November 2015 - Kiss me!

79.1K 6.2K 235
                                    


"Parahhh... Bang, lo tau nggak sih itu tadi laki-laki yang ngomong di ruangan?"

Rico melirik Mea dengan tatapan bingung. Saat keluar dari ruangan meeting, Mea tiba-tiba saja menarik tangan Rico. Padahal dia ingin mengajak Oriana hangout.

"Yang mana? Yang ngejelasin atau laki-laki rese yang sok ngatur-ngatur Oriana?"

Mea menepuk jidatnya, benar seperti dugaannya bahwa Rico tidak tahu siapa Arga.

"Laki-laki yang lo bilang rese itu, dia suaminya Oriana." Tampak jelas wajah ganteng Rico yang mencerna fakta yang baru saja didengarnya. Belum hilang kagetnya, Mea menambahkan info baru lagi... "Dan, dia pemilik Hanan Grup."

"Dia Argani Hanan?"

Mea mengangguk. "Jadi lo nggak tau Oriana nikah sama Argani?"

"Gue tau Oriana udah nikah... tapi gue gak tau siapa suaminya! Nggak penting juga gue tahu..." jawabnya asal. "Pantes tuh laki emosi banget ngeliat muka gue! Bininya gue pepet terus..." Rico malah tertawa-tawa bahagia seperti habis mendapatkan penghargaan.

Rico emang gila! Bukannya menyesal telah membuat situasi panas antara Oriana dan Arga, lelaki itu malah tertawa.

"Lo tuh, nggak ada nyesel-nyeselnya sama sekali..." gerutu Mea.

"Nyesel kenapa, Mea sayang? Anggep aja tadi tes mental buat suaminya. Siapa suruh nikahin Oriana yang cantik, baik hati dan banyak fansnya..."

Mea geleng-geleng. Kalau saja Rico bukan actor ganteng terkenal dan papan atas, Mea tidak segan-segan untuk menoyor kepala pria itu. "Berdoa aja deh lo, biar pihak Arga nggak batalin kontrak..." Mea mencoba menakuti Rico tapi tampaknya tidak mempan.

"No problem!!! Masih banyak ikan di laut, emang project gue di sini aja," sahutnya sombong.

"Iya deh Rico Valentino yang gantengnya tujuh tanjakan," sindir Mea.

"Bukan tujuh tanjakan tapi satu Indonesia Raya!" Rico berkata dengan sombong sambil tersenyum angkuh.

"Najong! Narsis lo Bang, amit-amit gue!" Mea mendengus jijik.

"Hahaahah... eh mana Oriana? Gue pengen ngajakin dia jalan."

Selesai meeting tadi, Arga menarik tangan Oriana untuk ikut dengannya. Dan, sampai sekarang belum ada kabar dari Oriana.

"Paling lagi dikekepin sama Arga, gara-gara lo tadi."

"Coba dulu gue maju duluan ya! Gue deh yang jadi suaminya si Oriana."

"Ye, mimpi aja lo, Bang!" Mea menonjok lengan kekar Rico.

Rico tertawa lagi. "Gue balik deh, Me. Salam buat Oriana. Kalau suaminya macem-macem, bilang aja ke Abang Rico... biar abang yang maju."

Mea jadi tertawa-tawa... betapa bahagianya menjadi Oriana karena semua orang menyayanginya.

***

Oriana masih memasang wajah kesalnya pada Arga dan demi menjunjung kesopanan, dia membiarkan pria yang berstatus sebagai suaminya itu menggandengnya keluar ruang meeting.

Arga menggandengnya di depan semua orang setelah perdebatan meraka tadi yang nggak jelas...

"Tunggu di situ," tunjuk Arga pada sofa di dalam ruang kerjanya. "Saya selesaikan pekerjaan saya dulu. Setelah itu baru saya antar pulang."

"Aku bisa pulang sendiri," bantah Oriana. Enak aja nyuruh-nyuruh!

"Sama siapa?"

"Bukan urusan kamu..."

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang