Kami sang pemimpi yang menerjang badai tirani
Memang bukan demi hal yang azazali
Melainkan demi masa depan cerah yang selalu dinanti
Lihatlah rengkuh erat kami, kami beramunisikan tekad yang hakikiKami sang pemimpi, berdiri di penghujung negeri
Membawa asa dalam tangan-tangan kecil berapi
Menyulutkan patriotis di titik urat nadi
Menjunjung ribuan angan dalam nirwana tertinggiKami para hati yang selalu kokoh berdiri, menghadang kalut bertemankan sepi
Selalu siap dengan liku-liku yang takkan kunjung berhenti
Kami menggebrak aparat gila materi, yang tak mau peduli
Kami memberantas para petinggi yang congkak diriPeduli apa? Kami hanya anak muda dari beda generasi
Meradang, membawa serpihan revolusi dari rauman lubuk hati
Membenteng luka lama sebagai materi berbenah diri
Karena takkan kami biarkan yang sama terulang lagi untuk kesekian kaliKalau bukan kami, maka siapa lagi?
Berharap pada generasi yang mendengkur di saat fajar menghampiri?
Lalu membiarkan negeri ini dilahap para pengintai di malam hari?-Veliya-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Pemimpi
PoesiaSelamat datang di dunia yang bertabur gemerlap aksara. Persembahan dari seorang yang mempunyai banyak mimpi, namun terlalu banyak luka yang menghalangi. Terima kasih teruntuk kalian yang sudah menjadi inspirasi bagiku untuk menulis puisi-puisi ini. ...