The Hunter Observations
Sang Pemburu
Hunter a.k.a Zidan pov
Pukul 13.00
Dia berdiri di pinggir jendela lagi hari ini. Melihat ke bawah di mana para anak populer tengah bermain bola basket dan bercengkrama riang seakan tidak memiliki dosa yang membebani mereka. Aku masih memegang rokokku yang baru aku hisap setengahnya. Terlalu asyik memperhatikan dia yang masih saja tak sadar akan tatapan laparku.
Sudah 3 bulan ini aku memperhatikan dan sedikit mengikutinya. Em, stalker? Memang. Heheh
Sebelum menerjang dan menangkap mangsanya para pemburu mengamati dan menunggu bagaimana situasi dan pergerakan dari si mangsa tersebut. Agar segala strategi, jebakan dan tembakan dari pemburu bisa tepat sasaran mengenai si buruan.
Anto mengalihkan pandangannya saat suara teriakan para gadis centil terdengar nyaring di luar lapangan basket. Mereka menyemangati si THT alias The Heart Thief, beh, bodo amat ama cowok kemayu kek gitu.
Anto jauh lebih menarik perhatian. Lihat saja, wajahnya yang biasa saja itu, badannya average dan juga aura yang jauh lebih kecil dibanding buruan yang lainnya. Aku adalah tipe orang yang lebih senang memburu sesuatu yang tidak akan mengganggu keseimbangan alam. Bila aku sudah memiliki Anto maka tidak akan ada yang merasa terganggu dengan kehilangannya. Muahahaha
"Abuse Man!" Tedengar suara dari samping kiriku yang begitu familiar di telingaku.
"Huh?" Jawabku acuh karena masih menikmati si buruan yang masih tak sadar atas tatapanku.
"Ajak saja dia keluar," ucap makhluk astral yang bisa menghilang saat dunia tengah butuh bantuannya.
"Hm," jawabku acuh lagi. Aku dengar dia mendesah, tapi siapa yang peduli? Aku lebih ingin mendengar si buruan mendesah.
YOU ARE READING
A Swan & a Duck [On Hold]
General FictionAnto seorang bebek dan Erdi seorang angsa. Mengagumi Erdi yang seorang angsa tidak begitu buruk bagi Anto yang seorang bebek karena setidaknya dia bisa merasakan debaran nikmat dan sesak di dadanya. Walau harus sering kecewa karena melihat sang angs...