4

1K 195 28
                                    

a/n; bagian-bagian yang di bold serta italic adalah surat-surat.

* * *

Author POV

Eunha diam.

Berpikir.

"Ah, apa aku buatkan bekal saja?" Tanya Eunha pada dirinya sendiri. Celemeknya sudah terpasang.

"..."

"Sekalian saja deh,"

Akhirnya, Eunha memutuskan untuk membuatkan Wonwoo bekal. Setelah beberapa lama, dirinya selesai memasak dan menata dua buah kotak bekal diatas meja dapur. Eunha menatap kedua kotak bekal tersebut.

"Nah, selesai. Tinggal kuberikan pada Wonwoo."

~

"Oh tidak. Bagaimana caranya aku memberikannya padanya?" Tanya Eunha pada dirinya sendiri sambil berjalan melewati gerbang sekolah. Dia tidak mengira hatinya akan berdegup sekencang ini ketika dia berniat untuk memberikan bekal buatannya pada Wonwoo.

Tak lama kemudian, Wonwoo pun datang, berjalan melewatinya.

"Pagi, Eunha," sapa Wonwoo ketika melewatinya.

Ah, itu dia!

"W-Won.."

"Wonwoo!"

Dari kanannya, dia melihat Jihoon berlari mengikuti Wonwoo dan berjalan disampingnya.

"Kau sudah mengerjakan PR?"

"Sudah kok."

"Aku boleh lihat?"

Eunha pun langsung diam. Dia mengurungkan niatnya memberikan bekal pada Wonwoo.

Yasudah. Kuberikan saja nanti saat istirahat makan, pikir Eunha.

~

Ketika istirahat tiba, Eunha langsung merapikan barang-barangnya. Tapi, saat Eunha baru saja akan mengeluarkan bekal untuk Wonwoo, Soonyoung memanggil Wonwoo.

"Wonwoo-ya, mau ikut ke kantin?" Tanya Soonyoung sambil merangkul Jihoon.

Wonwoo yang sedang berkutat dengan ponselnya sesaat, langsung mengangkat kepalanya dan berdiri. "Ayo,"

Eunha menatap kepergian Wonwoo dalam diam. Dia menghela napas. Lagi-lagi Eunha mengurungkan niatnya untuk memberikan makan siang pada Wonwoo.

Begitu pula pada waktu pulang sekolah. Eunha sedang menunggu Jiho dan Yebin yang masih ada urusan di dalam sekolah. Gadis itu pun bertemu dengan Wonwoo yang sedang menuju keluar sekolah.

"Oh, halo. Kau belum pulang?" Tanyanya.

"Belum. Aku menunggu Jiho dan Yebin," jawab Eunha.

Wonwoo pun menatap totebag merah muda yang dibawa oleh Eunha. "Kau memegang tas itu terus daritadi. Isinya apa? Boleh kulihat?"

"Jangan!" Seru Eunha ketika tangan Wonwoo akan meraih tasnya itu--yang tidak lain berisi bekal yang dia buat untuk lelaki tinggi itu. Membuat si pemuda tersentak.

"Ah-" Wonwoo pun menarik kembali tangannya. Dengan senyum kikuk, dia berucap, "Maaf kalau sudah menggangumu."

Eunha pun diam lagi, kali ini menatap kepergian Wonwoo dengan perasaan sedikit bersalah.

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now