A Swan
Aku sedang mengistirahatkan tubuhku yang lelah usai bermain basket ketika sesuatu yang dingin menempel pada pipiku membuat tubuhku terjingkat.
"Zidan!?" pekikku saat melihat Zidan yang berdiri di belakangku dengan memegang kaleng cola.
"Yo!" sapanya tanpa dosa. Astaga, hampir saja jantungku terlepas karena ulahnya yang kekanakan.
"Apa maumu?" tanyaku masih dengan nada terkejut dan kesal.
"Kau sangat manis," ucapnya yang seketika membuatku mengeluarkan tanda tanya dari kepalaku. Apa yang baru saja dia katakan? Dan kenapa dadaku berhenti berdetak tadi? Bukankah dia lebih perhatian dengan Anto dibanding aku? Well, meski ada gelenjang aneh yang aku rasakan di dada saat kedekatan itu tapi aku ini siapa? Tidak ada hakku untuk menyuruh mereka agar tidak berdekatan.
"Apa ... kau sakit? Err, maksudku, kau sedang mengigau?" tanyaku penuh rasa khawatir karena melihat tatapan Zidan yang agak err—aneh— entahlah.
Zidan mulai mendekatiku tanpa memperhatikan banyaknya teman satu jurusan yang sedang berkumpul di bawah pohon beringin ini.
Perlahan, dengan suara serak dan berat yang dimilikinya, Zidan berbisik tepat di telinga kananku, "apa kau cemburu atas kedekatanku dengan Anto?"
Wajahku memerah tanpa alasan dan jantungku berdegup lebih cepat. Oh, Tuhan! Aku akan cepat mati bila Kau bermain dengan organ dalamku seperti ini!
Dengan paksa aku mendorong pelan tubuh Zidan agar menjauh dariku. Melihat sekitar dan menyadari bahwa ada beberapa mata yang melihat kami.
Oh, nice. Dia membuat banyak orang salah paham akan kami. Aku tersenyum dan menatap matanya.
"Nope," jawabku singkat, setelah menepuk pundaknya beberapa kali seakan ada debu yang menempel di sana, aku segera berbalik dan berpamitan pada teman-teman jurusanku. Meninggalkan Zidan dengan senyum miring yang melekat pada otakku.
YOU ARE READING
A Swan & a Duck [On Hold]
General FictionAnto seorang bebek dan Erdi seorang angsa. Mengagumi Erdi yang seorang angsa tidak begitu buruk bagi Anto yang seorang bebek karena setidaknya dia bisa merasakan debaran nikmat dan sesak di dadanya. Walau harus sering kecewa karena melihat sang angs...