15

802 139 85
                                    

Author POV

"Lah? Kok kalian semua membawa payung?" Protes Wonwoo ketika Soonyoung, Yebin, Jiho dan Jihoon mengeluarkan payung lipatnya.

"Ramalan cuaca hari ini katanya hujan kan?" Tanya Soonyoung.

"Cih, bohong. Aku melihatnya tahu, hari ini tuh cerah." Gerutu Wonwoo. "Ikut berteduh ya?"

Soonyoung menggeleng. "Tidak mau."

Wonwoo berpindah pada Jihoon. Tapi lelaki pendek itu langsung menyingkir ketika Wonwoo akan berteduh dibawah payungnya.

"Kalian ini kenapa sih?" Wonwoo menoleh ke arah Yebin. "Yebin, kau dapat hadiah payung lipat dari Jihoon kan? Pinjam dong!"

Yebin menggeleng. "Tidak boleh. Ini hadiah dari Jihoon, karena itulah ini sangat berharga. Hanya aku yang boleh memakainya!"

Dan Jihoon hanya menatap Yebin dengan tatapan kau-tadi-bilang-kau-tidak-suka-payungnya-bodoh.

"Wonwoo, ini," Eunha menyerahkan payungnya pada Wonwoo. "Kau bisa gunakan punyaku. Aku berteduh bersama Yebin saja bisa kok."

Yebin dan Jiho menatap Eunha dengan tatapan kecewa.

Wonwoo pun berbalik, lalu berdehem. "Kau mau tidak, kalau aku mengatakan aku ingin menggunakan payungnya bersamamu?"

Tanpa aba-aba, pipi Eunha langsung memerah.

"Ayo pulang bersama," ajak Wonwoo.

Eunha meminta pertolongan pada Jiho dan Yebin. Tapi kedua gadis itu hanya mengacungkan jempolnya.

"B-baiklah, jika kau mau."

Akhirnya, Wonwoo mengambil payung yang ada ditangan Eunha, dan membukanya. "Ayo."

Soonyoung, Jihoon, Yebin dan Jiho menunjukkan senyum mereka ketika Wonwoo dan Eunha berjalan duluan di tengah hujan.

~

Eunha dan Wonwoo berjalan dengan canggung. Ketika Wonwoo ingin memperkecil jarak mereka, Eunha malah merenggangkannya lagi. Begitu terus, hingga akhirnya Wonwoo berbicara. "Jangan jauh-jauh dariku."

Wonwoo menoleh, menatap Eunha dan mempersempit jarak mereka. "Nanti kau kehujanan, tahu."

"Wuah!" Eunha yang melihat wajah Wonwoo dekat dengannya, langsung tersipu. Dan tidak sengaja memukul tangan Wonwoo yang memegang gagang payung.

Payung terjatuh, dan keduanya terkena air hujan yang cukup deras.

"Ah, m-maaf..." lirih Eunha.

Wonwoo mengambil kembali payungnya, dan menatap Eunha. "Mau berteduh sebentar?" Ajaknya.

Eunha mengangguk, dan mengikuti Wonwoo berteduh di sebuah halte terdekat.

"Nih, Wonwoo," Eunha mengambil sebuah sapu tangan dari tasnya dan memberikannya pada Wonwoo.

"Terima kasih."

"Maaf ya, soalnya tadi kau mengagetkanku," kata Eunha pelan.

"Tidak apa-apa," sahut Wonwoo, mengelap bagian wajahnya yang basah. "Kau tidak suka ya?"

"Bukan berarti tidak suka-"

"Sama sepertiku," sela Wonwoo. "Ketika kau memegangku saat kau tersandung waktu itu."

"Mana mungkin. Itu pasti mengganggumu kan?" Tanya Eunha.

"Tidak kok. Justru aku senang- ah, aku bicara apa sih," gerutu Wonwoo, ketika sadar dia mengatakan apa.

Eunha menunduk, lalu mengepalkan tangannya. Ketika dia sudah yakin, dia mengangkat tangannya.

Wonwoo melihatnya. "Sudahlah. Kita sudah pegangan tangan di festival waktu itu."

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now