Atmosfir dalam ruang ganti BlackPink tidak setegang yang manager oppa bayangkan, Lalisa membuat keributan dengan menganggui Jisoo. Rose melatih gerakannya dance-nya ketika harus berbaring dilantai dan lewat dibawah kaki member-nya. Jennie hanya duduk tenang sambil memperbaiki riasan wajahnya.
"Lisa-ya, daripada kau kurang kerjaan mengganggu Jisoo unnie. Lebih baik kau duduk disini dan ceritakan kejadian kemarin" Jennie menepuk tempat duduk disampingnya. Kepalanya sudah mulai pusing melihat Lalisa dan Jisoo yang kejar-kejaran diruang yang sempit ini.
Jisoo berhenti berlari, ia berbalik kebelakang untuk menatap Lalisa. Semenjak Bambam pamit, Lalisa hanya memberikan senyuman penuh arti yang tidak bisa mereka mengerti maksud dari senyuman itu apa kemudian gadis itu masuk kamar tanpa menjelaskan apapun pada mereka yang sudah hampir mati penasaran didalam kamar Jennie. Mereka belum membahasnya sampai sekarang karena sudah sibuk dengan persiapan debut stage.
"Tidak ada apa-apa"
"Kau serius?"
"Aku serius" Lalisa mengangguk kearah Rose yang masih tiduran dilantai. Gerakan Rose terhenti ketika mendengar pertanyaan Jennie.
Jisoo tidak langsung menerima apa yang dikatakan Lalisa, ia memandang penuh selidik.
"Wae, unnie?" Lalisa bertanya dengan wajah datar. Berusaha keras menutupi kebohongannya.
Jisoo menggeleng tapi tidak meninggalkan tatapannya dari Lalisa.
Lalisa mengedikkan bahunya lalu berlalu untuk duduk disamping manager oppa, ia harus terlihat biasa saja sebelum Jisoo menemukan apa yang terjadi. Lalisa harus yakin dulu dengan perasaannya sendiri sebelum menceritakan pada Jisoo dan yang lain."BlackPink siap-siap!"
Keempatnya saling tatap lalu berjalan mendekat untuk melakukan cheers mereka. Sekedar untuk penyemangat sebelum naik ke panggung.
"Satu...dua...tiga... Ho!"
*****
"Minggir! Minggir!" Manager oppa berteriak dan mendorong lembut Jisoo, Rose dan Lalisa untuk menjauh dari Jennie. Manager oppa lalu mengangkat Jennie dan membawa gadis itu menuju backstage.
Para penggemar yang berada dibaris penonton, bisa mendengar suara isakan tangis Jennie.
Lalisa berusaha menenangkan Jisoo yang sudah mulai ikut menangis. Sementara Rose mengatur napasnya, berusaha untuk tidak menambah keruh keadaan.Jennie masih menangis dan terus mengatakan sakit pada pergelangan kakinya.
"Jeunduk, tidak apa-apa, sayang" Stylist unnie menghapus airmata Jennie dan menenangkannya."Apa yang terjadi?"
"Molla, Jeunduk unnie tiba-tiba jatuh. Mungkin kakinya terkilir" Lalisa yang menjawab pertanyaan dari stylist unnie karena kedua member yang lain masih syok dengan apa yang terjadi. Mereka sudah selesai melakukan pre-recording untuk lagu Whistle dengan baik dan sempurna. Lagu Boombayah-lah yang menjadi masalahnya, mereka sudah selesai recording dua kali, ketika mereka ingin recording untuk ketiga kalinya. Jennie tiba-tiba terjatuh dan mengerang kesakitan sampai menangis.
"Kita harus pergi ke Rumah Sakit"
"Apa separah itu?"
"Kita harus memeriksanya untuk tahu lebih lanjut"
Lalisa mengangguk, menyetujuinya sambil menenangkan Jisoo yang menangis lagi mendengar Jennie akan dibawa kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
YG PRINCESS (DONE)
FanfikceMenjadi Princess-nya YG itu tidak enak, Lalisa Manabon sudah merasakannya. Semua orang selalu mengkhawatirkannya. Dia merasa tidak punya privasi karena semua perhatian orang-orang di YG ada padanya.