Teddy duduk diatas meja dibelakang Lalisa karena tidak ada kursi untuknya. Studionya sedang kedatangan banyak tamu akibat berita Princess mereka yang menghebohkan. Pria itu memutar bola matanya ketika melihat dongsaeng-nya masih panik sendiri akibat Mino yang bilang akan datang ke studio. Mereka berlebihan!
''Ya, ya, kokjongma, Mino bukan anak kecil dan Jiyong sudah hampir memasuki kepala 3, jadi tidak akan terjadi hal apapun yang berada dikepala kalian''
''Terima kasih, hyung sudah mengingatkan'', Jiyong tersenyum kecut kearah Teddy.
''Sama-sama''
Lalisa berbalik untuk menatap Teddy, ''Apwa mwakswudnya, owppa?'', tanya Lalisa dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Teddy mengacak-acak rambut Lalisa, ''Kunyah dan telan dulu makanan di mulutmu''
Lalisa segera menurutinya dan kembali mengulang pertanyaannya, ''Apa maksudnya, oppa?''
''Tidak ada maksud apa-apa''
Lalisa memicingkan matanya, menatap Teddy curiga. Ia paling benci berada di tengah kelompok yang sedang membicarakan sesuatu yang ia tidak mengerti.
Sekali lagi Teddy mengacak-acak rambut Lalisa, ''Auh, ini yang membuatku khawatir kau mengikuti acara itu. Lanjutkan makanmu''
Lalisa mengerucutkan bibirnya tapi tidak bisa apa-apa selain menurut. Seungri yang menjadi awal kepanikan-tidak-berarti segera mendapatkan lemparan bantal sofa dari Seunghyun. Bantal itu tepat mengenai wajah Seungri.
''Hyungggggg!''
Tidak ada yang menanggapinya, semuanya sibuk seakan tidak ada apapun yang terjadi. Seungri turun dari meja, mengambil tempat di tengah-tengah sofa. Ia dengan paksa membuat hyung-nya menggeserkan badannya untuk memberikannya tempat. Hal tersebut membuat ia mendapatkan tatapan tajam dari hyung-nya. Seungri melipat kedua tangannya di depan dada dengan kesal.
''Ya, apa kau juga diperlakukan seperti ini oleh unnie-mu?'', Seungri bertanya pada Lalisa dengan wajah di tekuk.
Lalisa menggeleng.
''Kau juga maknae, kan?''
Lalisa mengangguk.
''Lalu kenapa cuma aku yang diperlakukan kejam seperti ini? Huaaaaa''
Lalisa mengedikkan bahunya. Tidak tahu.
''Tidak bisakah kau menjawab?''
Sekali lagi bantalan sofa menempel di wajah Seungri. Kali ini dari Jiyong.
''Tidak kau lihat dia masih makan?''
Seungri tidak menjawab, wajahnya semakin di tekuk.
''Kenapa cuma ada predikat princess? Seharusnya ada predikat prince juga''
''Kau ingin menjadi prince-nya?'', Daesung bertanya dengan wajah datar.
Seungri menoleh lalu mengedipkan matanya, ''Tebakan yang benar, hyung''
''Bang Yedam yang harus menerima predikat itu'', celetuk Youngbae.
''Kenapa bukan aku?'', tanyanya sambil menatap ke lantai. Sama sekali tidak mengerti kenapa di YG hanya ada predikat princess seharusnya ada predikat prince sebelum itu. Adam di ciptakan dulu sebelum Hawa, bukan?
Satu detik... dua detik... hingga sepuluh detik Seungri tidak juga mendapatkan jawaban dari siapapun. Ia mengangkat kepalanya, semua mata yang berada di studio sedang menatapnya dengan datar. Lalisa bahkan belum menelan makanan yang berada di mulutnya akibat pertanyaan Seungri oppa-nya yang tidak masuk akal. Tatapan Seungri berhenti pada Seunghyun yang duduk di samping kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YG PRINCESS (DONE)
FanfictionMenjadi Princess-nya YG itu tidak enak, Lalisa Manabon sudah merasakannya. Semua orang selalu mengkhawatirkannya. Dia merasa tidak punya privasi karena semua perhatian orang-orang di YG ada padanya.