Mulai sekarang pake sub judul hehe😁😁
___________________________________________
"Aku menyukai orang lain"
Junhoe menaikkan sebelah alisnya kemudian tertawa keras. "Kau lucu"
"Aku serius!"
Junhoe tidak memperdulikan teriakan Lalisa, ia masih saja tertawa tanpa henti sambil memegangi perutnya.
"June-ya, aku serius!"
Junhoe berhenti tertawa, berdeham lalu memandangi Lalisa dengan geli. "Siapa yang kau sukai?"
"Itu..." Lalisa menatap tanpa arah. "Rahasia!"
Junhoe sudah menebak jawaban itu, ia tersenyum miring. "Kau masih tidak mengenalku, Lisa-yaa. Aku tidak bisa ditipu, kalau kau memberitahuku siapa yang kau sukai. Aku akan percaya, oke?" ucap Junhoe sambil mengedipkan sebelah matanya.
Junhoe melirik jam tangan yang dipakainya lalu menatap Lalisa yang berwajah masam. "Aku harus ke studio, aku sebenarnya masih ingin disini denganmu sambil mendengarkan semua alasanmu yang ingin membuatku menyerah tapi aku harus bekerja" Junhoe berjalan mendekat pada Lalisa, menepuk bahu gadis itu kemudian mensejajarkan wajah mereka. Junhoe memberikan senyuman paling manisnya, "Pikirkan lagi alasan yang bagus, hm?"
Lalisa mendengus, "Pergi sana" usir Lalisa, menampis tangan Junhoe dari bahunya.
"Aku juga sedih harus berpisah"
Lalisa memasang wajah datar sementara Junhoe mencoba menahan senyumannya melihat wajah Lalisa. "June"
"Hmm?"
"Kau mati saja sana"
Junhoe tidak bisa lagi menahan senyumannya, ia tersenyum lebar. "Jangan, kau nanti sedih, Lisa-yaa"
"Ihhhh!!!" Lalisa kehabisan kesabaran, secara brutal ia menyerang Junhoe dengan memukulnya. Junhoe hanya bisa menggunakan kedua tangannya untuk menghalangi pukulan Lalisa sambil tertawa. Pukulan Lalisa tidak ada apa-apanya bagi Junhoe, ia bahkan senang menerima pukulan itu. Dia sudah gila.
Mendengar tawa Junhoe, Lalisa berhenti memukulnya lalu menatap Junhoe dengan heran, "Kau sudah gila, June-yaa"
"Memangnya siapa yang membuatku gila?"
"Siapa?"
Junhoe tidak langsung menjawab, menatap Lalisa dengan pandangan kau-pikir-siapa-lagi sambil memasang senyuman miring khasnya.
Lalisa menyadari tatapan tersebut kemudian menutup kedua telinganya."Jangan katakan!!!"
Junhoe membuka mulutnya, menggoda Lalisa seolah-olah akan mengatakan siapa yang membuatnya gila.
Lalisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras, "Jangan katakan!!!"
"Ka-" sepotong kata itu diucapkan Junhoe untuk menggoda Lalisa.
Takut dengan apa yang akan didengarnya, Lalisa lari darisana. Cepat-cepat berbalik menuju tangga turun dari rooftop. Sama sekali lupa tujuan awalnya menyuruh Junhoe bertemu di rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
YG PRINCESS (DONE)
FanfictionMenjadi Princess-nya YG itu tidak enak, Lalisa Manabon sudah merasakannya. Semua orang selalu mengkhawatirkannya. Dia merasa tidak punya privasi karena semua perhatian orang-orang di YG ada padanya.