Sembari menunggu riuh hujan berhenti
Meramaikan segala penjuru bumi
Aku bersama kertas putih, meluahkan perihal tentangmu
Yang bersama hujan, aku tak henti merindumu
Yang bersama derau angin, aku tak henti senandungkan kenanganmu..
Berawal dari huruf H yang kutorehkan
Beriringan tibanya sesak yang sulit ku seka
Namamu sungguh menggoyahkan seluruh aksaraku
Lumpuhkan setiap diksi yang kupersembahkan 'tukmu..
Sungguh, betapa kamu telah porandakan segala intuisi
Dalam bait puisi, kamu menginfeksi
Hingga elegi begitu terasa sayat hati
Dalam setiap melodi, kamu menjadi nada yang mendominasi..
Kamu adalah harmonisasi dalam detak sendu
Kamu adalah simfoni antara rindu serta kelabu
Kamu adalah tema utama dalam setiap alinea yang tertulis rapi..
Dan kamu, alasan mengapa kertasku tak pernah sepi
Selalu saja, lagi dan lagi
Layaknya candu akan segelas kopi
Pikirku selalu kelana
Membuat jari jemari terus menari
Bercerita bagaimana aku, harapkan kamu tahu
Bahwa aku tak berhenti barang sedetik, mencumbumu dalam rindu_______________________________
Sab, 25 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Pemimpi
PoetrySelamat datang di dunia yang bertabur gemerlap aksara. Persembahan dari seorang yang mempunyai banyak mimpi, namun terlalu banyak luka yang menghalangi. Terima kasih teruntuk kalian yang sudah menjadi inspirasi bagiku untuk menulis puisi-puisi ini. ...