Seseorang memegang bolpoin berwarna silver keputihan sambil menyunggingkan smirk-nya.
Namja itu hendak meletakkan bolpoin silver keputihan itu dalam sebuah kotak hitam miliknya yang disimpan dalam lemari pakaian bagian atas.
Namja itu membuka kotak tersebut. Gelang kayu berinisial B ternyata juga berada di dalam.
***
"Kau sedang apasih Ros?" tanya Jisoo setelah ia memasuki kamarnya.
Rosé masih bersembunyi di pojokkan kamar ditutupi selimut tebal Jisoo. Sepasang bola mata mengintip dari balik selimut tersebut. Siapa lagi kalau bukan Rosé? Gadis itu langsung melempar selimut yang menutupinya dan berhembus lega.
Seorang Rosé takut dengan Lisa? Apa kalian tidak merasa aneh?
"Yak! Itu selimutku Ros!!" pekik Jisoo kesal.
"Ah, mian unnie," ujar Rosé dan memungut kembali selimut itu dengan segera.
"Kau bodoh atau apa sih Ros?" sahut Jisoo geram.
"Unnie kau tega sekali mengataiku bodoh? Apa salahku?" Jisoo berhembus. Sedikit merasa bersalah, ingat, hanya sedikit. Selebihnya ia masih kesal dengan gadis itu.
"Pertama!" ucap Jisoo lantang, "Kau bodoh karena bersembunyi setelah bel pintu berbunyi," ujarnya cepat dengan nada yang datar.
Rosé memunculkan wajah seakan bertanya 'wae'. "Sejak kapan Lisa harus menekan bel ketika ingin masuk dorm? Dia kan tahu password-nya," lanjut Jisoo akhirnya. Rosé nyengir kuda.
"Kedua." Nada Jisoo lebih menekan, "Kenapa kau bersembunyi di dalam kamarku bodoh?" Jisoo mendengus.
"Ya masa dikamarku? Dia kan jadi bisa menemukanku. Yang namanya bersembunyi kan biar tidak ketahuan unnie. Makanya aku bersembunyi disini." Rosé menghela napasnya.
"That's true!" pekik Jisoo sedetik seusai Rosé berucap. Rosé sampai hampir jantungan karena kaget.
"Tapi bukankah Lisa bisa menemukanmu disini?" tanya Jisoo kembali, lagi, dengan nada datarnya.
"Unnie kan ak-"
"Siapapun pasti bisa menemukanmu bersembunyi di balik selimut itu Rosé," selanya. Jisoo gregetan. Ia mengelengkan kepalanya melihat kelakuan dongsaeng-nya itu.
"Lalu yang tadi itu siapa unnie?" tanya Rosé penasaran.
"Hanya tukang perbaikan apartement yang salah memencat tombol bel apartement," bohong Jisoo. Rosé langsung ber-oh ria kemudian keluar dari kamar JiNie itu.
***
"Aku sengaja memesankan Tom Yam ini untukmu. Biar kau ingat akan Thailand (Dan segala kenangannya)," ujar Bambam seraya tersenyum pada Lisa. Senyum manis yang langsung mendetakkan jantung Lisa secara tak karuan.
"Aku tidak akan bisa melupakan Thailand kok, Bam. Kan itu kampung halamanku (Tempatku berlabuh)." Lisa membalas senyum Bambam.
"Hmm, Lisa, maafkan aku. Aku telah membuatmu menunggu terlalu lama." Lisa meletakkan sendoknya kembali.
"Aku tahu kau pasti sibuk." jawab Lisa menenangkan. Tapi tak ada kata 'gwaenchana' darinya. Karena memang dirinya tidak baik-baik saja.
Mereka pun melanjutkan aktivitas makannya. Lisa mulai menyendok jamur yang ada dalam sup Tom Yam itu. Sedangkan Bambam mengiris steak daging di depannya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR 🍃 LALISA [end]
FanfictionSemuanya baik-baik saja sampai aku bertemu dengannya dan aku yang semakin dekat denganmu. Meskipun di sisi lain ada seseorang yang menantikan hatimu untuknya. Seseorang yang mungkin sangatlah dekat denganku. Sejak saat itu semuanya menjadi tidak bai...