satu

2K 254 63
                                    

a/n; bagian yg dibold serta italic adalah surat-surat.

* * *

Author POV

"Selamat pagi, anak-anak."

"Pagi, ssaem,"

Tampak Tuan Jang berbicara sedikit di depan kelas sebelum mengabsen. Kesempatan itu digunakan Eunha untuk membuka surat yang tadi dia temukan di atas meja rumahnya.

"Woah, banyak sekali surat-suratnya," gumamnya ketika mengeluarkan kertas-kertas tersebut dari amplopnya. Eunha pun membaca kertas pertama.

Untuk Jung Eunha-ssi,
diriku yang duduk di kelas 2 SMA. Apa kabar? Aku menulis surat ini dari 10 tahun di masa depanmu.
Kenapa aku menulis ketika kau masih SMA? Karena aku ingin kau untuk melakukan suatu permintaan besar untukku.

Di surat ini, aku akan menuliskan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi serta pilihan-pilihan yang aku ingin kau buat, jadi kau tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahanku.

Alis Eunha berkerut. Gadis itu sempat berpikir surat ini hanya dari orang yang ingin menjahilinya. Tapi, Eunha yang penasaran memilih untuk melanjutkan membaca surat tersebut.

6 Maret

Karena lupa memasang alarm, aku bangun kesiangan untuk pertama kalinya dalam hidupku.

Eunha sedikit terkejut membacanya.

Benar. Karena dia lupa memasang alarm, Eunha malah bangun kesiangan dan nyaris terlambat. Penjaga sekolah hampir menutup pintu gerbangnya ketika dia datang tadi.

Akan ada murid baru dari Changwon datang ke kelas 2-4.
Namanya Jeon Wonwoo.
Dia akan duduk di sebelahku.

"Nona Jung Eunha."

"A-ah, iya?" Sahut Eunha, ketika Tuan Jang memanggilnya untuk kesekian kalinya.

"Jangan lupa untuk menyahut ketika saya memanggil namamu saat mengabsen," tegurnya.

"I-iya ssaem,"

Karena teguran tersebut, Eunha memutuskan untuk berhenti membaca surat tersebut untuk sementara--takut-takut dia mendapat teguran lagi.

Begitu Tuan Jang usai mengabsen, beliau kembali berbicara. "Nah, hari ini kalian kedatangan murid baru. Saya akan panggilkan orangnya diluar jadi tunggu dua menit,"

Tak lama kemudian, seorang lelaki tinggi masuk ke dalam kelas. Tuan Jang menuliskan namanya di papan tulis.

'Jeon Wonwoo' tertera jelas di sana.

Eunha terkesiap. Isi suratnya benar.

"Baiklah, seperti yang kalian tahu, namanya Jeon Wonwoo. Wonwoo, ayo perkenalkan dirimu," pinta Tuan Jang ramah.

Lelaki bernama Wonwoo itu berdeham sesaat. "Namaku Jeon Wonwoo, dari Changwon. Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Oke, Wonwoo. Kamu bisa duduk di kursi kosong sebelah Jung Eunha disana," Tuan Jang menunjuk kursi kosong tepat di sebelah Eunha.

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now