Author POV
"Kau yakin tentang ini?"
"Suratku bilang, kalau aku menyatakan perasaanku padanya, dia justru akan pergi padaku."
Soonyoung menghela napas. "Selain itu, diriku di masa depan sudah tinggal di dalam 'mimpi' impiannya. Aku baik-baik saja dengan semua yang telah terjadi,"
"Lagipula, dunia ini ada karena untuk membuat Wonwoo bahagia," tambah Soonyoung.
"Aku mengerti maksudmu," kata Jiho.
"Yup. Jadi jangan katakan ini pada Eunha maupun Wonwoo," balas Soonyoung. "Tentang pernikahan di masa depan dan seterusnya."
"Aku lebih mengkhawatirkan Wonwoo saat ini," Jihoon angkat bicara.
Keempatnya menjadi diam.
Soonyoung menerawang ke langit-langit kelas. "Itu besok ya."
~
15 Februari
Pagi itu, aku bertemu dengan Wonwoo.
Dia bilang, "Cuacanya dingin bukan?"
Dan aku balas, "Ya, memang dingin."
Itu terakhir kalinya aku berbicara dengan Wonwoo.~
"Um, hei," panggil Wonwoo malu-malu. "Apakah kau mau makan siang bersama? H-hanya kita berdua?"
Eunha mengangkat kepalanya. Lalu tersenyum. "Tentu!"
Aku akan pastikan hari ini bukanlah hari terakhirnya. Camkan itu.
~
"Kau bisa miliki itu," kata Jihoon.
Wonwoo menatap kacamata dalam kotaknya yang diberikan Jihoon. "Tapi penglihatanku baik-baik saja."
"Orangtuaku membelikannya untukku, tapi tidak pernah kupakai. Kupikir, mereka akan terlihat bagus padamu," kata Jihoon.
Wonwoo mengambil kacamata itu dan mencoba untuk memakainya. Dan wajah Jihoon menjadi buram ketika dia memakainya. Ketika dia lepas lagi, wajah Jihoon menjadi seperti biasa. "Sepertinya aku tidak membutuhkannya."
"Won! Woo!" Panggil Soonyoung. "Tendanganmu saat permainan tadi pagi benar-benar mantap."
"Ya, lupakan hal itu," sahut Wonwoo.
"Hanya kau yang beruntung bisa menerima pass dariku," kata Soonyoung, membangga-banggakan.
"Oh, apakah kita harus ikut klub nasional juga?!" Tanya Soonyoung.
Wonwoo tertawa. "Kenapa tiba-tiba kau mengungkit hal itu?"
"Tidak, tidak. Kita harus menang tingkat nasional- bukan. Kita harus menang tingkat kota dulu," Soonyoung meninju pundak Wonwoo. "Ya, kita bisa lakukan ini!"
Lagi-lagi Wonwoo tertawa. Lalu, dia memberikan kotak kacamata pada Jihoon. "Nih, Jihoon. Aku serius tidak membutuhkannya."
"Pegang saja. Mereka adalah pembawa keberuntungan," tolak Jihoon.
Eunha menatap ketiganya. Bersyukur Wonwoo bisa berinteraksi seperti biasa lagi.
~
YOU ARE READING
reset | wonwoo, eunha✔
FanfictionBased on anime 'Orange'. * * * Mendapat surat? Jelas sudah biasa. Tapi, bagaimana kalau mendapat surat dari dirimu sendiri? Dari 10 tahun di masa depan? Apakah kamu pernah? Gadis bernama Jung Eunha ini pernah mendapatkannya. Highest rank : #142 in F...