."Ayah kau tidak bercanda kan sekarang?"
"Tentu saja tidak, chanyeol-ah. Ibu sepertinya terlalu tidak tega untuk mengatakan kepada anak-anaknya. Tapi semakin lama penyakit jantung ayah semakin sering menunjukkan rasa kambuh. Ayah tidak bisa seperti dulu. Hanya kau harapan satu-satunya ayah, penerus ayah, pemilik perusahaan. Ayah hanya meminta itu darimu chanyeol-ah."
Chanyeol terdiam memandangi mr.park di depannya sekarang, ia tau kapan ayahnya serius dan kapan ayahnya akan bercanda. Raut wajah mr.park mengisyratkan kata-kaya yang ia ucapkan barusan itu benar adanya. Sorot mata layu memandang chanyeol dan pelipis yg mulai nampak turun.
"Ayah."
"Tentang keputusan ayah untuk membawa pulang Kris hyung ke rumah itu masalah kalian berdua, jangan bawa-bawa aku. Selesaikan lah dengan segera, aku tau ayah diam-diam mengirim beberapa orang untuk memantau hyung beraktivitas, hyungpun sepertinya menyadari akan hal itu. Ayah akan membawa Kris hyung pulang atau tidak aku tidak akan terpengaruh. Tentang perjodohanku.."
Chanyeol menghela nafas lalu membuang muka ke arah pemandangan malam di balkon rumah keluarga Park.
"Aku akan mengusahakannya."
.
.Sinar matahari memasuki ruang kamar dengan seksama. Sedikit ada celah dibalik gorden kamar Luhan seolah-olah mengisyaratkan bahwa aku sudah terbit jadi bangunlah. Menghela nafas panjang dan menatap langit-langit kamar dengan warna krem polos Luhan terdiam. Apa yang akan aku lakukan hari ini, aku lebih suka malam hari. Saat pagi hari aku harus bangkit dan beraktivitas lagi, aku malas.
Setelah berkutat di kamar mandi selama 15menit Luhan mengeringkan rambut panjangnya, memberinya sedikit vitamin rambut dan menyisirnya pelan. Mengoleskan sedikit pelembab, sunscreen lalu terakhir lip-balm. Lip-balm strawberry kesukaannya.
"Mau sarapan apa?" Tanya xiumin memeriksa rinci bahan-bahan di dalam kulkas saat itu tanpa menoleh.
"Terserah, apa saja akan ku makan." Luhan menarik kursi di meja makan dan sembari memeriksa jam dinding yang menunjukkan pukul 06.03.
"Tau tidak, aku lupa membeli bahan sarapan tadi malam. Hanya ada kol dan tomat haha. Kau sarapan di sekolah saja ya, lu?" Xiumin sedikit tertawa saat membayangkan ia akan memasak apa dengan hanya kol dan tomat.
Luhan menyadari masih banyak waktu untuk sarapan di sekolah sebelum bel sekolah masuk. Jam pertama pelajaran hari ini adalah olahraga. Ia tidak ingin lemas pagi-pagi karena ia tidak sarapan.
"Aku berangkat." Ucap Luhan sambil menutup pintu dengan sedikit keras agar kakaknya tau dia sudah pergi.
.
Udara dingin pagi ini cukup menusuk, Luhan hanya menggunakan cardigan biru muda untuk menutupi seragamnya pagi ini. Masih sepi dan sunyi jalanan kali ini. Luhan berjalan pelan sambil mengeluarkan handphone dari sakunya. Terlihat foto bertiga;Luhan, Kyungsoo, dan Baekhyun tersenyum saat darmawisata di pulau jeju kemarin. Ia melihat sekilas foto kyungsoo saat itu, ia manis dengan perempuan rambut hitam dan mata warna hitam pekatnya. Kenangan sekilas Sehun terbesit di pikirannya, ia tidak menyangka
Sehun hanya bercanda dengannya saat mengatakan kalau Luhan adalah yeoja-chingunya semata-mata untuk mengelabuhi Yeri. Luhan sebenarnya benci itu."Annyeong."
Luhan menoleh, sosok Sehun yang beberapa detik lalu sedang dibenaknya sekarang ia ada disampingnya. Mungkin ini yang dinamakan umur akan panjang. Sehun tampak seorang diri, dengan tas abu-abu di sisi tangan kanannya dan tangan kirinya ada di saku. Rambutnya sedikit berantakan mungkin terkena angin atau Sehun terlalu malas merapikannya dan ia menggunakan ear-pods di salah satu telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Song For You
Fiksi Penggemar"Jadi dengarlah, aku akan menyanyikannya untukmu -" "Yeoja yang menawan itu bukan dari pakaian yang ia kenakan, barang yang ia punya ataupun bagaimana ia merias wajahnya. Yeoja yang menawan itu terlihat dari kedua matanya, sebagai kejujuran awal men...