"Ah iya, dia kan sedang bersenang-senang." Lelaki itu mulai beramsumsi dengan dugaannya.
"Aku tidak tahu apa yang akan kita lalui di depan." Ia kembali bermonolog.
***
Keempat gadis itu masih berdiri di depan pintu apartemen BLACKPINK, enggan untuk melangkah masuk, dikarenakan terpaku melihat tiga benda yang diletakkan di depan pintu apartemen mereka.
Tiga benda yang begitu menohok hati Lisa.
Jelas, gadis itu tahu siapa si pengirim tiga benda ini. Lisa berjongkok membuka bungkus tteobokki pedas yang telah dingin, ia mengambil sepotong tteobokki itu lalu memakannya. Rasanya. Rasanya membuat gadis itu meneteskan cairan bening. Kemudian diraihnya dua bungkus ramen mentah yang sengaja diikat dengan pita kuning menjadi satu. Lagi, setetes cairan bening lolos dari sudut mata indahnya. Terakhir diambilnya setangkai bunga matahari yang sedikit layu itu, lalu membuka surat bergambar bintang yang tergantung di tangkainya.
Chukkae, little star!!
Selamat atas debutmu, ya, Lalisa :)
Maaf, aku tidak bisa hadir, tapi aku selalu mendoakan kelancaran debut kalian ...Lisa, maafkan aku yang selama ini egois. Kupikir kau tahu pasti mengapa aku seperti ini. Ketika manusia mulai dititipkan sebuah rasa oleh Tuhan, maka manusia akan berambisi untuk memiliki rasa itu selamanya. Mungkin apa yang aku lakukan selama ini adalah ambisi, yang kupikir cinta.
Cinta tidak menyakiti yang dicintai.
Tetapi aku telah menyakitimu.
Mian ... aku namja yang bahkan sangat amat tidak pantas untuk bisa bersamamu.
Disaat yang lain berusaha menjagamu, aku ... apa yang bisa aku lakukan adalah membuatmu semakin menderita.
Rela hanya untuknya, demi dirinya, dan agar dia bahagia, itulah mencintai. Tapi tidak sekalipun aku pernah melakukannya. Aku hanya tahu menuntut, tanpa pernah melihat.
Aku buta, bodoh dan tuli.
I'm loser.
I'm bad for you.
Aku harap kau bahagia.
Kim Hanbin
Lalisa menutup mulutnya "Hiks ... " gadis itu menangis terisak.
Hati Jennie mendadak ngilu, tapi tidak separah yang lalu. Kali ini ia menampilkan senyumannya, walaupum terasa getir.
Jennie memeluk Lisa yang terduduk lemas di lantai seraya terisak. "Biarkan hati manusia mencari jalannya. Aku tidak ingin memaksakan sesuatu lagi. Hati yang patah memang sakit tapi lebih sakit bila hati itu mengeropos perlahan-lahan. Aku tidak ingin hatiku mati. Aku juga tidak ingin hatimu mati." Jennie melepaskan pelukannya dan menatap manik mata basah Lalisa. "Kau tidak akan tahu bagaimana rencana Tuhan dalam menghadirkan sebuah rasa pada hatimu. Siapa orang itu yang ada dihatimu, tetap atau berubah, itu atas restu Tuhan, semua bukan salahmu, jadi jangan takut, Lisa."
Seulas senyuman tersungging di bibir gadis berambut belah tengah itu.
***
Bambam memutar-mutar ponsel miliknya, menunggu balasan dari Lalisa.
"LINE!"
Lalisaa_m :
Bambam 😊
Bambam langsung bangkit dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR 🍃 LALISA [end]
FanficSemuanya baik-baik saja sampai aku bertemu dengannya dan aku yang semakin dekat denganmu. Meskipun di sisi lain ada seseorang yang menantikan hatimu untuknya. Seseorang yang mungkin sangatlah dekat denganku. Sejak saat itu semuanya menjadi tidak bai...