A Duck
"Kamu tidak suka jamur tiram?" tanya Varid padaku yang sedang menyingkirkan beberapa jamur tiram dari sayur yang sedang aku makan. Aku mengunyah nasi yang sudah di mulutku lalu menelannya sebelum aku menjawab pertanyaan Varid.
"Aku suka jamur ini dan karena suka aku menyingkirkannya untuk dimakan terakhir," jawabku dengan menatap Varid.
Varid hanya mengangguk seakan paham dengan kebiasaanku ini. Hehehe, dia adalah lelaki yang baik.
"Kamu pernah pacaran?" Pertanyaan Varid kali ini mendapat sedikit rasa seriusku. Tiba-tiba saja dia menyakan hal yang menurutku sudah jelas jawabannya.
"Pernah. Kenapa memangnya?" jawabku berhenti mengangkat sendok.
"Ya, tanya aja, sih! Sama cewek atau cowok?" tanyanya lagi, kini aku mulai merasa sedang di interogasi. Uh, memang agak tidak nyaman saat orang yang membuatmu tertarik-secara romantis-menanyakan hal pribadi seperti ini.
"Perempuan, err ... waktu aku masih SMP." Aku melihat ke kanan dan kiriku seakan mencari sesuatu yang bisa aku jadikan bahan untuk melarikan diri dari pembahasan ini. Uh, wajahku memanas merasakan tatapan intens dari Varid.
"Ahahaha! Wah, kamu memang bukan gay ternyata! Ups, suaraku terlalu keras!" Varid masih terkekeh seakan jawabanku adalah lelucon. Ini agak menyebalkan, tapi aku suka dengan suara tawanya. Aih, dilema. ~T_T~
***
"Aku mau ke toilet dulu. Apa kamu mau ikut?" Setelah beberapa lama kami di kantin menghabiskan waktu istirahat, hasrat alami tidak bisa aku hindari.
"Heeeh, kamu mengajakku mau ngapain emangnya?" Senyum miring sekarang tergambar di wajah iseng Varid. Ya ampun, seperinya aku salah bicara.
Dengan wajah memerah aku segera lari dari sana menuju toilet terdekat. Meninggalkam Varid yang dengan puas tertawa melihat tingkahku yang bagaikan gadis perawan. Memalukan!
Setibanya di toilet aku mendengar suara-suara aneh yang aku hapal betul apa itu. Suara decakan dari ciuman. O_o
Eh!!??
Ada yang sedang berciuman di dalam toilet? Toilet di sini memiliki 3 bilik dan terpisah dengan sekat dinding yang tidak mencapai atap, sehingga kita bisa memanjat naik toilet duduk untuk mengintip bilik sebelah.
Hal inilah yang sedang aku lakukan. Mengintip dengan sangat hati-hati dua orang lelaki yang penuh hasrat saling bertukar ludah itu.
Tunggu! Tunggu! Rambut itu! Postur tubuh itu! Hidung itu! Tangan itu! Mereka ... astaga ....
Aku merasakan shock yang tidak terucap. Sungguh ini mengejutkan bagiku dan lagi ... respon tubuh ini yang dengan tidak tahu malunya menegang akibat mengetahui siapa mereka yang sedang bermesraan di balik dinding ini.
Ya ampun!! Ini benar-benar mengejutkan!!
YOU ARE READING
A Swan & a Duck [On Hold]
General FictionAnto seorang bebek dan Erdi seorang angsa. Mengagumi Erdi yang seorang angsa tidak begitu buruk bagi Anto yang seorang bebek karena setidaknya dia bisa merasakan debaran nikmat dan sesak di dadanya. Walau harus sering kecewa karena melihat sang angs...