Lalisa bukan trainee tercantik di YG, ia tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Lagipula YG tidak mencari look tetapi mencari talent. Setidaknya pemikiran itulah yang Lalisa coba tanamkan untuk tidak berkecil hati melihat teman-teman trainee-nya dengan mata kecil, bibir tipis, dan kulit wajah sehalus pantat bayi. Sementara ia tidak memiliki ciri-ciri tersebut.
Bermodal dari sekitar yang berbeda, Lalisa memotivasi dirinya sendiri untuk tidak tenggelam atas perbedaan tersebut. Sebab Lalisa menemukan banyak kesulitan untuk mempersamakan apa yang nyatanya berbeda. Ia memutuskan mencari kepercayaan dirinya sendiri.
Dan Lalisa berhasil melakukannya. Ia berhasil berbaur dengan orang-orang yang berbeda dengannya dan menemukan kesamaan yang lain.
Lalisa banyak mendapatkan kepercayaan diri tentang penampilannya. Pandangannya tentang dirinya yang berbeda ia jadikan sebagai poin plus. Lalisa tahu bakatnya dan ia mengembangkannya.
Kemudian dari perbedaan itulah, ia menjadi pusat perhatian. Bukan mencari perhatian tetapi Lalisa membuat orang-orang disekitarnya memperhatikannya.
"Aku ingin Lalisa muncul di musik videoku"
Lalisa mengangkat kedua alisnya, heran tetapi senang. Ia sendiri bingung mengapa ia harus ikut dalam presentasi untuk album baru Taeyang dan yang jadi masalah, dia satu-satunya trainee wanita. Dan terjawablah sudah...
Lalisa memperhatikan raut wajah Hyunsuk, pria yang selalu memakai topi tersebut menyandarkan punggungnya, jemarinya menjepit sebuah pulpen dan memainkannya disana khas Hyunsuk ketika sedang berpikir.
"Boleh" Hyunsuk mengangguk. "Dia tidak akan begitu dikenali"
Youngbae tersenyum kemudian melanjutkan presentasinya. Lalisa sibuk dengan pikirannya sendiri dan berusaha untuk menahan luapan bahagianya. Dia tidak peduli mau berapa detik dia muncul tetapi ini pengalaman yang luar biasa untuknya.
Presentasi Youngbae berjalan dengan lancar. Hyunsuk dan beberapa staff yang bertanggungjawab meninggalkan ruangan rapat, tinggal Youngbae, beberapa trainee pria dan Lalisa.
"Video-ku akan sangat ramai" Youngbae memberikan eye smile-nya. Lalisa selalu terpesona dengan senyum sunbae-nya tersebut, sangat menyejukkan hati. "Program survival kalian berjalan lancar?"
"Nee sunbaenim"
"Aku senang mendengarnya, Lisa-ya, yang ini Mino, yang ini Taehyun sebelahnya Hanbin kemudian Jiwon dan Jinhwan. Kalian sudah dengar tentang Lisa, kan?" Youngbae menaikkan sebelah alisnya, menunggu jawaban.
Kelima trainee pria yang disebut namanya, memperbaiki posisi duduk mereka dengan canggung. Tidak ada yang ingin menjawab. Sementara Lalisa yang duduk disamping Youngbae dengan berhadapan dengan kelima trainee pria hanya bisa menyenggol kaki Youngbae dari bawah meja. "Sunbaenim~" ia berbisik, setengah merengek.
Youngbae menoleh, "Waee? Dan wah! Di depan mereka kau memanggilku sunbae sunbae, hentikan itu! Aku lebih suka sebutan oppa dan lagipula mereka pasti sudah pernah mendengar tentangmu"
"Ck" Lalisa berdecak, menundukkan kepalanya. Malu sekali.
Para trainee berusaha menahan tawa mereka.
"Yaa, kalian juga!" Youngbae melotot. "Mino-ya, Taehyun-ah, tidak peduli seberapa penasarannya kalian dengan Lisa, tidak bisakah kalian berpura-pura memperhatikanku? Kalian berdua sangat terlihat sekali tidak tertarik dengan presentasiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
YG PRINCESS (DONE)
FanficMenjadi Princess-nya YG itu tidak enak, Lalisa Manabon sudah merasakannya. Semua orang selalu mengkhawatirkannya. Dia merasa tidak punya privasi karena semua perhatian orang-orang di YG ada padanya.