November 2015 - Restart

69.1K 5.6K 153
                                    

Selamat pagi!!!

Walau partnya pendek yang penting sering update yak,hahaha. Koment di part kemarin banyakkk bangettt. makasih :* nanti pas jam makan siang, aku balesin satu-satu :D

***

"Tak usah tanyakan kenapa, aku cuma punya hati..." -MYTHA-

Pernahkah kamu memegang setangkai bunga mawar yang cantik itu?

Oriana itu seperti mawar. Cantik dan berduri. Semula, Arga berpikir dialah yang akan memegang kendali atas pernikahan yang terjadi di antara mereka. Mengatur Oriana yang terlihat tidak peduli pada apa yang akan mereka jalani.

Oriana... perempuan itu bukan perempuan lemah. Dia memiliki duri yang kalau kau tidak berhati-hati untuk memegangnya, kau akan terluka!

Arga diam, sesaat tadi mereka telah menyepakati tentang keinginan Oriana yang memintanya untuk menjalani pernikahan yang sesungguhnya meski dengan tenggat waktu. Ini lebih gila dari apa yang Arga bayangkan... Apa kata Ayesha nanti?

***

Ini bukan tentang kebodohanku yang memilih mengalahkan logika dan mengedepankan isi hatiku... Sungguh bukan itu, karena aku hanya ingin memperjuangkan apa yang telah menjadi milikku meski itu hanya sementara ... meskipun nanti dia akan pergi.

Apa bedanya, toh nanti Oriana pun akan tetap menyandang status janda kan ketika dia benar-benar bercerai dengan Arga?

Jadi, Oriana memilih mengambil risiko walau itu akan menghancurkan dirinya sendiri dan membuatnya terluka. Tapi Oriana benar-benar tidak peduli lagi itu semua... tujuannya hanya satu, Si Argani Hanan...

Oriana: I miss you!

Oriana: Gue kangen syuting, nge-host atau syuting iklan. Nggak ada kerjaan apa buat gue?

Mea: Are you okay, babe?

I'm not, Me... Inginnya dia memeluk Mea dan menangis sepuasnya sampai pagi, sampai rasa sesak di dadanya hilang.

Mea: Tawaran mah banyak bangeeeet. Ketemu yuks? Eh, eh, kemarin gue ketemu sama Ray, dia nitip salam buat lo dan bilang turut berduka cita.

Mea: Ray juga nanya lo jadi ngambil nggak yang di Butterfly?

Ya ampun, ya ampun... Oriana lupa! Padaha dia sudah berjanji memberi jawaban pada Butterfly. Tapi sama Ray??? Itu yang jadi masalahnya. Oriana belum sanggup bertemu dengan Ray...

Oriana: Ray nggak tanya macem-macem tentang gue kan, Me??

Mea: Nggak kok. Btw, dia udah nggak gondrong lagi lho, rambutnya cepak gitu. Gantenggg bangett... niat banget kayaknya dia mau move on dari lo,hahahaah...

Oriana: Jadi dia udah nggak marah sama gue?

Mea: Ya, kalau itu sih gue nggak tau. Lo ngomonglah sama dia.

Oh Ray ... dulu Oriana pernah berjanji akan kembali pada lelaki itu tapi kehadiran Arga mengubah segalanya, dan dia memilih mengejar Arga yang ternyata... Oriana tak ingin melanjutkannya.

Mea: Jadi mau apa? Film atau sinetron?

Oriana: FILM!!! Nggak mau gue dibudakin sama rating.

Mea: Hahaha...

Mea: Ketemu sekarang?

Oriana: Boleh deh, gue juga lagi suntuk. Sushi tei yuk, CP aja. Mau nggak?

Mea: Lagi ngidam, Na?

Oriana: Nggaaaaakkkk...

Mea: Kirain lagi isi :D mau dijemput atau ketemu di sana?

Oriana: Jemput dong :))

Mea: Siap-siap aja, nanti kalau gue udah sampe di lobi, gue telfon.

Oriana: Okay. Tq, Me :*

Haram hukumnya bersedih lama-lama. Jadi daripada nyesek sendiri mendingan makan enak. Oriana meluncur menuju kamar mandi, menyalakan shower dan membiarkan tubuhnya terguyur air... Hai, Argani... kita lihat nanti, aku yang akan memenangkan ini semua! Ucapnya dalam hati.

***

Oriana sudah cantik dan siap pergi bersama Mea. Saat keluar dari kamarnya, Arga sedang asyik nonton tv dan mata mereka bertemu. Keduanya kikuk...

"Mau ke mana?"

"Ke CP sama Mea," jawab Oriana dan duduk di sebelah Arga. Sesekali dia melihat ponselnya, menunggu kabar dari Mea.

"Dijemput?"

Oriana mengangguk kecil.

"Oh iya kantorku mau bikin TVC untuk product H-Cash, kira-kira kamu bisa nggak?" tanya Arga.

"Konsepnya?"

"Tadi sih tim marketing bilang mini story dengan tema romantic honeymoon. Sama si Rico Valentino. Kira-kira kamu mau?"

"Boleh aja. Nanti aku whatsapp email Mea ya, biar urusannya ke dia langsung aja."

"Kamu kenal sama Rico Valentino?" tanya Arga lagi.

"Kenal, aku pernah beberapa kali kerja sama dia."

Suara ponsel Oriana berbunyi, panggilan dari Mea. Sepuluh menit lagi Mea sampai.

"Aku pergi dulu ya..."

"Hati-hati, Oriana. Kalau nanti mau dijemput telfon saya."

Oriana sedikit tak percaya pada apa yang didengarnya. Arga nggak bercanda kan, ya? "Kalau aku beneran telfon kamu. Kamu bener-bener mau jemput?" tanyanya memastikan.

Alis Arga mengerut lalu dia tersenyum dan mengangguk. "Saya nggak kemana-mana, jadi bisa jemput kamu."

"Kok jadi baik?" ucap Oriana penuh selidik.

Arga malah tertawa. "Kamu nggak amnesia kan?"

"Maksudnya?"

Tangan Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kenapa Oriana jadi oon begini... "Tadi kita udah sepakat, kan? Katanya mau mulai jadi suami-istri beneran? Then, I just try to be a good husband..."

"Ohhh... bilang dong!" Oriana balas tersenyum manis. Dia berdiri, dannnnn ... mengecup pipi Arga cepat! Yess, ini kesempatan yang udah Oriana tunggu sejak lama—bebas mencium Arga. Iya Oriana emang mesum, habis si Arga itu kissable dan pelukable bangettt... Pertama kiss-kiss dulu, abis itu baru peluk-peluk, kata Oriana dalam hati sambil tertawa.

"Aku pergi dulu ya, Suami... kalau mau sesuatu WA aja nanti aku beliin."

Wajah Arga memerah setelah pipinya dikecup Oriana. Dan, Oriana langsung kabur begitu sajaaa tanpa mau pusing pada reaksi Arga.

Yeah, akhirnya akan ada masanya, Arga benar-benar menjadi suami bagi Oriana—meski hanya sementara.

***

Love,

Aya

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang