(P-3) Diksi Dominan

5.1K 180 21
                                    

Sembari menunggu riuh hujan berhenti
Meramaikan segala penjuru bumi
Aku bersama kertas putih, meluahkan perihal tentangmu
Yang bersama hujan, aku tak henti merindumu
Yang bersama derau angin, aku tak henti senandungkan kenanganmu

..

Berawal dari huruf H yang kutorehkan
Beriringan tibanya sesak yang sulit ku seka
Namamu sungguh menggoyahkan seluruh aksaraku
Lumpuhkan setiap diksi yang kupersembahkan 'tukmu

..

Sungguh, betapa kamu telah porandakan segala intuisi
Dalam bait puisi, kamu menginfeksi
Hingga elegi begitu terasa sayat hati
Dalam setiap melodi, kamu menjadi nada yang mendominasi

..

Kamu adalah harmonisasi dalam detak sendu
Kamu adalah simfoni antara rindu serta kelabu
Kamu adalah tema utama dalam setiap alinea yang tertulis rapi

..

Dan kamu, alasan mengapa kertasku tak pernah sepi
Selalu saja, lagi dan lagi
Layaknya candu akan segelas kopi
Pikirku selalu kelana
Membuat jari jemari terus menari
Bercerita bagaimana aku, harapkan kamu tahu
Bahwa aku tak berhenti barang sedetik, mencumbumu dalam rindu

_______________________________

Sab, 25 Maret 2017

Sajak Sang PemimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang