(P-56) Bisanya Mencaci

2.6K 90 20
                                    

Cacian semena-mena kerdilkan sepi
Teriak, membawa ke dalam ringkih
Terseok dihujami irama belati
Gaung melodi pekakkan indra
Tulikan semesta terus dianiaya
Wisa lumpuhkan dalam tiarap
Hingga logika lupa caranya berharap

Jika kejam adalah simbol
Mengapa makimu tak telak bersembunyi?
Jika kriminal adalah bukti
Mengapa dirimu tak di balik sebuah jeruji?

Kelam setitik adalah sorot opini
Putih dominan katanya ilusi
Bayang hati tertutup duniawi
Manusia di balik kungkungan konspirasi

Percuma, klarifikasi takkan merubah persepsi
Karena sang mata lapar dahaga
Telah menentukan objek wicara
Hingga mereka terpuaskan
Dan para korban jatuh dalam nista

Terpuruk, terluka
Menjamah benci sendirian
Bangkit di antara ribuan hunusan hina
Hujat yang tak serta merta mereda

******

April 2017

Sajak Sang PemimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang