Di dalam pesawat, Oriana yang memilih duduk dekat jendela berusaha memejamkan matanya. Dia berusaha mati-matian mencoba melupakan apa yang baru saja terjadi padanya! Namun wangi parfume Arga yang tercium dari jaket yang dipinjamkan lelaki itu pada Oriana malah semakin membuat Oriana tidak bisa menghilangkan wajah Arga dari pikirannya.
Sungguh apa yang tadi dilakukan Arga benar-benar membuatnya malu...
Arga mendekati wajah Oriana, tersenyum penuh kepastian. Ketika mata cokelat itu semakin dekat, Oriana perlahan memejamkan matanya—tanpa sadar dia menahan napasnya.
Menunggu bibirnya disentuh oleh Arga...
Satu detik.
Hingga berubah menjadi satu menit.
Apa yang ditunggu Oriana tidak juga terjadi. Hangat napas Arga terasa di permukaan kulit Oriana... bibir lelaki itu mendekati leher Oriana.
"Kalau saya cium kamu, berarti saya melanggar perjanjian kita. Cukup kamu yang melakukannya, dan itu sudah saya maafkan."
Oriana membuka matanya lebar-lebar. Dia merasa kalah saat itu juga. Apalagi dengan sangat jelas Oriana mendengar Arga tertawa.
Arga menertawai kebodohannya...
Pintu kamar Arga sudah terbuka namun Oriana masih bergeming. Dia menengadahkan wajahnya ke atas, berusaha menahan setitik air matanya yang ingin segera meluncur!
Kenapa dia begitu polosnya meminta Arga menciumnya? Jelas-jelas pria itu tidak menyiman perasaan apa-apa padannya.
"Kamu flight jam 11 kan?" Dari belakang tubuh Oriana, Arga bertanya.
Oriana hanya mengangguk dan berjalan mengikuti Arga.
'Jangan menunduk, Princess, nanti mahkotanya jatuh...' Mea pernah mengatakan kalimat itu saat Oriana sedang sedih dan itu selalu berhasil membuat Oriana tersenyum.
Dihirupnya udara sebanyak mungkin oleh Oriana, sekilas dia memejamkan matanya. Sepuluh bulan lagi dan semuanya akan berakhir, ucapnya menguatkan.
Sesuatu dalam hati Oriana marah. Tidak boleh hanya dia yang sakit hati ... kelak Arga juga harus merasakan sakit hati yang sama seperti apa yang dia rasakan hari ini.
***
"Meeee ... gue pengen extend. Boleh nggak?"
"Nyokap lo masih dirawat kan?" Mea mengingatkan ketika sedang membereskan barang-barang mereka di kamar hotel.
Inginnya setelah kejadian kemarin, Oriana tidak ingin melihat Arga lagi. Namun mamanya jelas-jelas membutuhkan kehadirannya.
"Iya, gue lupa."
"Nanti aja suami lo lah ke sini. Jangan jaketnya aja yang ikut sama lo..."
Mana jaket Arga??? Gara-gara Mea membicarakan jaket Arga, Oriana baru sadar dia belum melihatnya lagi sejak dia sampai di Jogja.
"Me, jaket Arga mana ya? Lo liat nggak?"
Mea berjalan ke lemari, dan melemparkan jaket cokelat milik Arga, yang membuat Oriana heran, kenapa jaket itu masih bau Arga?
Diam-diam dia rindu melihat Arga.
***
Setelah tragedi Oriana yang menumpahkan segelas wine pada pacar Arga. Oriana tidak pernah berpikir kalau dia akan mencintai laki-laki itu.
Pertemuan pertama itu memang menentukan segalanya. Dari kejauhan ... Oriana menjadi stalker Argani Hanan! Sama seperti yang dilakukan para fansnya. Dari semua info yang Oriana kumpulkan... Arga itu memang husband material banget. Dan, nggak perlu banyak alasan kan untuk kita jatuh cinta? just falling... tanpa kita tahu siapa orang itu.
Arga itu ganteng, tapi terkenal nggak doyan gonta-ganti cewek.
Arga itu tajir, tapi dia bukan anak mama.
Arga itu ... menghanyutkan. Oriana adalah salah satu korbannya.
Ahhh ... Arga! Kelak kamu harus tahu, kalau aku cinta banget sama kamu...
***
Ujian terbesar dalam hidupnya, baru saja Arga lewati.
Ujiannya adalah dalam bentuk menahan segala hasrat yang muncul tatkala dia harus memandang mata Oriana yang selalu berbinar bagai berlian ditambah bibir ranum milik Oriana yang Arga yakini rasanya pasti selembut marsmellow...
Entah apa yang ada dipikiran Oriana, ketika dengan gampangnya perempuan itu menyuruhnya untuk menciumnya?
Apa Arga menyesal karena sudah menolak permintaan Oriana?
Apa yang dia lakukan tadi adalah hal yang paling benar yang memang seharusnya terjadi. Arga tidak ingin memanfaatkan Oriana hanya karena status mereka sebagai suami-istri.
Oriana memang istrinya tapi Arga cukup tahu diri dengan semua yang terjadi pada pernikahan mereka.
Sebuah pernikahan dengan perjodohan,
Sebuah pernikahan tanpa cinta.
Dan akan segera berakhir...
Maaf oriana!
***
Nggak bisa tidur, jadi iseng nulis.
Btw, cover Oriana yang baru edisi 17-an, merah putih :D
Makaaaaasih untuk respon positif kalian untuk cerita saya ini,heheh.
Have a nice sleep.
Aya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)
Literatura KobiecaWarning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku nggak akan ngelarang," Oriana menggigit bibirnya. Iya atau tidak sama sekali, pikirannya bercabang. Dia pun memilih untuk hancur, sehancurnya...