Pernikahan tinggal menghitung hari. Semua persiapan sudah dilakukan.
Sejak pembicaraan mereka malam itu, Theo terlihat lebih tertutup dan pendiam.
Begitupun dengan malam ini. Malam di mana seluruh keluarga dan kerabat mereka berkumpul.
"Kenapa akhir-akhir ini kau lebih banyak diam, Theo?" Keyra duduk di sebelah Theo, mengamati wajah sahabatnya yang tampak tidak bersemangat.
Theo menoleh, tersenyum menatap wajah Keyra yang begitu bahagia.
"Kau terlihat bahagia sekali, Key. Maafkan aku, dulu sempat berniat menghalangi Kak Vienno mendekatimu," katanya pelan.
"Tidak apa-apa. Mungkin memang harus seperti itu, agar aku tau seberapa besar cinta yang kami miliki," sahut Keyra malu-malu.
"Kau makin cantik," puji Theo.
"Jangan coba-coba merayu istriku, Theo!" geram Vienno yang tiba-tiba berdiri di dekat Keyra.
"Masih saja posesif," cibir Theo.
"Kau sendiri? Apa tidak posesif? Siapa yang marah-marah dan uring-uringan karena Tania pergi berdua dengan anak tante Imel?" dengus Vienno balas mencibir.
"Heh! Tau darimana?" sentak Theo. Bagaimana Vienno bisa tau kemarahannya saat mengetahui Tania pergi bersama Nicholas.
"Apa sih yang aku gak tau?" ledek Vienno menaik-naikkan alisnya.
"Semoga sifat anakmu nanti tidak seperti Daddy nya, Key," Theo balas meledek Vienno.
"Ish! Mending seperti Daddy-nya, mantan playboy daripada seperti Om nya yang mantan cowok alim?" balas Vienno yang langsung dihadiahi cubitan di perutnya oleh Keyra.
Theo meringis mendengar sindiran telak Vienno.
Ia tidak membantah. Inilah dia sekarang. Menyesal? Tentu. Tapi semua butuh proses untuk sebuah perubahan.Dilihatnya Vienno yang tengah menatap lembut pada Keyra. Laki-laki yang dulu suka gonta-ganti perempuan itu kini hanya memandang satu perempuan, yaitu istrinya sendiri, Keyra.
Apakah semua yang dirasakannya tentang Tania akan seperti Vienno terhadap Keyra?
Ataukah hanya perasaan semu seperti perasaannya terhadap Eleana? Kenapa ia dulu begitu bodoh terjerat pesona dan perasaan palsu terhadap Eleana?Eleana. Bahkan gadis itu tidak berpengaruh apapun terhadapnya. Hanya perasaan puas karena berhasil menaklukkan gadis sombong itu.
.
.
-----*-----
.
.
Tania menatap cermin di hadapannya. Seorang gadis cantik bergaun putih panjang dengan bagian belakang menyapu lantai, di rambutnya terselip hiasan bunga-bunga kecil berwarna putih keperakan tampak terpantul di hadapannya.
Ia menghela nafas panjang. Ini hari pernikahannya. Hatinya masih ragu. Kebahagiaan dan masa depannya dipertaruhkan.
"Tania. Astaga! Kamu cantik banget!" Keyra mengecup kedua belah pipi Tania.
"Kok kamu kesini? Bukannya kalian seharusnya...."
"Iya, tau Tania sayang. Aku cuma mau melihatmu sebelum kamu menjadi istri Theo. Sebentar lagi kita juga pulang kok," ujar Keyra merengut. Vienno tertawa gemas melihat istrinya merajuk.
"Sudahlah Tania, namanya juga sahabat," senyum Vienno mengusap kepala istrinya dengan penuh sayang.
"Kak Vien terlalu memanjakannya, dia bisa besar kepala, Kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MATE
RomanceCerita ini aku re-publish karena satu dan lain hal... Cerita yang mengandung adegan dewasa. Karena watty tidak lagi memberikan fasilitas private, sehingga siapapun bisa mengakses cerita ini. Aku hanya mengharapkan kedewasaan dan kebijakan anda dalam...