November 2015 - Pudar

73.9K 5.7K 241
                                    


From: Gilang@butterfly.id

Subject: Full Script Behind The Reds

Dear Oriana,

Thanks for joined our new movie! Berikut saya lampirkan naskah 'Behind The Reds,' untuk hard copy sudah dikirimkan hari ini. Jadwal pra produksi nanti segera di email oleh Kinanti—Pimpro.

Sukses untuk kita semua.

Regards,

Gilang Notosukma

***

Setalah menimbang, Oriana mengambil tawaran dari Butterfly sekaligus tawaran dari perusahaan Arga...

Bekerja adalah caranya agar tetap waras dari kehidupan pernikahannya. Arga memang sudah berangsur bersikap baik padanya—tidak sedingin dan mau mendengarkan saran darinya. Tapi Oriana belum puas... dia ingin memiliki Arga meski hanya sementara.

Dan, untuk itu Oriana harus berusaha lebih keras lagi. Oh Tuhan, berikanlah pertolongan pada hambamu ini... Coba saja si Arga tidak mencintai orang lain, mungkin segalanya akan lebih mudah.

Ya, namanya juga hidup. Kalau nggak ada tantangan nggak seru!

Radar kepo Oriana sempat mendesak akal sehatnya untuk mencari tahu siapa itu Ayesha. Meski Arga hanya mengatakan nama itu satu kali, tapi Oriana masih mengingat nama perempuan itu dengan jelas. Tapi Oriana tidak mau bersikap seperti ABG, fokusnya hanya pada Arga bukan Ayesha.

Kadang kata hatinya suka mengejek. 'Udah nyerah aja! Arga kan cintanya sama Ayesha...' kalau sudah begini, mood Oriana langsung memburuk dan ingin berpaling saja dari Arga. Tapi kata hatinya yang lain mengatakan, 'Nggak ada yang nggak mungkin, Oriana'  Benar kan? Batu aja bisa bolong kalau ditetesin air terus menerus, apalagi hati Arga.

Dia tidak berharap, Arga akan mencintainya, dia hanya ingin Arga memberikan hatinya sedikit saja! Oriana ingin merasakan disayang oleh Arga ... pasti rasanya menyenangkan.

Arga: Kamu meeting jam berapa nanti?

Oriana: After lunch.

Arga: Mau saya jemput? Biar kita makan siang bareng dulu?

Tuh kan, Arga mah gitu! Minta disayang bangett...

Oriana: Mauuuuuuu :*

Arga: Nanti kalau saya udah mau sampe apartemen, saya telepon kamu. Tunggu di lobi ya.

Oriana: Okay! Thankyou.

Pengennya sih tadi ditambahin kata 'sayang' sama Oriana di akhir kata thank you, tapi Oriana takut ... takut kalau Arga malah ilfeel sama dia.

Oriana buru-buru mandi dan membuka lemarinya, berharap menemukan pakaian yang pantas untuk dikenakan ke kantor Arga. Beruntungnya dia menemukan rok berpotongan A-line bermotif bunga dan kemeja warna pastel. Hanya make up tipis dan rambutnya ditata ala French twist sehingga terkesan rapi dan anggun.

Meaaa... hampir saja lupa. Oriana buru-buru mengabarkan Mea untuk tidak menjemputnya dan meminta manajernya itu agar langsung saja ke kantor Arga.

Oriana memandangi penampilannya sekali lagi di depan cermin, mengagumi dirinya sendiri yang sudah maksimal. Semoga Arga suka!

Handphone-nya berdering—dari Arga!

"Aku ke bawah sekarang," jawab Oriana sambil menenteng clutch terbaru dari chanel.

***

Di belakang kemudi, Arga melirik jam tangannya—dia punya waktu kurang dari satu jam untuk makan siang bersama Oriana. Saat pintu mobilnya terbuka, semerbak wangi bunga yang segar memenuhi indra penciumannya. Oriana tersenyum padanya dan Arga terkesiap ... kenapa dia baru sadar, kalau Oriana itu tidak sekadar cantik? tapi ada sesuatu yang istimewa dalam dirinya.

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang