Break 🌟 29

2.9K 224 4
                                    

Ponsel Lalisa memang berada di dalam tas mininya. Sedangkan ia sendiri masih belum kembali ke ruang latihan. Gadis itu masih mendinginkan dirinya di dalam kamar mandi.

Bambam terus memandang keluar jendela. Ia tidak bisa menidurkan dirinya seperti para teman-temannya.

***

Malam harinya Lisa mengaktifkan ponselnya yang mati karena baterainya habis. Sejumlah pesan chat dan panggilan tak terjawab masuk beruntun pada ponsel miliknya.

"Woah, apa-apaan ini? Banyak banget." Lisa mulai membuka salah satu aplikasi pesan chat asli Korea, Line.

Khun_Bambam :

Aku pulang ke Korea hari ini. Kita ketemu yuk! 🙌

Lisa? Apa kau sibuk? 😔

Aku merindukanmu, sungguh ... 😭😭

Aku harap setelah kau membaca pesan ini, kau akan langsung menghubungiku 😙😙

Pokpakku, bintangku, pacarku, cantikku ... 😟😟

Aku mau flight, jangan lupa telepon aku, arra?

Lisa-ah ...

😭😭

"Aigoo, banyak sekali," gumam Lisa sambil membaca pesan chat dari Bambam.

"Lalu siapa yang menel-" gadis itu menepuk dahinya. "Astaga! Hanbin!"

Ia barulah ingat jika menyuruh Hanbin untuk menelponnya malam hari ini. Dengan segera, Lisa menelpon Hanbin.

Tidak diangkat.

"Kenapa tidak diangkat? Apa dia marah?"

Lisapun mengecek jumlah panggilan masuk tak terjawab di log-nya. Sejumlah sepuluh kali panggilan, tapi ... bukan dari Hanbin. Bambam. Iya, Bambam si penelpon itu.

Lalisa meng-klik nomor tersebut dan menekan tombol panggil di layar. Beberapa detik setelah panggilan tersambung, Lisa dapat langsung mendengat suara Bambam.

"Kenapa lama sekali, sih? Kau tahu aku khawatir. Aku pikir terjadi sesuatu padamu. Aish! Kau membuatku frustasi."

"Mianhae," jawab Lisa singkat, tidak berusaha menjelaskan ataupun menenangkan.

"Hanya itu? Lisa ..."

"Bam, apa kau sungguh merindukanku? Mari kita bertemu."

Di seberang, Bambam tampak gelisah dan terdiam lama ketika mendengar ajakan dari Lisa.

Aku harus menjawab apa?

"Hei, jawab dong, Bam. Masa aku dicuekin, sih?"

"Jangan sekarang, ya. Sudah malem, aku masih capek."

"Tadi katanya rindu? Ah, kau sekarang suka bohong."

"Aku rindu sangat rindu padamu, tapi ini sudah malam. Tidak baik wanita keluar malam-malam, arra?"

"Alasan saja, kalau begitu aku tutup sajalah. Bye."

Tut...Tut...Tut...

Panggilan diputus sepihak oleh Lalisa. Gadis itu langsung tertunduk lemas. "Maafkan aku, Bam. Aku harus menyelesaikannya sekarang. Ini sudah terlalu lama."

"LINE!"

Khun_Bambam :

Baiklah, mari bertemu.
Jangan ngambek gitu, aku jadi sedih 😦😦
Mianhaeyo 😟😟

MY STAR 🍃 LALISA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang