Aku terjebak dalam peliknya duniawi
Terjebak dalam masalah hidup yang tak pernah berhenti
Mengatur strategi tuk menghadapi semua iniAku terjebak dalam keputusasaan
Sakitnya hati saat tidak bisa menggapai sang angan
Dan aku hanya melihatnya menjadi kepingan-kepingan
Yang mengurai sembari menertawakanDan malam ini
Semua rasa membuncah dalam diri
Sesak dalam sanubari
Resah dalam duduk sendu sendiri
Meratapi dan merenungi apa yang harus kulewati
Dan apa yang harus kujalani dan kupilih lagiAku telah kehilangan
Apa yang pernah jadi impian
Apa yang menjadi asa dalam tujuanTerjebak, terjebak dan terjebak
Lalu terdesak dan terdesakKemana lagi?
Lagi, lagi harus kemana!
Bagaimana lagi?
Lagi, lagi harus bagaimana!Ku berpikir tuk berhenti
Namun, ku takut terlindas sang denting waktu di dini hari
Tapi, saat kubepikir tuk terus melangkahkan kaki
Rasa resah kembali menyeruak dalam hati
Takut diperolok kian mengantui
Dan akhirnya ku terdiam tanpa memutuskan dengan pastiSisi lain diri memberontak
Memaksaku terus mendobrak sang takdirAkhirnya, aku bertatap dalam renung
Hanya terdiam dengan suara hati yang berdengung***
10.09.16 (00.00)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Pemimpi
PoetrySelamat datang di dunia yang bertabur gemerlap aksara. Persembahan dari seorang yang mempunyai banyak mimpi, namun terlalu banyak luka yang menghalangi. Terima kasih teruntuk kalian yang sudah menjadi inspirasi bagiku untuk menulis puisi-puisi ini. ...