BAB 29 - Hana and Goodbye

10.1K 659 18
                                    

******************************

Hana sudah menceritakan semua yang terjadi hari ini pada Fey yang membuatnya tercengang.

"Apa yang akan kamu lakukan, Na?" Itulah yang diucapkan setelah Hana selesai bercerita.

Hana menggeleng tidak tahu, wajahnya terlihat sedih.

Ia mengelus punggung Hana dengan pelan. "Jelaskan semuanya Hana, kamu udah tahu perasaanmu kan?"

Hana bergeleng pelan. "Tapi, gimana kalau ini hanya sebatas aku kasihan? Ternyata semuanya hanya ilusi?" sangkalnya.

"Hati kamu yang mengerti Hana. Sekarang jelaskan semuanya ke dia kalau kamu itu gak maksud bohongin dia, ok?" usul Fey.

Setelah terdiam beberapa lama untuk berpikir akhirnya Hana mengangguk setuju.

* * * *

Keesokan harinya Hana sudah bersiap berangkat ke kantor, ia sudah beberapa kali untuk bertemu atau menghubungi Axel tapi Axel tak mau menjawab telepon ataupun membukakan pintu untuknya, sepertinya ia sangat kecewa padanya.

Saat akan mengetuk pintu ruang kerja Axel, Hana langsung tersentak saat ia mendengar suara Axel berteriak membentak dari dalam pada seseorang.

"Pergi!"

Hana melompat kaget saat pintu tersebut tiba-tiba terbuka. Ia melihat Kayleen keluar dengan air mata membanjiri wajahnya.

Ingin Hana menanyakan ada apa, tapi Kayleen sudah pergi berlalu jauh darinya. Ia mungkin tak menyadari Hana di sana, mereka berdua tak menatap satu sama lain.

Dengan tarikan napas berat Hana mengetuk dan membuka pintu tersebut.

Ia lihat di dalam, Axel tengah berdiri menatap pemandangan kota melalui kaca besar di belakang mejanya.

"Apa mau kamu kali ini?" tanya Axel tanpa berbalik seolah sudah memprediksi siapa yang datang.

Hana memainkan jarinya. "Aku..."

"Kalau kamu ke sini untuk minta maaf, udah gak valid," ujarnya, Axel lalu berbalik. "Kenapa kamu bohong padaku? Dari siapa kamu tahu? Juna? Nathan? Seberapa banyak kamu tahu?" tanyanya beruntun.

"Aku gak bohong padamu, aku..."

Axel memotong ucapan Hana. "Sekarang kamu sudah tahu seberapa menyedihkannya aku kan? Aku bukan orang yang sama lagi dan aku tak butuh seorang yang makin mempersulitku."

Hana mengepalkan tangannya. "Aku... aku cinta kamu, Axel!"

Axel terlihat tersentak tapi ia kembali mengerut, ia bahkan mendengus. "Jangan bilang cinta semudah ini dan kamu mungkin masih bingung antara cinta atau kasian. Akui, kamu bilang ini karena ingin lari dari pikiran rumitmu."

"Axel..."

Ia berjalan pada Hana yang masih tak bergeming di depan pintu.

"Aku tahu perangimu Hana, begitupun diriku sendiri. Aku tak mau jadi beban di hidupmu dan aku sudah cukup bebanin banyak orang." Ia lalu menarik dagu Hana. "Semuanya gak akan sama setelah ini."

"Axel..." Lagi-lagi Hana tak tahu harus bicara apa, mau bicara apa jika Axel memperlakukannya seperti ini?

"Kamu boleh balik ke posisi awalmu bekerja. Silahkan keluar." Axel kembali berbalik untuk duduk di mejanya.

"Axel... aku.."

"Keluar!" tandasnya kini.

Hana yang terisak terpaksa berbalik pergi, sebelumnya ia meminta maaf lagi pada Axel yang tak diacuhkan lagi olehnya.

[2] Dear Mr CEO | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang