Senyum Lisa melebar. Ia benar-benar rindu suasana seperti ini. Suasana dimana Bambam menjadi sehangat musim semi padanya.
Beberapa menit kemudian lampu dan listrik di taman hiburan itu pun menyala kembali.
Kalian tahu? Sedari tadi, tangan Bambam tak lepas dari tangan Lisa.
***
Mereka turun dari bianglala dengan perasaan campur aduk, antara malu, gemes, senang, deg-degan. Bambam masih belum melepaskan tangannya dari Lisa. Hal itu membuat Lisa tidak berhenti untuk tersenyum.
"Ah, iya, jam berapa ini?" tanya Lisa tiba-tiba. Gadis itu langsung melirik jam tangan coklat yang melingkar di pergelangan tangannya. "Omo! Sudah jam 8.00 PM. Aku harus kembali ke dorm. Para unnie pasti menungguku sekarang. Sampai jumpa, Bam."
Bambam menarik tangan Lisa. "Apa tidak ada yang harus diabadikan? Jarang-jarang bisa ketemu seperti ini?" Alis Bambam naik dua-duanya.
"Tapi-"
"Pakai ponselku saja, nanti aku kirim lewat Line." Lisa tampak berpikir sejenak. "Jangan lama berpikir, temanmu sedang menunggumu sekarang," ujar Bambam mengingatkan.
Lalisa mengangguk. Bambampun mengeluarkan ponsel dalam jaketnya dan mengarahkannya ke udara. "Deketan, dong, Lis. Masa fotonya jauhan?" Lalisapun bergerak sedikit mendekati Bambam. "Pose cantik, Lis."
"Bawel," sahut Lisa.
"Hana, dul, set..." Gadis itu menampakkan gigi putihnya dan mebgacungkan dua jari di dekat mata kirinya. Sementara Bambam hanya memasang senyum cool-nya juga sambil mengacungkan dua jari.
Ckrek.
Ini adalah foto pertama mereka setelah mereka dewasa. Rasanya ... begitu menyenangkan untuk Lisa dan Bambam.
Gadis blonde itupun pamit pada Bambam. "Bam, aku pulang dulu, ya, nanti kita sambung, anyeong." Ia melambaikan tangannya pada Bambam.
"Jaljjayo, Lalisa!" pekik Bambam.
"Jaljja!" balas Lisa kemudian.
Lisa berjalan cepat menghampiri ketiga member lainnya yang tengah memasang muka kesal.
"Yak! Darimana saja kau?" sambar Rosé cepat.
"Tadi ada masalah dengan listriknya, kan? Aku sedang naik bianglala, kau tahu. Bianglalaku berhenti di bagian atas. Mana gelap sekali. Kalian harus tahu bahwa aku sangat ketakutan. Aku takut terjebak disana dan tidak bisa pulang." Lalisa menjelaskan apa yang terjadi padanya.
Semua member tidak jadi marah, dan benar memang tadi sempat mati listrik, mereka sangat khawatir karena itulah mereka 'hampir' marah pada gadis itu.
"Ya sudah, segera masuk dalam mobil, kita harus segera pulang. Sudah jam 8.15 PM," ujar Jennie. Keempat yeoja cantik itupun masuk ke dalam mobil.
Dalam mobil fan, Lalisa tersenyum-senyum sendiri. Sementara anggota lain nampak sudah terlelap. Ia masih terbayang kejadian tadi. Sungguh diluar dugaannya, dan sangat romantis. Ia tidak menyangka Bambam akan datang karenanya.
Ia meremas bantalnya gemas dan bertingkah terus hingga membuat Rosé terganggu. "Yak, tidurlah, Lisa. Kau sangat menggangguku."
Lisa lantas berhenti untuk bertingkah dan memposisikan dirinya senyaman mungkin menghadap keluar jendela.
Bintang, hari ini aku sangat bahagia. Terimakasih telah menghadirkan dia hari ini, Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR 🍃 LALISA [end]
FanficSemuanya baik-baik saja sampai aku bertemu dengannya dan aku yang semakin dekat denganmu. Meskipun di sisi lain ada seseorang yang menantikan hatimu untuknya. Seseorang yang mungkin sangatlah dekat denganku. Sejak saat itu semuanya menjadi tidak bai...