Part 4

191 43 70
                                    

Aurhor pov,-,.

"Jadi ini rumah kamu"desis Arga dengan menatap takjub sosok Istana megah di depan matanya,rumah dengan pagar tinggi dari besi menjulang kokoh dari sela pagar terlihat sebuah lorong panjang di tengah taman menuju Istana besar itu,Wah dia sangat kaya pikir Arga.

"Iya,kamu mau masuk dulu"tanya Swan pada teman baru yang di kenalnya malam itu.

"hihi nggak deh,lain kali aja ya?"jawab Arga sambil tertawa menampilkan deretan giginya yang putih,entah kenapa pria ini selalu suka tersenyum lebar seperti itu tapi senyum itulah yang mampu mengusir sedikit luka di hati Swan malam itu.

Swan tersenyum memandangi Arga yang masih tersenyum lebar menatapnya "Aku masuk" pamit Swan dan melenggang pergi dari hadapan Arga saat Satpam rumahnya membukakan gerbang besi yang memagari rumahnya.

"Aneh katanya hari ini pemakaman kedua orang tuanya tapi sama sekali nggak ada bendera kuning atau semacamnya yang menandakan mereka sedang berduka"cicit Arga saat di perjalanan pulang.

Rumah Arga dan Swan tidak terlalu jauh masih dalam satu komplek yang sama sayangnya Arga baru tau itu saat mengantar Swan pulang tadi,kalau dia tau dari dulu mah dia gak perlu repot-repot keliling sekolah buat cari Swan tinggal datangin aja rumahnya kelar deh urusan.

*******

"Kamu dari mana aja?"tanya Adisty kakak Mamanya yang sekarang menjadi satu-satunya keluarga yang Swan miliki,Adisty yang menjadi wali Swan menikah dengan seorang pegawai orang tua Swan yang menduduki jabatan sebagai manager accounting di Swan Group.

"Dari luar sebentar Tante"jawab Swan ketakutan,Adisty seorang wanita dengan watak yang sangat keras bahkan Swan sendiripun tau Adisty tidak pernah cocok dengan Adiknya Anisa keegoisan dan keserakahan Adistylah yang membuat Rully kakek Swan menyerahkan perusahaan terbesarnya pada Anisa putri keduanya yang sekarang menjadi hak waris Swan.

"Sana mandi,dasar merepotkan"dengan langkah yang di percepat Swan berjalan ke kamarnya di lantai dua.

"Anak tidak tau diri,merepotkan,sama sekali tidak ada bedanya dengan Ibunya,penjilat,kamu pikir aku akan baik padamu hah? tidak tau malu"caci maki terus saja keluar dari mulut Adisty yang terasa begitu menusuk di telinga dan hati Swan,dengan tubuh yang gemetar Swan menyandarkan tubuhnya di balik pintu kamar,menjatuhkan dirinya sampai menyentuh lantai,duduk lemas sebelum menangis di atas lututnya yang di tekuk.

"Mama,Papa Swa..Swan takut"ucap gadis itu terputus-putus oleh tangisnya.

Tubuh Swan terasa semakin lemah,ototnya seolah tidak mampu bekerja dengan baik begitupun otaknya yang semakin lama semakin tumpul dalam pikiranya hanya penuh rasa takut,takut dan takut.

Adisty tidak pernah menyukai keluarganya selama ini dan sialnya dialah satu-satunya wali yang Swan miliki,Papanya sudah tidak memiliki siapapun dulu sih ada sepupunya hanya saja gadis itu menikah dengan gadis Thai dan menetap disana ya tentu saja sangat tidak mungkin dia tinggal di Indonesia pernikahan sesama gender sangat di larang disini kalau mereka nekat pasti akan banyak cibiran yang di dapatnya berbeda dengan thai yang mentolerir penyimpangan itu.

*

"Arga ya...?"lirih gadis itu saat berendam dalam bathtub kesayangannya,air hangat serasa memijat setiap inci tubuhnya,Swan memejamkan matanya mencoba menikmati sentuhan air hangat yang mulai meresap dalam rongga pori-porinya,bayangan wajah Arga terus saja mengahantuinya medesal masuk ke dalam pikiranya yang sedang kacau,memaksa tinggal dalam hatinya yang mulai hampa.

Merasa cukup berendam Swan bangkit dari posisi tidurannya meraih handuk di sisi kirinya lalu melilitkannya di tubuhnya yang makin hari makin mengecil.

Swan memilih baju tidurnya dengan cermat,berbagai jenis baju tidur tergantung rapi di Walk in closetnya,kamarnya yang di disign dengan nuansa putih terlihat begitu indah,kamar ini di beri nama White Swan oleh Mama Swan,sebuah design yang sengaja di buat khusus untuk putri semata wayangnya.

"ehm yang ini aja deh"pilihan Swan jatuh pada baju tidur berbahan katun dengan warna pink yang di padukan dengan renda hitam,baju tidur tanpa lengan hanya bertumpu pada tali kecil yang menggantung di dua sisi bahu Swan di lengkapi dengan celana pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ehm yang ini aja deh"pilihan Swan jatuh pada baju tidur berbahan katun dengan warna pink yang di padukan dengan renda hitam,baju tidur tanpa lengan hanya bertumpu pada tali kecil yang menggantung di dua sisi bahu Swan di lengkapi dengan celana pendek pasangan baju itu,Swan memilih design ini karna dia malas mengenakan yang berdesign rok seperti biasanya.

Di jatuhkannya tubuhnya ke atas kasur king size dengan bedcover bergambar bunga matahari entah kenapa Swan sangat menyukai bunga bertangkai tinggi itu.

"Arga....hah namanya terus terlintas"lirih Swan,perlahan matanya terpejam dan tak perlu menunggu lama sebelum alam mimpi menyambut kehadirannya.

"Swan.... Swan bangunlah sampai kapan kamu terus tidur,lihat aku Swan" suara itu memaksa Swan membuka matanya dengan mata yang masih terasa berat Swan mencari sosok suara itu.

"Hey bodoh... aku disini"laki-laki itu,Arga...

laki-laki yang menghantui pikirannya sejak tadi tiba-tiba saja ada di depan matanya tapi bagaimana dia bisa masuk....

"ah iya dia lewat jendela"batin Swan melihat laki-laki itu berdiri di tengah jendelanya yang terbuka,gorden kamarnya melambai di sisi kanan dan kiri laki-laki itu,membuat Swan makin terpaku,wajah yang sedari tadi berputar di kepalanya sekarang ada di hadapannya.

Arga masih di posisinya,angin malam menebarkan pesonanya di seluruh penjuru kamar Swan,ah gadis bodoh itu masih terpaku dalam pesona seorang Arga yang dalam waktu sekejab mampu menyentuh hatinya.

"Jangan melihatku begitu gadis bodoh,jangan menangis aku hadir untuk melindungimu jadi Swan Aleya 'berlindunglah padaku' "ucap laki-laki itu dengan senyum lebar khas laki-laki itu dan tanpa terasa membuat Swan tersenyum menatapnya.

Gdubrak......

"Aww... sakit"rintih gadis itu mengusap bokongnya yang mendarat di lantai kamarnya.

"Yaelah Swan bodoh... ternyata cuma mimpi...."gadis itu memukul kepalanya gemas...

"Bagaimana bisa aku memimpikan laki-laki yang baru ku kenal beberapa jam yang lalu,cih Swan bodoh"

Hohoho hai readers....
semoga suka ya...
hihi muuph genre.ku romance semua ...
cuma ini yang aku bisa wk...wk...wk....
lain kali aku coba yang lain degh....
gak jamin hasilnya tapi ya....

Happy Reading....
luph" muach....

3 Sept 2016

Take Cover Me 🌸 Complite 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang