Flashback 🌟 19

3K 264 4
                                    

"Bukankah kau ingin menelepon si brengsek itu? Kenapa malah jadi menelponku?" Jennie terdiam. Perlahan-lahan, eluh panas mulai meluncur dari sudut matanya.

"Angkat itu." ucapnya dengan suara bergetar. Hanbin pun menurut. Dirinya mulai curiga.

Hanbin menggeser tombol hijaunya, "AKU MENCINTAIMU BRENGSEK!!" pekik Jennie keras. Binar kemarahan, kekecewaan, serta kesakitan terlihat jelas dalam bingkai matanya.

***

"Lapar." celetuk Lisa tiba-tiba.

Bambam memiringkan kepalanya, melihat gadisnya yang tampak lesu seraya mengelus perutnya, kemudian munculah ide cemerlang. "Tunggu disini." Ia beranjak dari rerumputan.

"Mau kemana?" Lisa ikut beranjak dari rerumputan.

"Tunggu saja disitu!" teriak Bambam.

"Mau kemana sih dia?" gumam Lisa bingung.

Lisa kembali duduk di rerumputan melihat langit yang kini mulai sepi dengan penampilan kembang api. Gadis itu berhembus berat, ini jalan terbaik, lagipula aku juga mencintai Bambam, tapi Hanbin... ia menundukkan kepalanya.

"Molla," Memikirkan Hanbin hanya akan mendatangkan ragu. Ia tak ingin ada keraguan dalam hubungannya.

Tak lama kemudian, Bambam kembali muncul di hadapan Lisa dengan menenteng dua bungkus makanan. Mata Lisa langsung berbinar terang.

"Ini," Bambam menyerahkan sebungkus untuk Lisa.

"Apa ini?" tanya Lisa, "Sepertinya-" gadis itu membuka bungkusnya perlahan, "tteo-bok-ki?" Lalisa terdiam.

"Anyeong..." sapa Lisa lesu.

"Ada apa? Kenapa lesu begitu?" tanya Hanbin segera.

"Lapar..." rengeknya.

"Hahaha. Apa kau menelponku hanya karena kau merasa lapar? Busun. Haha."

"Jangan tertawa!" pekik Lisa kesal, "Aku beneran lapar..." ucapnya semakin lesu.

"Haha. Arra, arraseo. Kau minta kubelikan apa?" tanya Hanbin kemudian.

Raut muka Lisa langsung berubah, "Jinjja? Hmm.. aku mau tteobokki." ucapnya semangat.

"Bisa dimengerti Tuan Putri. Tunggu. Tut...tut...tut..." ujarnya, kemudian ditutup segera oleh Hanbin.

Lisa terdiam memandangi tteobokki di depannya. Kenapa juga ia harus mengingat namja lain ketika ada namja yang ia cintai di sampingnya?

"Lisa," Bambam memegang bahu Lisa menyadarkan gadis itu dari lamunan jahatnya.

"Eoh?" Lisa menoleh, "Ah, tidak apa-apa." sahutnya kikuk.

"Apanya yang tidak apa-apa?" tanya Bambam bingung. "Kamu-tidak suka, ya?"

Lisa langsung menggeleng, "Enggak. Aku suka, kok." gadis itu lantas melempar senyumnya.

***

Hanbin terhenyak. Lelaki itu menurunkan ponselnya perlahan, "Jangan bercanda." ujarnya kemudian.

Tes. Setes cairan bening berhasil meluncur dari sudut mata Jennie, "Apa aku terlihat sedang bercanda?" tanyanya lemah.

Namja itu menggeleng lemah, "Ani, kau tidak mungkin-" Jennie mengangguk, "tidak mungkin." Hanbin terduduk kembali pada bangku di samping Jennie.

MY STAR 🍃 LALISA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang