Hai, maaf bukan updatean puisi.
Ini hanyalah sebuah monolog hati jadi bacanya biasa aja ya.
Cukup resapi dan nikmati setiap kata yang tersaji.
Siapa tau, kisah ini terinspirasi dari diri anda sendiri.***
Aku yang pergi (Monolog hati)Untuk dirimu yang entah kenapa selalu ku ingat, yang tak pernah terlupakan meski waktu telah menggantinya dengan memori baru.
Satu kata yang tak pernah terucap dariku, kata cinta yang sampai saat ini masih tersimpan rapi dalam hati hanya untuk dirimu.
Dirimu, yang selalu menemani dan menghibur diri ini walau hanya sekejap waktu yang bisa kuhitung. Aku, mencintaimu. Cukup hanya mencintaimu tanpa perlu balasan kata kau juga mencintaiku.
Karena ku tahu ketika semua terucap dan terungkap, kita takkan pernah lagi sama. Kita akan berbeda dengan rasa canggung yang mungkin 'kan tercipta.
Begitulah semuanya terjalin, hingga hari semakin memisahkan kita. Sampai akhirnya kisah kita tak pernah ada judul barunya. Tetap di tempat tanpa akhir yang bahagia.
Sampai pada detik di mana ...
Aku pergi menjauh karena keadaan.
Dan kau?Sadarkah kalau ruang yang biasa kutempati telah menjadi sebuah ruang kosong?
Sadarkah? hatimu yang biasa kuikuti kini hanya berjalan sendiri.
Sadarkah bayangan yang biasa menyusuri setapak bersamamu kini tak ada lagi?
Sadarkah tak ada lagi yang menyimpan potret indah tawamu?
Dan sadarkah engkau, bahwa hati yang merengkuhmu kini menyerah?
Sadarkah, kalau yang mencintaimu sepenuh hati kini 'lah mengikhlaskanmu?
Sadarkah kini tak ada lagi tempat kau 'kan berbalik karena dia 'lah lelah menunggu?
(24.09.16 - Ve)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Pemimpi
شِعرSelamat datang di dunia yang bertabur gemerlap aksara. Persembahan dari seorang yang mempunyai banyak mimpi, namun terlalu banyak luka yang menghalangi. Terima kasih teruntuk kalian yang sudah menjadi inspirasi bagiku untuk menulis puisi-puisi ini. ...