April 2011, musim semi di Korea selalu yang paling Jiyong sukai tetapi tidak untuk tahun ini. Tahun penuh kesibukan untuk Big Bang, seharusnya itu menjadi hal yang baik namun tubuhnya mulai mengeluh apalagi kekasihnya yang tidak berhenti mengomel menyuruhnya untuk bertemu ditengah-tengah jadwal padat.
Jiyong menghela napas. Masuk ke gedung YG dengan kepala menunduk, tidak bersemangat.
Ia menghentikan langkahnya, mengangkat kepala kemudian mengernyit mendengar bahasa yang asing ditelinganya.
Seorang gadis berambut seperti pria sedang menggunakan bahasa isyarat dengan salah satu staff YG bagian cafetaria.
"Siapa?" Jiyong menoleh kearah Soonho.
Soonho, manager Big Bang mengikuti arah pandang Jiyong. "Ahh, trainee baru. Dengar-dengar dari Thailand"
Jiyong mengangguk, matanya masih tidak lepas dari trainee baru tersebut yang mulai tampak kesal dengan staff YG yang masih tidak juga mengerti. Sudut bibir Jiyong terangkat membentuk sebuah senyuman. Senyuman pertama hari ini.
"Kau bisa bahasa Thailand hyung?"
"Ani, kenapa kau bertanya?"
"Dia tampak kesusahan"
"Kau ingin membantunya?"
Jiyong tidak menjawab, ia berjalan mendekati trainee baru tersebut.
"Annyeong noona, kau tampak kesal"
Staff YG tersebut geleng-geleng kepala, "Ah Jiyongie kau tidak tahu betapa kesulitannya aku"
Jiyong tertawa pelan, ia melirik kepada trainee disampingnya.
"Wow" ucap trainee dengan wajah terkejut.
Jiyong mempertihakan trainee tersebut dengan seksama. Trainee disampingnya ini sangat lucu sekali. Wajah yang sangat jarang ia jumpai. Mata bulat dan bibir penuh menjadi poin yang lebih apalagi dengan hidung besarnya. Perpaduan yang aneh karena trainee itu memilih potongan rambut pendek. Rambut-rambut di bagian puncak kepalanya berdiri seperti duri. Jiyong berusaha keras untuk tidak tertawa.
"English?"
"Ye..ah"
Jiyong diam untuk sejenak. Bahasa inggrisnya juga masih kurang. "What exaclty do you need?"
"Ri..ce"
Jiyong mengangguk. "Noona, kau tidak ada nasi?" tanya Jiyong pada staff YG.
"Jiyong-ah, ini hari senin dan tidak ada nasi di hari senin"
Soonho menahan tawa dibelakang Jiyong.
"Ahh" Jiyong mengembalikkan tatapannya pada trainee disampingnya yang mengikuti pembicaraannya dengan staff YG.
"Its monday so no rice"
"Hmm" trainee tersebut menunduk sedih sementara Jiyong lega karena gadis itu mengerti kalimatnya. "Then see you, sun-baenim. Khamjahamidak" lanjut trainee itu sambil membungkuk memberi hormat pada Jiyong kemudian berlalu dengan cepat. Jiyong bahkan belum sempat membuka mulut untuk mengoreksi kalimat trainee itu.
Jiyong memperhatikan punggung trainee yang berjalan sambil menunduk dengan rambut durinya yang tak berhenti bergoyang. Ia tersenyum yang kedua kalinya untuk hari ini lalu melanjutkan langkahnya diikuti oleh Soonho.
KAMU SEDANG MEMBACA
YG PRINCESS (DONE)
FanfictionMenjadi Princess-nya YG itu tidak enak, Lalisa Manabon sudah merasakannya. Semua orang selalu mengkhawatirkannya. Dia merasa tidak punya privasi karena semua perhatian orang-orang di YG ada padanya.