3

1.2K 183 27
                                    

a/n; bagian yang dibold dan italic adalah surat-surat.

* * *

Author POV

"Aku pulang!"

Eunha melepas sepatunya, dan langsung melesat ke kamarnya. Gadis itu kemudian melemparkan tubuhnya ke atas kasur, dan tidur tengkurap selama 5 detik. Kemudian, dia menjulurkan tangannya ke meja kecil sebelah kasurnya, membuka laci dan mengambil surat-surat yang ada di dalam lacinya tersebut.

Untuk diriku di masa lalu, 10 tahun yang lalu. Kau mempunyai banyak kebahagiaan dan keceriaan di hadapanmu.
Aku harap kau dapat merasakan kebahagiaan itu. Aku harap kau tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.

Karena sekarang aku sudah berumur 26 tahun, aku punya banyak penyesalan dari masa lalu. Aku menulis karena aku tidak ingin kau, diriku yang berumur 16 tahun, untuk membawa penyesalan-penyesalan ini selama sisa dari hidupmu.

Sekarang, 10 tahun di masa depan, Wonwoo tak akan bersama kami lagi. Jangan hilangkan apa yang menurutmu penting bagimu.
Tolong terus perhatikan Wonwoo.

Eunha berhenti membaca. Matanya menerawang.

Wonwoo tidak akan bersama kami 10 tahun lagi? Apa yang akan terjadi padanya?, tanya Eunha dalam hati.

Tak sengaja, matanya melihat ke arah jam. "Ah! Aku harus mandi!"

~

23 Maret

Wonwoo menjadi member sementara dalam klub sepak bola.

"Pagi," sapa Wonwoo ketika dia masuk ke dalam kelas.

"Pagi!" Balas Eunha.

"Wonwoo-ya!"

Soonyoung datang dan langsung merangkul Wonwoo. "Jadi pokoknya, kau harus ikut ekskul sepak bola, ya!"

"Eh? Kenapa memangnya?" Tanya Wonwoo, agak bingung.

"Kata Eunha, kemampuanmu di sepak bola lebih hebat dariku, aku jadi merasa tertantang!" Jawab Soonyoung penuh semangat.

Wonwoo menatap Eunha dengan sedikit jengkel. "Eunha...."

Melihatnya, Eunha langsung salah tingkah. "E-eh, anu..."

Kemudian, Wonwoo mendekati Eunha sambil tersenyum dan menjitak pelan kepalanya. "Dasar."

Yebin dan Jiho yang melihatnya, tertawa.

"'Eunha! Dasar!' Lalu, jitak! Apa maksudnya itu?" Tanya Yebin sambil memeragakannya pada Jiho.

"Ya! Kau bisa kan tidak usah menjitakku dengan keras!" Seru Jiho sambil membalas jitakan Yebin.

"Aw! Aku bercanda tahu!" Yebin pun menjitak lagi kepala Jiho.

"Kau!" Jiho kembali menjitak Yebin dan terjadi jitak-menjitak diantara keduanya.

Jihoon muncul entah darimana dan melerai keduanya. "Ya, ya! Kalian stop-"

Dan itu membuat Jihoon sendiri terkena jitakan maut dari Yebin dan Jiho. "Apa kau?!"

Melihatnya, Eunha, Wonwoo dan Soonyoung menertawakan Jihoon yang mengaduh sambil mengusap-usap kepalanya.

"Hei, Wonwoo. Kau masih belum menjawab ajakanku," kata Soonyoung.

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now