baik kau pulang, Baekkie."

Baekhyun memanyunkan bibirnya. Sebenarnya ia sebal dengan seseorang seperti itu, namun kali ini Luhan sahabatnya yang terlihat sedang dalam masalah.

"Akan lebih baik jika kau tidak menyimpannya sendirian." Ucap Baekhyun sambil memegang kedua tangan Luhan. Luhan kali ini tampak ingin menangis dan ingin marah. Ia tipe seseorang yang selalu menyimpan masalah seorang diri.

"Baekkie."

"E-um."

"Aku menyukai Sehun."

"Arra." Jawab Baekhyun dengan santai. Luhan hanya menatap wajah Baekhyun dan mulai melihat ke arah sekeliling sambil menghembuskan nafasnya.

"Sebenarnya aku tahu sesuatu hal. Dan itu membuatku ragu untuk menyukai Sehun."

"Apa itu? Kau tahu kan, aku penjaga rahasia yang baik. Lebih baik kau katakan saja. Bisa jadi nanti aku bisa membantumu." Luhan menatap ponsel di tangannya. Terlihat (screen-lock) di ponselnya terdapat foto Baekhyun, Luhan dan Kyungsoo berfoto bersama di sebuah cafe. Luhan mengusap wajah Kyungsoo di foto itu samb terdiam sesaat.

"Kau tau soal kemarin Sehun berkata bahwa aku yeoja-chingunya di hadapan semuanya? Itu semua hanya untuk mengelabuhi Yeri saja." Jawab Luhan pada akhirnya.

A Song For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang