Mianhae.
Lalisa melepaskan genggaman tangan Bambam. "Kau pulanglah," ucapnya lalu tersenyum. "Kau akan terlambat jika mengantarku. Jaljja." Gadis itu melambaikan tangannya sambil berjalan mundur.
"Tapi, Lis-"
"Bye bye!" pekiknya kemudian.
***
Tiga hari berlalu setelah kejadian tersebut. Lalisa terus menjaga jarak dengan salah satu diantara mereka. Gadis itu hanya menyibukkan diri dengan jadwal yang telah tersusun. Ia ingin menjalani aktifitasnya terlebih dulu. Dan sebenarnya, ia juga tengah menanti kepulangan Bambam dari konsernya di Hongkong dan Taiwan.
"Lisa, kau terlihat sangat ringan akhir-akhir ini?" Rosé mengerutkan keningnya.
"Aku telah mengambil keputusan," ucapnya ringan.
"Jinjja?" Jisoo yang baru datang langsung saja menyeloroh. "Apa sungguh sudah final?"
Lalisa mengangguk. "Iya. Tapi, dimana Jennie unnie?"
"Disini." Jennie datang dengan membawa dua buah kopi dari dapur YGE. Ia lantas memberikan satu kopi untuk Lisa. "Kuharap kau bisa bahagia." Jennie tersenyum tanpa beban. Iya, tanpa beban.
Lalisa tidak mengambil kopi itu, melainkan justru memeluk Jennie erat. "Aku akan mendukung apapun yang akan kau lakukan ke depan, unnie. Aku tidak akan pernah pergi dari sisimu. Itulah janjiku. Terimakasih. Aku mencintaimu." Lisa lalu mengecup pipi kanan Jennie.
"Yak! Aish! Jijik banget, Lis. Aku masih normal. Aish!" gerutu Jennie yang justru disambut tawa oleh seluruh member BLACKPINK.
"Aku ingin menciummu lagi."
"ANDWAE! SHIREO!" Jennie memekik histeris.
Jisoo menggeleng-gelengkan kepala. "Kalian berdua manis sekali."
"Atau ... aku harus memilih Jennie saja?" Semuanya langsung terdiam memandang Lisa. Gadis blonde itu terkikik. "Aih, aku hanya bercanda."
"Sungguh, kau baru saja membangunkan bulu kuduku. Aku tidak ingin dekat-dekat denganmu." Rosé memeluk tubuhnya.
"Btw, Mino apa kabar, Ros?"
Rosé mendadak cemberut. "Dia ..." wajahnya semakin sedih. "...memberiku cincin," ucapnya cepat, dan wajahnya langsung berubah drastis.
"Woah!" Jisoo memekik terkejut. "Kau dilamar?"
"Ini bukan lamaran. Tapi dia mengikatku." Rosé tersenyum bahagia.
"Lalu ..." Semua member menatap Jennie. Semuanya memasanga wajah bertanya. "...kau pilih siapa, Lis?"
Lisa tertawa. Dan ketiga anggota BLACKPINK lainnya ikutan tertawa. Sesaat kemudian gadis blonde itu menghentikan tawanya. "Aku tak akan memberitahumu. Wlee."
"Aishh," semuanya mendengus, "minta dijitak dimana kau, Lalisa?" ketiganya mengarah tangannya hendak menjitak Lalisa.
"Ah, waeyo?"
Jisoo, Rosé dan Jennie kembali menarik tangannya. "Untung main dancer."
***
Malam hari ini hati Bambam gelisah tak menentu. Tentu saja karena perubahan drastis seorang Lalisa.
Jangan. Jangan melakukannya, Lisa.
Ia tidak ingin jika firasatnya menjadi benar. Sangat tidak ingin.
Kenapa tidak ada bintang jatuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR 🍃 LALISA [end]
Fiksi PenggemarSemuanya baik-baik saja sampai aku bertemu dengannya dan aku yang semakin dekat denganmu. Meskipun di sisi lain ada seseorang yang menantikan hatimu untuknya. Seseorang yang mungkin sangatlah dekat denganku. Sejak saat itu semuanya menjadi tidak bai...