BAB 11 - Hana and Complicated

12.8K 722 17
                                    

******************************

Hana segera bangkit berdiri. "A-Axel?"

Axel berjalan ke arahnya dan merebut ponselnya, Hana mengerjapkan matanya. Axel lalu mengecek ponselnya dan menatap Hana curiga. "Apa yang kamu lihat?" tanyanya dengan tajam.

"Gak ada," balas Hana cepat.

"Apa kamu tak mendengar peringatanku sebelumnya?!" bentaknya kini.

Hana tak pernah melihat Axel membentaknya sebelumnya, ini pertama kalinya. Hana jadi merasa sangat bodoh, kenapa ia di sini? Kenapa ia peduli?

"Maaf." Hana memilih untuk bangkit keluar, tapi saat akan keluar melewati Axel―tangannya ditarik.

"Siapa bilang kamu boleh pergi?"

Ia menarik Hana dan mendorong tubuhnya ke kasurnya sampai Hana terbaring. Mata Hana melebar saat Axel mengurung dirinya di kasur.

"K-Kamu ngapain, Xel?" tanyanya panik.

Hana mengerjapkan matanya saat wajah Axel mendekati wajahnya.

"Kamu pikir laki-laki akan melakukan apa saat melihat perempuan di kasurnya, huh? Kamu naif Hana."

"T-Tapi-"

Axel segera mencium leher Hana tak peduli Hana berontak dengan mendorong tubuh Axel, ia malah mengunci kedua tangan Hana di atas kepalanya.

"Axel, tolong sto-"

Axel tak memedulikannya dan sekarang menempelkan bibirnya pada Hana dengan melumatkannya. Hana bisa mencium bau menyolok alkohol dan rokok dicampur menjadi satu dari tubuh Axel sendiri. Tidak! Tidak seperti ini!

Bahkan sampai air matanya terjatuh, Axel tetap tak menghentikannya. Hana akhirnya pasrah memberontak, percuma karena ia tak akan menang melawan kekuatan Axel ini.

Menyadari ini, Axel akhirnya menghentikannya ia saat akan membuka kancing baju Hana. Axel melepaskan tangannya yang bergetar dan Hana segera menutup wajahnya sambil menangis.

Axel lalu bangkit berdiri dan menatap Hana datar. "Ini maksudku. Aku hanya memperingatkanmu, H-"

Belum sempat Axel menyelesaikan kalimatnya, Hana sudah menamparnya dengan ekspresi sakit yang tak pernah Axel lihat sebelumnya.

"Aku salah nilai kamu selama ini, bodohnya aku sempat berpikir kita bisa berteman lagi, asshole." Hana menubruk tubuh Axel dan berlari keluar.

Di belakang, Axel memejamkan matanya.

* * * *

"What in the world seorang Axel Sieghart yang terhormat mendatangiku... ini pertama kalinya," ucap Cole di ruangannya melihat kehadiran Axel ke ruangan kantornya.

Axel yang sedari tadi berkeliling di ruangannya kini terpaku pada Cole. Sejak kehadiranya tadi, ia sadar semua karyawan perusahaan ini menatapnya dengan sinis dan curiga, jelas ia menggunakan pakaian urakan tak menunjukkan wibawa seorang businessman, apalagi tadi ia sempat dihentikkan oleh satpam sampai ia menunjukkan ID card-nya.

"Sudah lama aku ingin kemari, melihat bagaimana orang tak berguna sepertimu memimpin sebuah perusahaan. Ayahmu cukup desperate huh?" Axel terkekeh sendiri, sedangkan Cole menatapnya tajam.

"So, kudengar kamu bertemu dengan Nathan?" tanya Axel yang sekarang duduk di kursi tamu ruangan Cole.

Mendengar namanya membuat Cole kesal. "Nathan? Memang kenapa?"

"Aku terkejut kamu masih hidup sekarang ini." Axel tersenyum miring padanya.

Cole menaikkan alisnya. "Oh, jadi benar ia mencoba membunuhku saat pesta itu?"

[2] Dear Mr CEO | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang