18

718 143 66
                                    

Author POV

Apapun yang terjadi, jangan khawatir. Kami tidak akan menyalahkanmu Wonwoo. Karena kau tidak sendiri.

Soonyoung terlihat berdiri di garis start dengan baton di tangannya--bersama pelari pertama dari kelas-kelas yang lain. Wasit bersiap di pinggir jalur lari dengan pistol starter, para pelari pertama mengambil ancang-ancang. Ketika pistol ditembakkan, semuanya berlari bersamaan.

"Woah, lihat itu! Pelari dari kelas 2-4 memimpin!"

"Benar! Bagus sekali Soonyoung!" Sorak Yebin dari pinggir. Eunha yang berdiri di sebelahnya bertepuk tangan.

Sementara itu, di ujung jalur, ada para pelari kedua menunggu. Termasuk Jiho. Gadis tinggi itu menunggu pemberian baton dari Soonyoung dengan gugup.

"Jiho! Katakan pada Wonwoo, jangan kalah!" Seru Soonyoung, beberapa detik sebelum memberikan baton.

Jiho mengangguk, dan menerima baton tersebut. Dia segera melanjutkan larinya dengan cepat, membuat kelas mereka masih memimpin.

"Ayo!! Kau bisa!" Seru Jihoon keras-keras.

"Jiho-ya, semangat!!" Seru Wonwoo.

Selama berlari, Jiho disalip oleh seseorang dari Tim Biru. Sempat membuatnya terkejut, tapi hal itu tidak membuat larinya melambat.

Jangan kalah, jangan kalah, jangan kalah!, batin Jiho.

Para pelari ketiga menunggu. Yebin disana mengulurkan tangannya dan bersiap untuk berlari. "Ayo Jiho!"

"Sampaikan pada Wonwoo! Jangan kalah, berjanjilah!" Seru Jiho cepat, ketika batonnya sudah sampai di tangan Yebin.

Pelari ketiga mulai berlari nyaris bersamaan dengan Yebin. Dia nyaris putus asa ketika dua pelari lainnya melewati dirinya.

Jangan kalah, berjanjilah. Berjanjilah!, seru Yebin dalam hati.

Di depan sana, diantara barisan pelari keempat yang mulai kosong, ada Jihoon.

"Jihoon, sampaikan pesan pada Wonwoo. Jangan kalah, berjanjilah. Kita akan selalu bersama!" Seru Yebin kencang, ketika memberikan batonnya pada Jihoon.

"Astaga, sekarang posisi kelas 2-4 merosot menjadi posisi terakhir!"

Jihoon menyadarinya. Dengan langkah pendek-pendeknya, dia mempercepat tempo larinya, sehingga menyalip dua pelari dan menaikkan posisi kelas mereka.

"Semangat, Jihoon!" Seru Eunha. Dia berbaris diantara pelari kelima.

"Eunha-ya! Sampaikan ini pada Wonwoo! Jangan kalah, berjanjilah! Kita akan selalu bersama, bahkan 10 tahun dari sekarang!" Seru Jihoon.

Setelah itu, Eunha memulai larinya. Dalam hati, dia merasa bersyukur.

Terima kasih, teman-teman. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa melakukan ini sendirian. Mari kita ubah masa depan kita!

Di depan sana, Wonwoo, si pelari terakhir, menunggu. Dia mulai berlari ketika Eunha semakin dekat dengan jaraknya.

"Wonwoo! Aku punya pesan dari teman-teman semua!" Seru Eunha cepat. "Jangan kalah, berjanjilah. Kita akan selalu bersama, bahkan 10 tahun dari sekarang! Kami pasti akan menunggumu, Jeon Wonwoo!"

Wonwoo terperangah mendengarnya. Dia menggenggam baton yang diberikan Eunha, dan berlari secepat yang dia bisa.

"Para pelari terakhir sudah memulai bagiannya! Siapakah yang akan menang?!"

Wonwoo terus berlari. Dengan kecepatannya, dia berhasil menyalip empat pelari sekaligus.

Di ujung garis finish, semua teman-temannya menunggu.

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now